08|Hancur.

355 92 84
                                    

❣Mohon diingatkan jika terdapat kesalahan penulisan atau kalimat yang kurang jelas❣
Saya sedang belajar 🤗

°°°
Mau ngingetin, jangan lupa tekan ikon bintang di pojok sebelah kiri ^0^
°°°

°°°○•○°°°

Mungkin semesta tengah berbaik kepada Haekal. Setelah berhari-hari merasa panas melihat Haira ber-uwu ria bersama si kampret Fajar. Sekarang hanya berbekal mancing di tambak dengan Dirga, pemuda itu disuguhkan pemandangan Dek Ira (Panggilan Haira dari Haekal) tengah memberikan teh hangat kepadanya sopan. Walau hanya menggunakan kaos anti narkoba souvenir sosialisasi, celana training paskibra dan rambut cepolan emak-emak. Auramu kui loh dek!

Ndak kuat Mas Haekal terkena sinarmu. Wasek!

Lalu sekarang, di dalam doplak setengah abad milik babeh Soman. Dapat ia rasakan kupu-kupu berhamburan mengelilinginya. Haekal dengan mudah menghirup bau bayi yang menguar dari tubuh gadis yang tengah melihat catatan kecil dengan cermat. Mimpi apa Haekal semalam bisa berdua dengan Haira? Yang ia ingat, dirinya tengah berlari ria bersama kambing berkepala Arjun. Ralat -mimpi dia dikejar kambing berkepala Arjun maksudnya. Sangat abstrak tapi mengingatkan Haekal tentang utangnya yang belum terbayar.

"Kak Haekal, bisa jalan sekarang. Kepasar dulu ya.." ujar Haira melipat catatan dari bu Surti rapi. Gadis itu membuka dompet, mengambil dua lembar uang berwarna merah. Lantas menyerahkannya kepada Haekal, "Ini dari budhe kak, katanya buat uang jajan kakak sama adek kakak."

Seperti biasa, ketika melihat dua lembar merah menggiurkan. Segera Haekal melebarkan senyum, "Waduh, bundahara Surti berlebihan banget. Enggak dek, kakak ikhlas bantu bundahara. Salah kakak juga yang ngajak bang Dirga mancing subuh-subuh." Ujarnya sopan menolak. Jaga image maksudnya.

Padahal pengen. batinnya

Haira yang tetap menyodorkan uang bingung dengan penonalakan Haekal, ia sudah berjanji akan memberikan uang titipan budenya pada pemuda ini, "Aku ngomongnya sama-"

"Dah lo ambil aja."

Haira berjengit menatap Dirga yang secara tiba-tiba sudah disampingnya, pemuda itu mengambil alih uang ditangan Haira lalu menyodorkannya kepada Haekal.

"Lo ambil kal, bayaran lo. Lo angkut-angkut barang termasuk kerja buat bunda. Nyoh cepet lo ambil, gue pengen makan semangka."

Sejenak Haekal melirik Haira, gadis itu juga menatapnya. Ingin menolak, melihat wajah Dirga yang kelewat datar membuat nyalinya ciut. Hey, Haekal masih punya sopan-santun terhadap laki-laki penggila semangka tersebut. Sedikit info, mereka pernah bertengkar hebat hingga membuat Haekal sadar betapa mengerikan jika Dirga mengamuk. Bahkan Anjing pak lurah kalah menyeramkan. Suwer werkewer kewer kata si Jaka mah.

"Iya-iya bang, makasih nanti gue sungkem sama bundahara." Pasrah Haekal menerima uluran uang. Menciumnya terlebih dahulu lantas ia masukan ke dalam kantong jeans pendeknya. Rezeki...

"Dah ati-ati lo berdua, bayy."

Segera Haekal menyalakan mesin, menjalankan mobil dengan stiker quotes 'Kiri kopling, kanan gas. Mantan nggak penting. Nggak usah digagas.'

Weslah, mbois tenan babeh Soman. (Mbois/Keren)

Setelah beberapa saat Haekal menengok, mendengar Haira tengah bertelfon dengan seseorang yang ia yakini si kampret Fajar yang telah berubah status menjadi ketua OSIS sekolahnya. Dilihat-lihat hasil dari usaha menguping Haekal, Haira dan Fajar gagal ketemu hari ini. Terdengar dari kalimat si gadis 'Iya mas, aku endak apa kok kalo jalan-jalannya ditunda.' Uhuk! Panas dek hati abang...

Samudra Haekal || Lee Haechan NCT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang