END : SukuFushi

3.1K 306 26
                                    

Melihat sosok Sukuna berkeliaran di rumah Megumi saat ini adalah pemandangan yang biasa. Toji dan Satoru tidak lagi mempermasalahkan hubungannya dengan Megumi toh selama ada dirinya mereka berdua tidak perlu terlalu mencemaskan Megumi.

Hubungan Megumi dan Sukuna bisa terbilang biasa saja. Kalau boleh jujur Sukuna ingin sekali segera menandai tubuh Megumi dengan bercak-bercak merah tapi itu sangatlah mustahil. Sukuna hanya bisa sebatas memberi ciuman singkat di bibir dan itupun tidak selalu ia dapatkan karena Megumi masih sering menolak ketika Sukuna ingin menciumnya. Seperti hari ini...

"Megumi..."

Sukuna yang hendak mendaratkan ciuman di bibir Megumi berhenti kala pemuda itu menahan kepala Sukuna agar tidak bergerak lebih jauh.

"Kenapa Megumi? Kau sering sekali menolak ciumanku."

"B-bukannya begitu..aku a-ku hanya..."

Sukuna menunggu Megumi menuntaskan kalimatnya.

"Lu-lupakan saja."

Sukuna menghela nafas, itu jawaban kesekian kalinya yang Megumi ucapkan ketika Sukuna ingin menciumnya.

"Sukuna mau makan sesuatu? Pasti lapar kan?"

Sukuna menggeleng. "Aku tidak lapar, sebaiknya aku pulang saja."

Sukuna melenggang pergi bahkan sebelum Megumi membalas ucapannya.

"Apa Sukuna kecewa padaku ya?" ucap Megumi yang hanya bisa menunduk karena melihat ekspresi kecewa Sukuna tadi sebelum ia pergi.

"Megumi ada apa denganmu?" Naoya yang baru saja selesai memasak menghampiri Megumi yang menunduk dan mengusap kepala keponakan yang kini menjadi putranya tersebut.

"Aku merasa kurang sempurna menjadi kekasih Sukuna papa."

Naoya menaikkan sebelah alisnya. "Ayo duduk dulu, kau bisa ceritakan semuanya."

Naoya pun mengajak Megumi duduk di sofa.

"Memangnya Megumi kurang sempurna bagaimana, bisa jelaskan?"

Megumi menatap Naoya dengan tatapan sedihnya. "Aku pernah dengar teman cerita kalau pasangan sejati itu adalah ketika mereka telah melakukan penyatuan tubuh."

Naoya terbelalak akan ucapan Megumi. "Siapa yang bilang begitu? Hal itu bukanlah segalanya dalam suatu hubungan Megumi."

"Tapi aku tau Sukuna pasti juga menginginkannya dariku tapi aku belum bisa memahami hal yang seperti itu pa."

Naoya mengerti kegelisahan Megumi. Megumi daridulu dibatasi oleh Toji dan Satoru agar tidak mengenal hal dewasa dan Megumi yang penurut itu tentu akan menuruti perkataan mereka.

"Jika memang Sukuna mencintaimu ia tidak akan terlalu menuntutnya Megumi. Apa Sukuna pernah memintanya?"

"Sukuna pernah minta tapi aku tidak mengerti setelahnya Sukuna tidak pernah minta lagi."

"Sekarang Sukuna dimana?"

Megumi semakin menundukkan wajahnya. "Tadi pulang dan wajahnya terlihat kecewa karena aku menolak ketika mau dicium."

"Hm? Kenapa Megumi menolak?"

"I-itu..aku mau belajar cara menerima ciuman yang benar pa tapi aku malu menjawab ketika Sukuna bertanya."

Sepertinya Naoya mengerti situasinya sekarang dilihat dari senyuman yang ia perlihatkan. "Kau harus beritahu alasanmu menolak ciumannya agar Sukuna tidak salah paham Megumi."

Megumi menatap Naoya dengan tatapan polosnya. Naoya jadi berpikir Megumi lebih cocok jadi anak dari Jin daripada Toji mengingat Toji itu sangat liar kalau sudah di ranjang berbeda sekali dengan Megumi yang begitu polos.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Innocent BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang