Love And Death : Chapter 9

765 83 12
                                    

🦋
.
.
.
.

"There Is Not Perfect Ending"
.
..
...
....
.......

If they say, "Who cares if one more light goes out?"
In a sky of million stars if flickers, flickers
Who cares when someone's time runs out?
If moment is all we are
We're quicker, quicker
Who cares  if one more light goes out?

Well I do ....

YIBO duduk di dalam kamar Wenhan. Sudah tiga tahun lamanya sang rival meninggal. Ia teringat pesan Wenhan sebelum tragedi itu terjadi. Selama itu, Yibo menyimpan rahasia sendiri. Xiao Zhan sebenarnya sudah mengetahui hanya ia memilih bungkam. Sering kali ia melihat Yibo melamun. Ia hanya tidak ingin kehilangan Yibo seperti dia kehilangan dua pria yang ia sayangi. Biarlah anggap saja ia tidak tahu apapun. Xiao Zhan menganggap itu cukup membantu Yibo yang dibebani amanah Wenhan. Yibo dan Xiao Zhan telah menikah di luar negeri. Nyonya Kim juga tidak mempermasalahkan itu. Mereka mendapat restu dan respon yang baik oleh ibunya.

Bukankah begitu rumit dan berkelit? Yibo teringat pesan singkat di ponsel Xiao Zhan yang ia hapus. Bukankah harusnya Xiao Zhan curiga? Tetapi lelaki itu memilih bersikap biasa saja.
Yibo membuka laci milik Wenhan dengan kunci bentuk pedang. Ia menemukan Album foto yang sudah terlihat sedikit usang. Terlihat potret masa kecil Yibo dan Xiao Zhan serta Wenhan cukup banyak. Wenhan menulis beberapa pesan singkat. Foto dirinya dengan Wenhan saat sekolah dasar, tertulis pesan singkat membuat dada Yibo terasa sesak.

'Ini Yibo dan aku, Yibo bukan saudara kandungku, tetapi dia kembaranku.'

Foto berikutnya tak luput dari pesan singkat yang manis. Yibo tidak menyangka Wenhan sosok yang romantis. Saat Yibo menaruh kembali album usang itu, matanya menangkap surat yang terlipat rapi.

'Aku berharap yang membaca ini adalah Yibo.'

Setelah kejadian Mubo, aku selalu di teror oleh seseorang. Aku tidak takut, hanya saja aku berpikir orang ini bisa melukai Xiao Ge. Dia hanya menginginkan nyawaku dan Gege. 

Sebenarnya, aku tidak berniat membunuh Mubo, tetapi di luar rencana.  Dia sudah mati jadi aku harus apa? Haha lupakan, aku tahu kau akan takut membicarakan kematian.

Aku menyidap penyakit Leukemia, seperti yang kau tahu. Itu alasan kau harus menjaga Xiao Ge untukku. Jika kau menemukan surat ini, mungkin aku sudah tenang di sana. Aku sengaja menulis ini di malam hari. Malam ke 27 hari aku diteror. Mungkin kau dan gege bertanya-tanya kenapa aku berubah?

Banyak hal yang mempengaruhinya. Saat aku didekat kalian, rasanya aku bisa membunuh salah satu di antara kau dan gege suatu hari nanti.

Teruslah hidup Yibo, kau dan aku adalah satu. Jaga rahasiaku, jaga gege untukku. Aku membiarkanmu menang karena aku akan mati. Jangan sia-siakan itu!

Rivalmu Wenhan.

Mendengar suara pintu terbuka Yibo menutup surat tersebut dan segera menyembunyikannya. Ia yakin bahwa itu Xiao Zhan. Suara langkah seseorang mendekati Yibo.

"Apa kau merindukan Wenhan?"

"Zhan Ge!" Yibo pura-pura terkejut.

Love and Death✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang