Love And Death : Chapter 7

642 83 6
                                    

"Hidden Story"
.
.
.
🦋
.
.
.


Yibo melajukan mobilnya dengan cepat. Kedua pemuda tampan merasa gelisah. Meskipun Chinami bisa dilewati tanpa menggunakan kapal. Akan tetapi, bagi mereka jarak tempuh sangat lama. Mereka sampai di rumah tua dekat hutan. Yibo segera bergegas keluar. Kemudian disusul oleh Wenhan yang membawa pistol, entah dari mana ia dapat. Saat membuka pintu bangunan tua itu, mereka dikejutkan dengan keadaan di dalam. Ruangan penuh dengan pecahan-pecahan kaca, robekan kain hitam juga bingkai foto berserakan. Wenhan memungut satu bingkai yang terinjak oleh kakinya.

"Han Mubo?" gumam Wenhan dan Yibo bersamaan.

Yibo dan Wenhan saling tatap. Kemudian dengan penasaran mereka membuka satu persatu bingkai yang tergeletak di lantai. Semua foto yang ada dalam bingkai adalah foto Mubo dari berbagai pose.

Mereka sedikit lalai, hingga telat menyadari seseorang memukul bahu Yibo dengan balok kayu. Wenhan segera menodongkan pistol ke arah pria dengan penutup kepala hitam. Namun, tidak lama kemudian Yibo dan Wenhan dikepung oleh teman pria misterius itu. Yibo menahan rasa sakit dibagian bahunya. Ia berdiri di samping Wenhan, Yibo memberi kode 'siap bertarung'.

Pukulan demi pukulan si kembar layangkan, hingga beberapa pria berbaju hitam tersungkur. Yibo meraih kayu yang ada di sampingnya kemudian memukulkan ke kepala pria gendut yang sedari tadi memukul perutnya.  Ketika ada kesempatan Wenhan tanpa pikir panjang menarik pelatuk pistol yang ia genggam.

Dorrr...!

Pemimpin mereka ambruk bersimbah darah. Di saat bersamaan tawa lirih terdengar dari mulut Wenhan. Dia bukan lagi Wenhan. Senyumnya begitu dingin. Mata sipit Wenhan memancarkan aura kemarahan berserta kesenangan melihat darah pemimpin gerombolan itu. Gerombolan pria misterius yang menyerangnya telah tumbang satu persatu oleh pukulan Wenhan dan Yibo.

"YIBO!" panggil Wenhan sembari melempar pisau lipat ke arah Yibo, "Gunakan, lindungi dirimu! Ayo, temukan Zhan Ge!" lanjutnya. 

Yibo mengangguk dan berlari ke beberapa pintu kamar untuk memeriksanya. Entah sejak kapan, Wenhan sudah tidak lagi berada di dekat Yibo. Tiga pintu kamar yang di berogol, Yibo mencoba membuka satu persatu.

Pintu pertama berisi kumpulan foto 'Han Mubo' dengan beberapa kertas yang berserakan. Satu buku dengan gambar Li Qin yang sedang tersenyum sembari merangkul Mubo. Apakah mereka sepasang kekasih? Pikir Yibo saat itu. Melihat bingkai dengan posisi terbalik, Yibo mengambil dan melihat tulisan 'Ai' di foto Mubo dengan cetakan A4 kira-kira.

"Ai artiya cinta. Tunggu! Nama yang ada di kertas ancaman kemarin adalah 'ai to shi', jangan-jangan selanjutnya adalah ...." batin Yibo gelisah.

Yibo bergegas membuka pintu kamar kedua, tetapi tidak ada petunjuk apapun. Ruangan kecil itu hanya berisi lemari dan tumpukan buku. Merasa tidak ada yang mencurigakan, Yibo bergegas ke kamar terakhir.

Tak lama Yibo pergi, Wenhan datang untuk memeriksa kamar kecil itu. Matanya menatap detail setiap sudut. Ia menemukan foto dan berbagai perhiasan wanita di dalam laci.

"Yang Zi!" gumamnya dengan nada penuh emosi. 

Wenhan segera bergegas mencari ruangan lagi sebagai petunjuk.
Bagaikan sebuah musium kecil dengan koleksi fhoto Mubo memenuhi ruangan ketiga. Satu buku cokelat dengan beberapa lembar foto mencuri perhatian Yibo. Terlalu mengulur waktu jika berhati-hati, maka dari itu Yibo dengan cepat membuka lembaran kertas dan membacanya.

Diliputi rasa penasaran Yibo membalik foto yang berada di atas buku. Ternyata itu foto dirinya, Wenhan dan Xiao Zhan. Kemudian ada tiga lembar foto lagi seorang perempuan. Yibo menatap detail foto yang sedikit usang. Matanya terbelalak saat ia mengenali wanita yang ada di dalam foto itu adalah Xuan Lu, Yang Zi dan Li Qin. Ia segera menyimpan bukti tersebut pada kantong sakunya.  Saat Yibo akan memeriksa tempat lain, ia dikejutkan dengan suara tembakan tiga kali di belakang bangunan.

Love and Death✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang