Tanpa berlama-lama, langsung aja ya hahaha
Selamat membaca~Hari pelulusan semakin dekat. Para siswa SMP Athira hendak membuat pementasan di acara perpisahan sebagai persembahan terakhir.
"Guys.. Kalian ikut persembahan apa?" tanya Ika
"Bingung" jawab Maira
"Padus aja yok" sahut Aul
"Padus? Gilak lo. Gua gak ikutan dah" ucap Dania
"Ya lo mau di mana coba? Nari kagak mungkin lah, bisa patah tulang lo. Kalo drama gak mungkin juga, lo udah cukup drama di kehidupan nyata" sarkas Aul yang dibalas dengan tatapan tajam Dania
"Perasaan yang suka drama elo deh" balas Dania
"Lagian kalo ikutan padus suara lo bakal berbaur kok sama yang lain. Tinggal lo gerak-gerakin aja tuh bibir, gausah bersuara. Ntar lo dikira suaranya bagus padahal kagak. Udahlah, yang penting ikut andil" timpal Ika seperti tak berdosa
"Gak waras kalian. Pokoknya gua gak ikutan" finish Dania
"Udah udaahh. Kalo gamau gak usah dipaksa. Biar Dania bagian dokumentasi aja" ucap Maira menengahi drama ketiga sahabatnya
Lama mereka berdebat, tiba-tiba muncul seorang siswi dengan memukul pintu kelas membuat keempatnya tersentak kaget.
"Ribut mulu kayak anak TK" ucap Lala, anak OSIS yang merupakan teman sekelas Maira juga
"Jadi kalian mau ikut persembahan apa nih?" lanjutnya
"Pilihannya apa aja, La?" tanya Ika
"Drama, akustik, padus, tari, musikalisasi puisi. Mau yang mana biar gua catet" ucapnya sambil meraih alat tulis dalam tasnya.
"Semuanya pilih padus kecuali gua" ucap Dania
"Trus lo milih apa?"
"Gua gak ikutan"
"Loh, kenapa?"
"Lo kayak gakenal Dania aja" sahut Ika
"Lo masukin aja bagian dokumentasi sama yang lain"
"Yaudah kalian berempat gua masukin ke grup chat facebook ya. Semua info ada di sana"
***
Pagi ini semua siswa kini berkumpul sesuai kelompok persembahan yang mereka pilih.
"Jadi teman-teman, acara perpisahan nanti kalian nyanyi itu sebanyak empat kali. Diantaranya Indonesia Raya, Mars SMP Athira, Terima Kasih Guruku dan yang terakhir Sahabat Kecil dari Ipang. Untuk latihannya kita mulai siang nanti pukul satu siang di aula. Jadi kalian punya kesempatan pelajari dan hapalkan liriknya ya mulai sekarang" ujar Baim selaku Ketua OSIS yang memberi arahan pada grup paduan suara.
"Siap siaappp" ucap mereka kompak
"Eh lo gak nanyain Angga dia balik buat acara perpisahan?" tanya Aul
"Oiya yah. Harusnya Angga juga ada"
Tanpa pikir panjang, Maira menghubungi Anggara.
"Halo, Ga? Lo di mana?"
"Rumah nenek. Kenapa, Ra?"
"Lo gak balik buat acara perpisahan dan perayaan kelulusan?"
"Enggak. Ada sepupu gua yang bakal gantiin"
Raut Maira berubah sendu, "Oh gitu ya. Yaudah gua tutup ya"
"Gimana?" tanya Aul
"Dia gak dateng"
Kini mereka latihan dengan sungguh-sungguh. Mereka ingin menampilkan persembahan terbaik mereka sebelum lulus dari SMP Athira.
Tanpa berlama-lama, hari yang dinanti telah tiba. Perasaan haru, senang, sedih dan deg-degan bercampur aduk. Segala rangkaian acara disusun rapi agar membuat kesan menarik di mata para guru dan para orangtua yang menghadiri acara perpisahan anak mereka di aula sekolah.
"Deg-degan, Ra" ucap Aul menatap ribuan orang yang telah memenuhi gedung aula
"Gapapa. Kata Kak Dani, inhale exhale" jawab Maira menenangkan Aul
"Gak bisa basa Inggris, Ra"
"Artinya, tarik napas, tahan dan jangan dibuang" ucap Maira tanpa berdosa
"Mati dong"
"Emang itu tujuan gua" Maira terkekeh dengan wajah polos Aul
"Sialan lo" Aul ikut terkekeh
Rangkaian acara telah diselenggarakan. Yang namanya acara tidak ada yang berjalan sempurna. Banyak hal yang tak terduga dalam acara perpisahan. Namun hal itu tak membuat semangat para siswa surut, karena acara yang paling dinanti sebentar lagi. Yaitu pengumuman kelulusan mereka.
Kepala sekolah memberikan sambutan. Rasa deg-degan mulai menggerogoti hati para siswa. Tak terkecuali Maira dan ketiga sahabatnya.
"Lulus gak ya" tanya Aul yang sedari tadi merapalkan doa
"Lulus dong. Walopun nilai pas-pasan, tapi kita kan gak pernah bikin masalah" jawab Maira
"Gak. Aul gak lulus. Dia kan murid kesayangan Pak Hasan. Mana rela Pak Hasan lepasin Aul" ucap Dania tanpa rasa bersalah
"Eh lu mah tega bener doanya" mendengarnya membuat mereka tertawa kecuali Aul.
"Teruntuk anak-anakku kelas 9, mewakili para guru saya nyatakan permohonan maaf bahwa Angkatan 15 SMP Athira-" ucap Kepala Sekolah menggantung. Namun membuat para siswa semakin deg-degan
"Angkatan 15 SMP Athira lulus 100%" lanjutnya
Sorakan gembira menggema di gedung aula sekolah. Rasa campur aduk menggerogoti mereka. Senang karena perjuangan mereka selama 3 tahun sudah usai. Sedih karena harus berpisah dengan teman dan juga guru.
"Alhamdulillah, gua lulus guys" ucap Aul
"Gua udah bilang, kan?" balas Maira
"Guru kasian aja sama Aul. Kalo gak lulus bisa-bisa Aul nangis kejer di aula" sahut Dania sambil terkekeh
"Udaahh. Kasian Aulnya diledek mulu" timpal Ika
"Guys, siap-siap ya. Buat lagu terakhir kita" ucap Lala
"Siap!!" ucap mereka kompak
"Jangan lupa videoin, Dan. Biar bisa update di facebook" ucap Aul
"Gak ah. Takut kameranya jadi butek"
Ya, Aul selalu menjadi bahan candaan tiap hari Dania. Namun mereka tidak ada yang merasa tersakiti. Baik Maira, Ika, Aul juga Dania sudah paham. Bercandaan mereka bisa menghidupkan suasana.
"Siap-siap ya. Habis penampilan akustik, lanjut padus" ucap Baim, ketua OSIS
"Baiklah, untuk penampilan terakhir. Kita kembali dengarkan alunan lagu dari grup paduan suara siswa dan siswi kelas 9 SMP Athira" ucap pemandu acara
Mereka kembali menaiki panggung untuk lagu terakhir mereka Sahabat Kecil dari Ipang
Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beliBersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinyaMelawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinyaJanganlah berganti
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini.
.
.
.
Jangan lupa votment ya~
Hari ini update dua chapter,
Next 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Insyaf
Tienerfictie[Revisi setelah end] "Sudah kubilang, cari yang lain aja" "Gak akan. Aku udah janji sama diri sendiri kalo aku gak bakal pacaran lagi" tegas Maira membuat Ojan mengernyitkan dahi kebingungan. "Pacaran itu untuk sekali, Jan. Sekali sampai nikah" sa...