Love And Death : Chapter 10 End

2.1K 100 20
                                    

.
..
...
..
.
🦋
*
**
***
**
*

Hidden Story II : "Imperfect Human!"
🦋

The reminders, pull the floor from your feet
In the kitchen, one more chair than you need, oh
And you're angry, and you should be, it's not fair
Just 'cause you can't see it, doesn't mean it, isn't there!


Yibo tertidur di bahu sang kakak. Saat itu ia menikmati waktu bersama setelah kepulangan Han Mubo. Setelah berbicara dengan Xiao Zhan rasa kantuk menyerangnya. Apalagi, sentuhan Xiao Zhan pada rambut merahnya sangat nyaman. Namun, sepertinya Xiao Zhan juga mengantuk. Sehingga tanpa sadar mereka tidur di sofa. Tidur Yibo sedikit terusik karena suara langkah seseorang. Tanpa niat meninggalkan Xiao Zhan ia tetap pada posisi itu. Namun langkah itu terlalu pelan, Yibo sedikit mengintip ke asal suara untuk memastikan siapa yang datang.

Wenhan datang dengan membawa selimutnya. Matanya yang sayu, tetapi terlihat sedikit tajam terkena sinar lampu yang menyala di ruang tengah. Ia mengusap rambut Xiao Zhan yang menutupi keningnya.

"Bukankah aku hanya perlu menyingkirkan seseorang yang berusaha mencintaimu, Ge? Kau tidak akan bersama siapa pun selain aku ...."gumam Wenhan mengecup kening Xiao Zhan. Perkataan Wenhan tak luput dari pendengaran Yibo.
Setelah kepergian Wenhan, Yibo memutuskan untuk mengambil selimut ke kamarnya untuk menyelimuti sang kakak.

"Berarti Wenhan bisa saja menyingkirkan aku," batin Yibo.

Pagi harinya, Wenhan dan Yibo pergi tanpa meminta sarapan. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Namun, Wenhan merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk pulang. Yibo mengikuti Wenhan dari kejauhan. Melihat kembarannya itu pulang ke rumah ia bermaksud mencari tahu apa yang Wenhan lakukan.

Sesampainya di rumah, justru dikejutkan oleh sang gege yang akan pergi ke Chinami bersama Mubo. Tanpa pikir panjang, Yibo terlebih dahulu berangkat mengikuti Xiao Zhan. Tak lama kemudian di susul oleh Wenhan. Takdir memang sedang mempermainkan keduanya. Meski jarak keberangkatan mereka tidak lama, waktu seakan menyembunyikan dua pemuda tampan itu hingga tak saling bertemu. Niat merekalah yang membawa keduanya ke pulau kecil Chinami.

Wenhan berhasil menemukan villa yang di tempati oleh sang kakak. Ia menginap di salah satu hotel kecil dekat dengan festival. Namun, hal tak terduga terjadi. Yibo yang sedang melamun sembari mengunyah roti, tiba-tiba saja berlari ke belakang kedai saat matanya menangkap sosok pemuda ber-hoodie merah membawa tas ransel menuju hotel. Yibo dengan gugup mencari tempat persembunyian dan membiarkan rotinya jatuh terinjak-injak pengunjung festival. Yibo menyadari jika dirinya dan Wenhan sama-sama menguntit Xiao Zhan.

Yibo mengikuti langkah Wenhan dari jauh. Saat Yibo ingin menghampiri Wenhan yang sedang menatap dua orang dari kejauhan, niat itu gagal ketika seorang wanita mendahuluinya.

Pandangan Yibo teralihkan oleh pemandangan yang sangat menyakitkan hatinya. Ia melihat Xiao Zhan berciuman dengan Mubo. Terbesit pikiran jahat untuk mengakhiri kebersamaan mereka.
Wenhan berjalan ke arah pintu keluar. Ia tidak sanggup menangani hatinya yang sedang berkobar dipenuhi rasa cemburu. Namun, di persimpangan melihat pemuda kecil sedang menunggu sesuatu dengan gelisah.

"Adik, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Wenhan  pedulisembari melihat bungkusan kain kuning. Pemuda kecil itu terbungkam dengan wajah ketakutan. Merasa tak mendapatkan jawaban Wenhan menanyakan hal lain. Entah mengapa, ia merasa iba dengan pemuda kecil bernoda merah di tengah dahinya. Wenhan seolah melihat dirinya jika saja Nyonya Kim tak menampung ia di panti.

"Apakah kau berjualan? Biarkan aku membeli daganganmu ...." 

Pemuda kecil itu hanya menggeleng. Matanya terus mencari seseorang ke sana kemari.

"Kau mencari seseorang? Biar gege bantu, ya?" Pemuda kecil itu mengangguk.

Namun, seseorang yang ia cari tak kunjung datang. Orang yang mereka cari  justru  sengaja bersembunyi dari Wenhan dan pemuda kecil itu.

Wenhan dengan kebaikannya memberi pemuda kecil itu uang. Kemudian ia mengatakan akan menggantikan posisi pemuda kecil itu untuk menunggu seseorang yang menitipkan benda itu padanya. Bocah itu dengan senang hati  menerima tawaran Wenhan. Ia memang sedang butuh uang untuk keluarganya.

Wenhan sangat bosan menunggu. Sampai satu jam, tak ada seseorang yang menemuinya untuk mengambil barang. Hanya ada seorang wanita dengan gantungan kunci yang familiar berjalan mondar-mandir membuat Wenhan curiga. Namun saat Wenhan akan menghampirinya, wanita itu masuk ke salah satu penginapan. Wenhan dengan penasaran membuka bungkusan kuning yang ternyata adalah kampak tajam. Wenhan menyeringai saat tiba-tiba terlintas ide dalam kepalanya. Ia pergi dari festival menuju jalan sepi tanpa menyadari pemilik kampak itu mengikutinya dari belakang.

Sementara Wang Yibo dengan keahliannya mengambil kunci mobil dari mantel Han Mubo yang sedang berdesakan mengikuti Xiao Zhan. Ia segera melancarkan aksinya dengan memutus kabel rem dan mengambil kunci yang diyakini kunci villa.

Setelah rencana itu selesai, Yibo bergegas ke tempat persembunyian. Ia sengaja menaruh kertas dengan pesan tersirat. Yibo tak menyangka jika Wenhan juga ikut membantu melenyapkan Mubo. Saat ia akan kembali ke persembunyiannya, ia melihat pemuda kecil dengan titik merah di dahi. Terlintas ide untuk bermain-main dengan cara kekanakan. Ia membayar pemuda kecil itu untuk menabrak Mubo, kemudian mengatakan sesuai yang ia inginkan. Pemuda kecil itu ternyata sedang membutuhkan banyak uang, ini adalah kesempatan bagi Yibo.

Bertepatan dengan teror, Wenhan divonis Leukemia. Selama itu pula ia menderita fisik dan tekanan teror dari Li Qin. Sebenarnya Wang Yibo telah menyadari perubahan Wenhan yang semakin pucat. Namun, ia tak cukup bukti untuk membenarkan dugaannya. Banyak hal yang ingin Yibo sesali dalam hidupnya, terutama tentang tekanan yang dirasakan Wenhan saat itu. Bukankah harusnya ia juga menanggung semua itu?

Yibo berada di posisi aman tanpa ancaman Li Qin. Pada saat itu Li Qin terlalu fokus membuntuti Wenhan. Ketika Han Mubo terbunuh, Li Qin berusaha mengumpulkan informasi apa pun mengenai Wenhan. Hingga ia menemukan target sesuai rencananya. Ia menggunakan nama Yang Zi yang telah lama ia bunuh sebelum Xuan Lu. Wanita itu berniat membunuh Xiao Zhan. Namun, keadaan sekitar tak memungkinkan ia untuk membunuh pemuda manis itu. Li Qin dengan sengaja menyayat tangan Xiao Zhan dengan silet yang berada di gelangnya.

Saat bintang jatuh di jembatan Shizume, tak ada yang menyadari sebenarnya mereka semua berkumpul. Terdengar konyol memang, Wenhan tak menyadari keberadaan Yibo.
Sementara Li Qin di butakan oleh obsesi hingga membuntuti ke mana pun Mubo pergi.

Wenhan bertanggung jawab atas kesalahan yang tak sepenuhnya ia lakukan. Ia hanya bertekad untuk mati berguna daripada mati karena penyakitnya. Seumur hidup Yibo menyesal telah berburuk sangka pada Li Wenhan. Jika pada akhirnya, ia dilindungi oleh sang rival.

Fakta lainnya adalah Xiao Zhan mengetahui tentang rahasia Wenhan dan Wang Yibo. Saat Yibo tiba-tiba saja meminta maaf kepada Zhan, sebenarnya itu ungkapan dua maaf darinya dan  Wenhan. 
Zhan memilih bungkam dan berpura-pura seakan ia hanya tahu tragedi itu perbuatan jahat Li Qin. Karena pada kenyataanya saat ia pingsan, telinganya mampu mendengar percakapan mereka hanya tak mampu membuka mata.

Zhan, Yibo, Wenhan dan Han Mubo orang yang masih percaya akan keajaiban. Bagaimana dengan kalungnya? Mengapa Wenhan mampu bergerak dan bertahan selama itu sedangkan kondisinya sangat buruk?

Kekuatan itu bukan berasal dari kalung pemberian Zhan. Karena Sejatinya, kekuatan besar berasal dari tekad di dalam diri Wenhan sendiri.

End

Kebohongan akan terus menjadi kebohongan. Saat seseorang memutuskan untuk menutupi segalanya dengan rapi. Tetapi ia tidak akan bisa menutupi hati kecilnya dari rasa bersalah. Selama manusia masih memiliki hati nurani,mustahil terhindar dari rasa menyesal.
Terkadang seseorang menyadari kesalahan, tetapi enggan mengalah demi suatu kemenangan.
Manusia tidak ada yang sempurna. Selalu memiliki sisi terang dan gelap dalam hatinya.

Terima kasih🌻
Ming Yue

Love and Death✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang