Chapter 8 : Rencana Sukuna

2.9K 393 37
                                    

Bau obat-obatan tercium indra penciumannya. Sebenarnya aroma seperti ini membuat Toji mual tapi ia tetap berada disini sampai dokter selesai menangani orang yang berada di dalam sana.

"Kerabat Zenin-san?"

Toji berdiri lalu menghampiri dokter tersebut. "Iya saya kerabatnya, bagaimana kondisinya?"

"Lukanya tidak terlalu parah dan tidak ada luka dalam. Setelah bangun nanti pasien sudah bisa pulang." ucap dokter tersebut.

"Baiklah terima kasih sensei."

Dokter itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu saya permisi."

Toji mengangguk dan memasuki ruangan dimana Naoya dirawat. Ia melihat jam telah menunjukkan pukul setengah empat.

"Aku harus kembali." ucap Toji dan akan meninggalkan pria bermarga Zenin tersebut namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik.

"Hm? Sudah bangun rupanya."

"Terima kasih Toji."

Toji menaikkan sebelah alisnya. "Kau berterima kasih? Lucu ketika kau mengucapkan itu."

Naoya hanya diam. Jujur saja ia mengantuk sekali.

"Tidurlah sebentar, aku akan kembali setelah pekerjaanku selesai."

Naoya bahkan terlelap sebelum mendengar perkataan Toji.

Toji memperbaiki posisi tangan Naoya lalu beranjak pergi. Ia memang sedikit membenci Naoya tapi ia masih punya hati dan ingat bahwa Naoya adalah adik dari mendiang istrinya.

Ia pun beranjak kembali menuju tempat kerjanya. Setelah ia selesai nanti di tempat kerja ia akan kembali menjemput Naoya. Tapi yang menjadi masalah adalah kemana ia harus membawa Naoya setelah pulang dari rumah sakit? Ia tidak mungkin menginjakkan kakinya di kediaman Zenin lagi.

"Aku pikirkan nanti saja." gumam Toji lalu ia pun memasuki mobil dan melesat kembali menuju tempat kerjanya.


.

Sepulang dari sekolah Suguru langsung mengantar Megumi ke rumahnya sekalian ia menjenguk Satoru. Kini mereka telah sampai di kediaman Fushiguro.

"Tadaima."

"Okaeri Megumi~ Ah Sugu-chan~"

Suguru tersenyum dan mengusap punggung Satoru yang memeluknya dengan manja. Suguru menempelkan tangannya di kening Satoru dan demam Satoru telah turun setelah ia periksa.

"Sugu-chan es krim~.."

"Tidak boleh dulu Satoru."

Satoru merengut. "Tidak asik ah."

"Jika kau memaksa kau akan sakit lagi dan kau tidak akan bisa makan es krim lebih lama."

"Humpphh.."

"Jangan begitu Satoru-nii. Nanti kalau benar-benar sembuh baru boleh." ucap Megumi yang juga ikut menasehati Satoru.

"Baiklah~"

"Suguru-nii istirahat saja dulu. Aku akan buatkan minum." ucap Megumi lalu ia pun beranjak menuju dapur untuk membuatkan minum untuk Suguru.

"Sugu-chan~."

"Ada apa sayang?"

"Bosan."

"Makanya cepat sembuh ya."

Manja dan kekanakan, begitulah Satoru jika didepan Suguru. Suguru tidak masalah akan tingkah laku Satoru namun terkadang ia pasti kesal juga kalau Satoru sudah mulai merajuk.

Innocent BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang