Awal

943 47 1
                                    

Tuk
Tuk
Tuk
Tuk

Suara langkah kaki terdengar mendekat .

di ruangan yang lembab dan minim pencahayaan langkah kaki dan tetesan air menggema di seluruh ruangan. Terlihat bayangan seseorang yang sedang merokok dan memutar mutar sesuatu ditangannya, pistol.

"Dimana mereka? "

Tanyanya dengan mata yang menatap tajam pada seorang laki laki yang di salib.

Satu kata untuk menggambarkan kondisinya, mengenaskan.

Kepala yang sudah pecah membuat darah mengalir deras, tubuh penuh luka sayat dan cambuk bahkan beberapa sudah mulai mengering dan menunjukkan infeksi. Bahkan kesadarannya sudah mulai memudar.

Bukannya menjawab lelaki tersebut malah terkekeh sambil berucap " Punya otak kan? cari sendiri"

Geram dengan jawaban yang diberikan pria tersebut menarik sebuah tali dan..

BYUUURRRR!!

"AARGGGGGHHHH!!! "

Pekiknya kesakitan begitu air yang ada di dalam ember diatasnya tumpah mengguyur seluruh tubuhnya.

"Ku tanya sekali lagi. Dimana mereka? "

Itu bukan air biasa. Itu adalah air dari perasaan jeruk nipis. Air tersebut membasahi seluruh lukanya, rasa perih yang tak terbayangkan menjalari seluruh tubuhnya. Berusaha untuk tetap sadar dan menahan rasa sakit ia menatap nyalang orang didepannya.

"Bahkan jika aku mati, kau juga tidak akan dapat jawabannya"

"Kalau begitu matilah. Aku masih punya seribu satu cara untuk menemukan mereka"

Setelah mengucapkan itu dia keluar dan masuk kedalam mobil. Setelah cukup jauh ia mengeluarkan remot control dari saku jasnya dan menekan tombolnya.

BOOOMMMMMM!!!

Gudang tersebut meledak.

Tiba tiba dia tertawa tapi tak lama kemudian raut wajahnya berubah menjadi menyeramkan. Rahangnya mengeras dengan geram dia memukul stir sekeras mungkin.

"mau bersembunyi di ujung dunia pun akan kutemukan kalian"

_#_#_

"WELCOME TO SMA TRISAKTI"

Sekolah paling favorit dan populer. hanya orang kalangan atas yg bersekolah disini. Fasilitas sekolah yg mewah. Dan pelajaran yg unggul dibandingkan sekolah lainnya.
Membuat banyak orang yang ingin bersekolah disini.

Jam menunjukkan pukul 10:00 wib sekarang adalah jam istirahat murid murid ada yg pergi kekantin buat makan dan ada juga sebagian yg ngrumpi dikelas seperti yg dilakukan beberapa siswa ini

"Lo tau ngak siswi populer kelas XII Mipa 1 juara kelas lagi?" Kata seorang siswa

"Serius lo?" Tanya seorang siswi yg sedang memoles kukunya.

"Serius lh ! "
Jawab siswa yg pertama

"Gilak... Udah cakep , baek, tajir, Pinter lagi emang perfect banget sih dia cocok banget jadi siswi populer disekolah ini.. "
Ucap siswa yg lain

"Iya sesuai sama namanya PUJA yg maknanya disanjung atau dikagumi "
Guman seorang siswa yg duduk main HP di sudut kelas sambil tersenyum.

*TAMAN BELAKANG SEKOLAH

Seorang siswi dengan rok kotak kotak selutut dan sweater putihnya tertidur lelap di bawah sebuah pohon.

Wajah cantik, kulit putih, badan ramping, dan rambut hitam ikalnya, serta sepasang lesung pipi terlihat ketika ia tersenyum, mungkin dia sedang bermimpi indah.

PUJA VION itu nama nya, siswi paling populer di SMA Trisakti . Kepopulerannya Bukan hanya karena wajahnya yang cantik, tapi karena kepintaran dan sifat baik serta friendly nya sehingga membuat orang orang nyaman didekatnya.

BRUKK!

Bunyi itu membangun kannya . Perlahan membuka mata dan melihat sekeliling. Tidak ada apa apa.

"Hiks hikss"
*Suara sesenggukan dari balik pohon.

"Siapa? "
Tanyanya ragu ragu sambil menengok kebelakang.

Ternyata seorang cowok. Dia duduk di tanah sambil memeluk kakinya dan menyembunyikan wajahnya di kedua kakinya.

"Hikss, Riz" Jawabnya.

"Kamuuu kenapa? "Tanya puja sambil berjongkok di depannya.

" Jatuh "

"Sakit ya? Ada luka nggak? "

"Emmmm" Menggeleng.

"Kalo nggak sakit, nggak luka kenapa nangis? "

" Gapapa hikss, Pengen nangis aja "

Jawaban yang membuat cengo puja.
"Oh, ok ok "

Setelah itu lima belas menit berlalu. Masih dalam posisi yang sama, tapi tak ada yang bicara. Yang terdengar hanya isakan tangis Riz.

Mengintip sedikit melihat puja yang tersenyum "Kau belum pergi"

"Belum"

"Kenapa? "

"Hey, kalau bicara itu liat lawan bicaranya jangan nunduk, nggak sopan"

"Maaf" Ucapnya.

Perlahan Riz mendongak menunjukkan wajahnya . Sepasang iris biru terlihat sangat menenangkan. Rambut hitam. Bibir tipis. Alis yang tidak terlalu tebal tapi juga tidak terlalu tipis. Bulu matanya yang lentik ditambah kulit putihnya.

Sejenak puja terpaku pada wajah rupawan yang bak seni itu sampai lamunannya buyar karena bel masuk telah berbunyi.

KRINGGG! KRINGGG! KRINGGG!!!

"Hah eumm aku aku masuk dulu" Gugupnya malu.

"Kau baik baik saja? " Tanya Riz mendekat.

"AhYa, a aku sehat hehe" Jawabnya dan langsung mundur menjauh.

"Ok" Bangkit lalu mengulurkan tangannya membantu puja berdiri.

menerima uluran tangan Riz dan bangkit " Thank's. Aku aku aku masuk dulu bye" Ucapnya lalu berlari menuju kelas meniggalkan Riz yang masih berdiri di bawah pohon.

Mengendurkan dasi dan menyeka rambutnya kebelakang kemudian tersenyum .

" Aku akan mewujudkan janji itu "



◆◇◆◇◆◇◆◇

Sebelumnya saya selaku penulis mohon maaf sebesar besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan atau jalan cerita ini yang berantakan.

Saya masih pemula jadi mohon bimbingan dan sarannya ya:)

Vote dan coment nya jan lupa yak:)

To be continued=>

Alert: revenge of the heirs (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang