"Bang, puja minta maaf udah bohong sama kalian. Kalian boleh marah sama puja, boleh pukul puja, boleh bentak puja. Tapi please, jangan diemin puja ya"
Diam, mereka hanya menatap kue di atas meja. Jangan nyerah puja, kamu harus baikkan sama mereka hari ini. Tersenyum menyodorkan kue "Bang, kuenya enak loh. Nggak mau dicobain dulu? "
Plisss, jawab dong bang!.
Lama kecanggungan ini berlangsung, semangat nya mulai pudar tapi,
Yuda membuka suaranya memecah keheningan."Nona Vion. kalau tidak ada hal penting silahkan keluar"
"Nona Vion ya"
Puja berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, lalu mengulas senyumnya dan bangkit. Seasing itukah mereka sekarang?.
"Maaf, saya memang tidak penting jadi saya permisi"Ceklek!
Pintu tertutup.
"Haissss!, ngapa lo ngomong gitu sih " Kesal Randa memijat pelipisnya.
"Nangis kan dia" Omel Yuda. "Mana punya mulut nggak bisa dikontrol"
" dia udah repot repot buat kue loh " Alex menatap kue tersebut lalu Mencicipinya "kuenya enak lagi"
"SEMUA GARA GARA ELO! " Ucap mereka serentak saling menunjuk satu sama lain.
"Ck" Mengalihkan pandangan.
Yuda Menunduk memijat pelipisnya
"INI SALAH GUA! ""Jadi gimana ini?, makin pusing kan" Alex Mengacak ngacak rambut frustasi.
"Apa kita kejer aja? " Saran Yuda.
Alex langsung bangkit memakai jasnya "Ide bagus bang Yud, ayokk kita kejer".
Ruang penyimpanan makanan 🍴
"Slurppp, ssshhhahhh"
Frans sedang asik memakan mie instan nya. Sampai pintu terbuka, lebih tepatnya dibanting.
BRAK!
"Uhuk uhuk" Buru buru mengambil air minum dan meminumnya.
Puja berlari ke bawah meja dan meringkuk di sana. Frans menunduk melihatnya "Al?, lo kenapa lagi sih? "
Diam.
Frans mengulurkan tangan menariknya keluar dari bawah meja.
Jongkok memegang kedua bahu puja."Lo kenapa hmmm? "
"Huwaaaa, hiks gua nggak punya hiks siapa siapa lagi hiks, abang udah nggak mau gua hiks"
Frans tersenyum sambil mengusap pundaknya "nggak mungkin lah mereka nggak mau elo lagi, lo kan limited edition"
"Emang hiks gua barang apa hiks"
"Hahaha, Pas nangis pun masih cerewet ya lo" Kekeh Frans lalu membantunya berdiri tapi puja malah memeluknya erat.
"Hiks hiks gua harus gimana sekarang? Frans hiks, gua hiks,bingung" Tanyanya sesegukan.
Frans tersenyum mengusap rambut puja lembut " Biarin aja dulu, mungkin mereka butuh waktu buat nenangin diri. nanti kalau mereka udah tenang baru lo bujuk lagi, ok? "
"Hiks, ok" Puja mengangguk.
"Frans~!! "
Reflek Frans mendorong puja menjauh, dan langsung berbalik menghadap sumber suara.
Dan tiga orang dengan wajah seolah berkata mau dipotong atau dibakar? Berdiri di depan pintu.
"Y ya , tuan muda? " Gugup Frans.
Randa dan yang lainnya melangkah masuk, tatapannya tetap tidak berubah.
Ngapain lo pelak peluk adek gua.
Gua belum meluk dia loh, beberapa hari ini.
Enaknya di apain ya ni orang.
"Kalian ngapain tadi" Tanya Yuda datar.
"Tadi kita nggak nga_"
Puja maju berdiri di depan Frans
"Bukan salah Frans, saya yang memeluknya duluan""Kenapa?, apa pantas memeluk seorang pria di tempat umum?,dimana harga diri anda nona Vion"
Nona Vion lagi, menarik nafas menahan emosinya yang hampir meledak. Berusaha setenang mungkin. "Ada yang salah dengan hal itu?, atau saya merugikan anda tuan muda Rafael Vion?. Suka suka saya dong mau ngapain."
Yuda kaget " Ulangi " Apa apaan dengan panggilan itu.
Jangan nguji kesabaran aku bang, menarik nafas memasang senyum terbaiknya,"Ada yang salah dengan perilaku saya tuan muda Rafael Vion? " Ulangnya dengan menekankan kata tuan muda Rafael Vion.
Mengulurkan tangan berusaha meraih tangan sang adik tapi di tepis, "Kok lo jadi ngomong formal gini sih, ja_ " Melongo, Memandangi tangannya yang ditepis.
"Maaf, apa para tuan muda terlalu senggang sampai mempedulikan Orang tidak penting ini. Benar kan?"
"CUKUP! " Bentak Randa.
Alex menatap Frans, seolah mengerti Frans pamit keluar membiarkan mereka menyelesaikan urusan terlebih dahulu.
"Maaf menganggu, mungkin kalian perlu waktu untuk bicara. Saya permisi"Ceklek!
Tinggal mereka berempat ditambah dengan keheningan dan ketegangan.
Puja
Ayo puja, minta maaf sekarang. Jangan sampe kalian semakin asing.Randa
Gimana ya cara ngomongnya.Alex
Weh, Canggung bat anj*ng. Ilang semua kata kata yang udah gua rangkai tadi.Yuda
Ayo yuda, kau harus berani minta maaf.Menghembuskan nafas panjang "Ck. saya pergi" Berjalan menuju pintu. Nggak bisa ngomong mending pergi aja dulu. Aku takut, situasinya terlalu mengerikan.
"Puja Vion Griffin!. Berhenti disitu" Ucap Randa dengan penekanan di setiap katanya.
Mendengar itu Puja langsung mematung, ketiganya berjalan menghampirinya. Apa mau kalian bang?, tadi menyuruhku pergi sekarang malah kalian sendiri yang mendatangi ku.
Berbalik sambil tersenyum "Iya? Ada apa tuan muda? "
"Kenapa kamu peluk dia? "
"Ga gapapa" Gugupnya tapi masih tersenyum.
"Kenapa harus dia sih, biasanya gua yang dipeluk " Gerutu Alex.
◆◇◆◇◆◇◆◇
Vote coment euy:)
To be continued=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Alert: revenge of the heirs (Revisi)
RomanceOrang tuaku meninggal bukan karna kecelakaan? Semuanya berawal dari 14 tahun lalu. Dua kelompok Mavia terbesar di dunia SCORPION dan ALTAIR dibunuh masal secara tragis . Menyisakan para penerus yang bersembunyi. Menganti nama dan identitas, membau...