10|Semangat Kejar Status.

260 79 64
                                    

❣Apabila ada typo atau kalimat yang kurang jelas, silahkan beritahu Author❣
Saya sedang belajar 😁

°°°
Sebelumnya, jangan lupa tekan bintang di bawah pojok sebelah kiri 💚
°°°

Pernah, Haira membayangkan kehidupan sederhana bersama manusia yang tengah mengikis rasa percayanya saat ini. Menaiki motor berdua mengelilingi kota bak kisah-kisah picisan yang ia baca. Menatap rintik yang mulai membasuh bumi dengan genjrengan dan nyanyian sunyi. Saling memeluk dalam untaian jingga yang mulai pamit. Hingga sejenak, kembali kekehan keluar dari lamunannya.

Gadis itu kembali menegakkan punggung, menahan perih yang sialnya kembali bersapa dalam derap langkah dua manusia di depannya. Ia gigit pelan bibir di balik masker, kembali memfokuskan diri untuk memberi petunjuk akan dirinya di benak pemuda jakung yang tertawa manis bersama gadis di samping.

Dengan perlahan, Haira melangkahkan kaki menyusul Fajar dan Lia yang sampai saat ini tidak menyadari kedatangannya.

"Mas Fajar!"

Satu panggilan jelas Haira lontarkan. Hingga berhasil membuat beberapa manusia disana menatap gadis yang tengah berlari kecil menuju sang ketua OSIS.

Di lain tempat, Fajar dan Lia terkejut melihat Haira yang baru sampai di sekolah saat ini. Mengingat gadis yang tumben-tumbennya memakai masker itu selalu berangkat lebih awal dari mereka.

"Ra, tumben kamu berangkat siang-"

"Mas tumben banget berangkat sama mbak Lia," potong Haira cepat seraya menatap Fajar yang terkaget dengan selaan gadis di depannya.

"Oh, tadi kita ketemu di depan. Dek ndak sopan nyela yang lebih-"

"Aku kira Mas emang jemput ke rumah mbak Lia." Kembali Haira menyela seraya terkekeh. Hingga tak sadar membuat alis Fajar tertaut tak suka.

"Ra, aku udah ngomong kan-"

"Jangan nyela omongan yang lebih tua," ujar Haira kelewat tenang.

"Sejak kapan kamu enggak sopan kaya gitu?!" bentak Fajar. Berhasil membuat atensi orang-orang mengarah kepada mereka. Disisi lain Haira menunduk, berusaha menghalau perih akibat sayatan belati milik pemuda di depannya ini.

Fajar menghembuskan nafas keras, "Jangan kaya bocah gitu. Aku ke kelas dulu. Kamu hati-hati," ujar pemuda itu meninggalkan Haira yang termenung.

"Mas Fajar!" merasa bebal. Kembali gadis itu memanggil Fajar yang akan berbelok menuju kompleks kelas. Mulai mendekati pemuda itu, Haira mendongak. Berusaha menatap mata pemuda yang sudah dua tahun duduk manis di singgasana hatinya. Mencari secerah harapan yang kemungkinan kecil dapat ia tangkap.

"Kamu kenapa sih hari ini Ra. Bel hampir bunyi loh?"

Gadis itu mengigit pipi dalam, apa Fajar tidak menyadari mata sembabnya?

"Mas kemaren kemana?"

Hening, dua manusia yang lebih tua dari Haira itu terlihat menegang di tempatnya .

"Aku kemaren bimbel, Dek. kamu kenapa sih? Enggak percaya? Ayo inget komitmen kita."

Haira terdiam mendengar jawaban Fajar, "Kakak kemaren cuma bimbel doang?" tanyanya sekali lagi seraya menahan perih yang mulai menggerogoti sukmanya. Fajar berbohong.

Alis Fajar tertaut tak suka, "Ra, kamu enggak percaya sama aku? Harusnya aku yang tanya kemana aja kamu kemarin? Kenapa chat aku enggak kamu balas?" sudut Fajar kepada gadis yang terlihat semakin menunduk seraya memainkan kemeja seragamnya.

Samudra Haekal || Lee Haechan NCT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang