Chapter 16 : Akhir

2.3K 314 47
                                    

Waktu istirahat para siswa berhamburan ke kantin untuk berburu makanan. Megumi yang biasa membawa bekal dari rumah hanya makan di kelas ditemani Sukuna. Megumi sengaja membawa porsi lebih untuk Sukuna agar Sukuna tidak makan sembarangan, tipikal pacar yang perhatian bukan?

"Aku mau ke toilet sebentar, kau habiskanlah makananmu Sukuna."

"He? Tidak mau aku antar kah?"

Megumi menggeleng. "Aku bisa sendiri."

Megumi pun beranjak keluar kelas dan menuju toilet yang jaraknya memang lumayan jauh dari kelasnya.

Setelah selesai dengan urusannya Megumi pun keluar dan ketika baru keluar dari balik pintu kamar mandi ia langsung dihimpit oleh seseorang ke dinding kamar mandi tersebut.

"Yo Fushiguro Megumi."

Megumi menatap pemuda di hadapannya. Ia yang memang jarang memperhatikan orang sekitarnya atau orang ini memang anak baru ya? Dan pemuda ini tau namanya.

"Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin menyerahkan undangan untukmu."

Pemuda tersebut menyerahkan amplop berwarna putih polos pada Megumi. Awalnya Megumi tidak menerimanya namun pemuda tersebut memaksa dan pada akhirnya Megumi terima.

"Ingat pesanku baik-baik. Kau harus datang sendirian ke tempat yang telah dijanjikan. Oh mungkin ini akan menjadi bahan pertimbangan untukmu." Pemuda itu memperlihatkan layar smartphonenya. Di layar tersebut terdapat foto Naoya yang babak belur dengan posisi diikat.

"Naoya-san?! Apa yang kalian lakukan padanya?!"

"Shhh..jika kau menurut tidak akan terjadi apa-apa padanya. Ingat, kau harus datang sendirian."

Pemuda tersebut melepas kunciannya dari tubuh Megumi. "Ah kau mungkin belum mengenalku jadi aku akan memperkenalkan diri."

Pemuda dengan rambut dikuncir itu mengusap-usap kepala Megumi. "Namaku Kokichi Muta, salam kenal ya."

.

"Megumi maaf ya, aku tidak bisa pulang bersamamu karena aku harus ikut remedial. Kau bisa ajak Yuuji pulang bersama."

Megumi mengangguk tapi ia tidak akan benar-benar meminta Yuuji untuk mengantarnya. Ini justru kesempatan baginya untuk memenuhi keinginan orang yang mengirim undangan tersebut pada dirinya.

Tempat perjanjiannya adalah di gang yang berada di sudut kota. Gang ini cukup sepi karena para berandalan biasanya memakai tempat ini untuk markas mereka.

"Kau datang juga Megumi-kun." pria paruh baya keluar dari sudut gang yang gelap bersama beberapa anak buahnya. Seringaiannya pria itu membuat Megumi tambah kesal.

"Dimana Naoya-san?!"

"Santai sedikit anak muda. Anakku yang telah berkhianat itu masih bernafas sampai sekarang." pria itu mengedikkan dagunya dan bawahannya langsung melempar tubuh Naoya ke dekat kaki Megumi.

"Naoya-san?!" Megumi berlutut, menepuk pipi Naoya beberapa kali namun pria itu tidak bangun.

"Aku memukul pada organ vitalnya, dia tidak akan semudah itu bangun setelah menerima pukulan dariku."

Megumi menggertakan giginya. "Apa maumu?!"

"Aku hanya ingin kau kembali Megumi, aku sudah cukup tua untuk memimpin clan ini."

"Aku tidak peduli soal clan, aku dan ayahku sudah bukan bagian dari kalian lagi."

"Jika kau tidak mau diajak secara baik-baik maka kami akan menggunakan kekerasan Megumi."

Innocent BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang