Love And Death : Chapter 3A

778 97 1
                                    

Pada malam itu, Yang Zi datang dengan membawa tas ransel. Ia mengatakan ingin diajari tugas oleh Xiao Zhan. Padahal ia mempunyai kakak yang jauh lebih senior. Yilong adalah kakak Yang Zi yang memiliki status sebagai dosen. Wenhan dengan muka kesal membuka pintu panti dengan terpaksa. Jika bukan karena gege-nya yang meminta. Pasti ia akan membiarkan gadis itu di luar semalaman.

"Untuk apa kau malam-malam datang ke sini?" tanya Wenhan sinis.

"Yang jelas bukan untuk bertemu denganmu. Minggir!"

Yang Zi menghampiri Xiao Zhan diikuti oleh Wenhan di belakangnya. Wang Yibo yang sedang duduk di dekat sang kakak terpaksa menjauh. Yang Zi bertanya ini itu pada Xiao Zhan tentang materi siang tadi. Xiao Zhan memang mempunyai otak yang cukup cerdas, bahkan hanya satu jam ia bisa menyelesaikan lima puluh soal. Akan tetapi, gadis itu tak kunjung pulang. Padahal ia sudah tidak memiliki alasan untuk tinggal. Seperti orang lain ketahui, Xiao Zhan sangat baik tidak mungkin mengusir Yang Zi.

"Hei?" Suara Yibo membuat Yang Zi dan Xiao Zhan menoleh secara bersamaan.

"Bukankah ini sudah larut malam?"
Kode halus Yibo terhadap Yang Zi.

"Benar kata Yibo, sebaiknya kau pulang. Aku takut orang tuamu khawatir," ujar Xiao Zhan yang sukses membuat Yibo tersenyum sumringah.

Senyum itu luntur kala Yang Zi mengatakan ingin menginap di panti karena tidak ada yang menjemputnya. Padahal bisa saja diantar, tetapi gadis itu kekeh ingin menginap. Wenhan pun yang sedari tadi diam berubah mendung. Ia menempati kamar Xiao Zhan, terpaksa Wenhan dan Yibo mengalah tidur di sofa depan demi sang gege. Tak hanya sampai disitu, tengah malam Yang Zi menghampiri Xiao Zhan dengan alasan takut tidur di kamar sendirian. Xiao Zhan terpaksa menemani hingga gadis itu menutup mata dangan duduk bersandar meja. Saat Xiao Zhan pikir Yang Zi telah terlelap, ia segera kembali ke kamar. Wenhan yang sedari tadi mengawasi tingkah gadis itu merasa amat geram. Belum sepuluh menit Xiao Zhan kembali, gadis itu telah mengetuk pintu kamarnya lagi. Xiao Zhan dengan mata sayu membuka pintu.

"Kenapa bangun? Ini masih malam."

"Zhan Ge, aku tidak bisa tidur. Tolong temani aku!"

"Xiao Ge," panggil Wenhan yang tiba-tiba sudah berada tak jauh dari mereka, "biar aku saja yang menemani. Gege harus tidur. Bukankah besok Gege melamar pekerjaan?" lanjutnya.

Idenya disetujui oleh Xiao Zhan. Kemudian Yang Zi dengan kesal masuk ke dalam kamar yang tak lama disusul oleh Wenhan. Belum, sempat ia menutup pintu. Tangan Wenhan telah mencengkram lehernya.

"Dasar perempuan tidak tahu diri!"

"Apa yang kau ... argh!"

"Kau pikir aku tidak tahu modusmu? Dasar jalang!"

"Aku memang takut! Kau saja yang cemburu padaku ... arghh!" Kuku Wenhan menancap sedikit di leher jenjang gadis itu.

"Jauhi Zhan Ge! Atau kau ku perkosa malam ini! atau ku bunuh  hari esok! Kau tinggal memilih." Ancam Wenhan dengan wajah bengis. Mendengar ancaman itu Yang Zi sangat ketakutan. Apalagi ia tau jika semua orang telah tidur.

"Baik. Aku akan menjauhi Xiao Zhan. Tolong le-lepaskan tanganmu ... ini!"

Wenhan kemudian melepaskan cengkeraman dan berlalu dengan seringainya. Setelah kejadian malam itu, Yang Zi benar-benar menjauhi Xiao Zhan.  Terakhir ia melihat jalan bersama Mubo si pria jangkung yang pernah mendekati gege-nya. Namun, tak lama kemudian Mubo dekat dengan Xuan Lu.

Flashback end**

Love and Death✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang