Love and Death : Chapetr 1A

1.5K 169 13
                                    

"Han Mubo maksudmu? Kita itu teman, Yibo."

"Tapi Zhan Ge kelihatan menyukainya," ujar Yibo lirih.

"Begitukah?"

"Zhan Ge, kau tidak menyukaiku?"

"Tentu saja, aku suka!"

"Baiklah, aku juga menyukaimu, Ge."

Yibo memejamkan mata dalam pundak Xiao Zhan. Tentu saja, Xiao Zhan menyukai dia. Xiao Zhan sudah menganggap Yibo seperti adik kandungnya. Yibo bukan tidak tahu, hanya saja jawaban Xiao Zhan sedikiit obat untuk hatinya. Xiao Zhan mengelus rambut  cokelat Yibo yang halus.

Wenhan dan Yibo sama-sama manja pada dirinya. Dalam hati Xiao Zhan membenarkan apa kata Mubo, jika mereka terlihat seperti kembar. Ayolah, dalam bekal makanan saja mereka sama! Jika tidak, mereka akan berebut dan menganggap Xiao Zhan pilih kasih. Mungkin efek sejak kecil bersama.
Pikiran Xiao Zhan melayang saat dia menghampiri keduanya di belakang kampus. Dia sedikit mendengar apa yang mereka ributkan. Sayang, dia hanya mendengar sedikit tentang potret seseorang yang Yibo suka. Mungkinkah Yibo sudah mempunyai kekasih? Berarti suatu hari nanti Yibo akan pergi! Pikir Xiao Zhan. Membayangkan hal itu membuat Xiao Zhan merasa terganggu.
Rasa kantuk menyerang Xiao Zhan. Dia terlelap dengan posisi duduk dan Yibo berada di pangkuannya.

"Bukankah aku hanya perlu menyingkirkan seseorang yang berusaha mencintaimu, Ge? Kau tidak akan bersama siapa pun selain aku ...."gumam seseorang mengecup kening Xiao Zhan

Xiao Zhan terbangun tanpa adanya Yibo. Seingat Xiao Zhan dia tidak memakai selimut. Kenapa dia memakai selimut Yibo dan Wenhan? Pantas saja, ia tidak merasa kedinginan. Dia memakai dua selimut sekaligus. Rumah terasa sangat sepi, Nyonya Kim keluar negeri mengurus usaha barunya.

"Si kembar tak serupa tumben sekali pergi tanpa meminta bekal. Sudahlah!" pikir Xiao Zhan.

Dia membuka ponselnya yang sedari malam ia anggurkan. Ada beberapa pesan masuk dari Mubo. Hari ini Mubo mengajak Xiao Zhan berlibur ke Pulau Chinami. Pulau yang terkenal dengan Legenda Team Fudo yang dipimpin oleh Hideyoshi. Saat sekolah di Senior High School, dia sempat membaca karya milik Ming Yue.

Xiao Zhan dengan semangat menata semua barang yang akan ia bawa. Tak lupa ia memberi kabar orang tuanya sebelum pergi.  Xiao Zhan mempunyai kebiasaan buruk, yaitu mandi lebih dari lima belas menit. Katanya, agar semakin kinclong.

Saat ia menunggu Mubo, justru Wenhan-lah yang tiba-tiba muncul. Dia menatap sang gege dengan heran.

"Apakah Xiao-Ge akan kabur? Kenapa dia membawa koper seperti habis diusir dari rumah? Apakah dia melanggar aturan Ibu Kim? Eh, ini, kan rumah dia?" pikir Wenhan.

"Xiao Ge? Kenapa koper baju Gege dikeluarkan?" tanyanya sembari mengecek berat koper Xiao Zhan.

"Aku akan berlibur dengan Mubo, Wenhan Didi."

"Kemana, Ge? Ini, kan, musim corona ...."

Entah sejak kapan, Wenhan benci dengan sebutan didi. Namun ia memilih mengabaikan kata itu, fokus  pada pembicaraan tadi.

"Aishh, aku akan berjaga-jaga tenang saja. Ada Mubo di sana, pasti dia akan menjagaku."

"Tapi, Ge  ... Mubo itu bukan dokter."

"Aku hanya sebentar, Wenhan. Aku hanya ingin ke Pulau Chinami," ujar Xiao Zhan dengan raut cemberut.

"Biar aku antar, ya, Ge?"

"Tidak usah, Didi. Mubo akan menjemputku."

Wenhan hanya cemberut mendengar penolakan Xiao Zhan. Kenapa, sih? Xiao Zhan selalu menghindarinya? Padahal Yibo juga sama-sama menyebalkan seperti dia. Semua gara-gara Mubo dan Yibo! Karena ada mereka berdua, Wenhan tidak pernah diberi perhatian lebih oleh Xiao Zhan. Benci dengan seseorang yang memakai huruf 'O' di belakang namanya, kecuali Xiao. Catat! K.e.c.u.a.l.i!

Yibo sebenarnya sudah pulang. Dia memilih berdiri di depan pintu mendengar percakapan mereka. Dia bergegas mengambil barang seperlunya dan pergi.

"Gege, aku rasa  ... ini hari terakhir kau bersama Mubo," batinnya.

💜

Love and Death✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang