Tak terasa hari sangat cepat berlalu. Suara burung gagak terdengar dengan langit yang kini telah berwarna kemerahan.
Toji mengendarai mobilnya untuk kembali ke rumah. Ia baru saja pulang dari tempat kerjanya dan mungkin akan langsung pulang. Niat awalnya memang begitu namun ia tiba-tiba mengerem mendadak ketika di depan sana mobilnya dihadang oleh beberapa orang yang membawa pemukul baseball di tangan mereka.
"Apa-apaan ini?!" Toji langsung keluar dari mobil dan menghampiri tiga orang tersebut.
"Teme! Kenapa kalian menghalangi jalanku hah?!"
"Serang dia!!"
Toji langsung menghindar ketika sebuah tongkat baseball hampir mengenai kepalanya. Mereka menyerang secara bersamaan tapi kemampuan bela diri Toji yang memang tidak bisa diremehkan tersebut membuat ketiga orang yang menyerangnya langsung lumpuh.
"Dasar payah!"
Toji hendak kembali memasuki mobilnya namun di belakang kini malah ia dikepung oleh beberapa orang lagi. Mungkin mereka ada sepuluh atau lebih, Toji tidak bisa menghitung ketika ia langsung diserang. Serangan mereka sempat mengenai kepala Toji sampai berdarah namun seakan tidak berefek Toji balas menendang kepala salah satu orang yang ikut menyerang.
"Toji! dibelakangmu!" seru seseorang lalu ia langsung mengarahkan tinjunya ke rahang orang yang berniat menyerang Toji dari belakang.
"Naoya?!"
"Aku bantu." ucap Naoya lalu ikut menyerang orang-orang tersebut.
"Kau--dasar penghianat!" ucap salah satu pria tambun yang hendak menyerang Naoya namun digagalkan Toji. Toji memakai tongkat baseball yang ia ambil dari salah satu penyerang dan memukulkannya ke kepala pria tambun tersebut.
Pertarungan mereka terus berlanjut sampai semua penyerang tumbang.
"Sebaiknya ke rumah sakit dulu. Aku akan mengantarmu jika kau tidak keberatan." ucap Naoya.
"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi?" tanya Toji namun Naoya menggelengkan kepalanya.
"Tidak sebelum kau ke rumah sakit dulu."
Toji berdecih lalu memberikan kunci mobil ketika Naoya mengulurkan tangannya. Naoya pun mengantar Toji ke rumah sakit.
.
"Baiklah aku mengerti, terima kasih Naoya-san."
Satoru menutup telfonnya dan menghela nafas. Suguru yang baru saja datang segera menghampiri kekasihnya tersebut.
"Ada apa Satoru?"tanya Suguru seraya mengusap kepala Satoru yang kini memasang wajah masam.
"Toji diserang."
"Sekarang dimana dia?"
"Di rumah sakit dan dalam perjalanan pulang. Kepalanya bocor tapi ia masih bisa mengoceh. Ada Naoya bersamanya."
Suguru juga tampak berpikir. Belakangan ini mereka makin sering diserang. Berawal dari lemparan batu di kediaman Fushiguro, lalu Satoru juga pernah diserang dan sekarang Toji.
"Nanti aku akan minta temanku menyelidikinya. Sekarang kau tenangkan dirimu dulu."
Satoru mengangguk. "Aku akan lebih sering bersama Megumi sekarang atau setidaknya Megumi harus bersama orang yang mampu melindunginya. Tidak seperti Toji bela diri Megumi masih belum mampu untuk melawan mereka." ucap Satoru.
Megumi memang diajarkan bela diri oleh ayahnya namun ia belum bisa setangguh Toji, selain itu Toji adalah pria dengan fisik yang kuat berbeda dengan Megumi yang fisiknya menurun dari sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Boy
Teen FictionKisah tentang Megumi dan otak polosnya. Sukuna yang tertarik mencoba menodai kepolosan Megumi namun ia kesulitan karena ada Satoru dan Suguru yang menjadi penghalangnya. Shounen Ai Sukuna x Megumi Suguru x Satoru