8. Nanya Dong, Mak

119 74 23
                                    

Maap ya, authornya jarang update. Hehe
Selamat membaca chapter 8 mantemaaann~

🌻🌻🌻

"Selamat pagi gaessss" sapa Maira dengan wajah semringah

"Ngapain lo sok cantik gitu?" sahut Dania

"Ya emang cantik kan?" balas Maira sambil meletakkan tasnya di bangku

"Ra, soal prediksi un matematika kemarin udah?" tanya Aul. Yaps Maira memang ingin memamerkan jawabannya

"Yajelaassss. Maira gitu loh" Maira mengibas rambutnya

"Gua nyalin dong" kata Aul

"Me too" sahut Ika

"Idihhh kemarin siapa nih yang ngeraguin kemampuan gue?"

"Yaudah buruan sebelum Pak Hasan datang"

"Noh ambil. Nyonteknya pinter-pinter juga ya" ucap Maira menyodorkan buku tugasnya

"Iya bawel"

"Dapat di mana jawaban kek gini? Lu nyontek dari orang juga ya?" tuduh Ika

"Paling nanya sama onti gugel" sahut Dania yang ikut menyalin tugas Maira juga

"Nyalin, nyalin aja. Gausah banyak nanya. Ga percayaan amat sih" balas Maira

"Susah yah nanya sama Maira, ngegas mulu orangnya" Aul menyikut lengan Ika

"Dia mah tiap hari pms nya" balas Ika

"Buseettt. Bisa gitu ya?"

"Bisa buat orang burik"

"Berarti Dania juga burik dong? Soalnya ia suka marah-marah gajelas"

"Gua ilangin kepala lo, mau?" ucap Dania membuat ketiganya terkekeh pelan

Di sela seriusnya Maira scroll beranda facebook, tiba-tiba hape Maira berbunyi.

"Tumben ngechatnya pagi. Semalam lupa kali yak" gumam Maira

Achmad Fauzan(Online)

"Jangan lupa makan siang, Ra"

"Iya. Kaka juga jangan lupa"

"Iya, Ra" balasnya. Maira tidak tahu kalo Fauzan sedang berpuasa sunnah hari ini.
"Kamu yang semangat ya belajarnya"

"Kaka juga semangat ya"

Maira makin hari makin senang dengan chat dari Fauzan. Kalau dulu ia risih, sekarang malah nungguin chatnya. Tak hanya itu, Maira juga suka senyum-senyum sendiri, dan itu membuat Mamanya bingung melihat tingkah putri sulungnya.

"Idihh ngapain senyum-senyum sendiri kayak gitu. Kesambet lo?" ucap Dania membuyarkan lamunan Maira

"Udah ga waras nih anak" sahut Ika menatap Maira tak percaya

"Raa. Gue tau lo frustasi ditinggal sama Kak Dani. Tapi gak gini juga, Ra. Umur lo masih muda, perjalanan lo masih panjang. Jangan gini, Ra. Kita jadi sedih liatnya" Aul mengusap pundak Maira

"Yang kesambet siapa? Yang udah ga waras siapa? Yang frustasi siapa? Ha?" Maira memutar bola mata malas dengan ketiga sahabatnya.

"Ya trus lo ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Ika

"Udah ah. Gua mau ke kantin aja. Pusing dengar kalian tau gak" Maira beranjak dari bangku diikuti ketiga sahabatnya

Ting!!!
Hape Maira kembali berbunyi

Bucin Insyaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang