01|Haekal Aksa Suryowibowo.

1.5K 196 466
                                    

Untuk semesta
Izinkan saya memperkenalkan.
Haekal Aksa Suryowibowo.

°°●•●°°

 Siapa yang tidak mengenal sosok Haekal Aksa Suryowibowo. Pemuda yang begitu terkenal di kampung karena selalu berhasil mengibarkan bendera panjat pinang tujuh belasan setiap tahun, pemuda yang akan ikut berlari mengejar layangan putus bersama teman-teman tak ingat umurnya. Pemuda dengan prinsip hidup, "Kuy, Santuy, Mantul," yang melegenda di kalangan anak-anak sekolah dasar.

Satu-satunya pemuda yang sangat menantikan hujan segera tiba, karena menginginkan motor Scoopy hasil tabungannya bersih secara mandiri. Satu-satunya pemuda yang sangat suka pergi ke bazar buku untuk mencari komik atau novel bekas yang sangat ia incar. Pemuda yang selalu bernyanyi tidak tahu tempat, bahkan ia pernah berkonser ria di samping kuburan neneknya menyanyikan lagu Jaran Goyang milik Mbak Nella Kharisma dengan sesenggukan. Tolong jangan salahkan nenek Haekal yang memiliki permintaan absurd jika setelah ia dikuburkan dan didoakan Haekal wajib menyanyikan lagu ke sukaannya untuk mengingat dan memanggil sang kakek.

Saat ini, pemuda yang tengah kita bicarakan sedang memejamkan mata nyaman. Tenggelam dalam dunia mimpi hingga tidak menyadari Reno -sahabat sehati aduh asoy Haekal katanya -memegang gayung dan ember berisi air sisa cucian motor Haekal semalam.

Mari berhitung bersama, menunggu Reno memberikan air suci untuk Haekal yang tertidur bak mayat hidup.

/BYUR/

"MBAH! SUNAMI-SUNAMI!" Kaget Haekal, mencak-mencak seakan tengah tenggelam. (*Nenek, Tsunami-tsunami)

"Tangi cok! Sekolah porak awakmu!" ujar Reno kasar, pemuda itu bingung bagaimana bisa sahabatnya ini tertidur di bawah pohon mangga semalaman. Padahal tahun ajaran sekolah mereka dimulai hari ini. (*Bangun, kamu sekolah apa tidak)

Haekal mengernyit, "Matamu Ren! Saiki prei le." sewotnya membersihkan muka, tidak menyadari jika Reno sudah berseragam lengkap bukannya boxer dan sandal beda induk yang biasa ia pakai. (*mata kamu, sekarang libur)

Reno ingin menjawab sebelum Mbah Rukik datang tergopoh-gopoh menghampiri mereka, "Mas Haekal! Mas Haekal! Ayo sekolah, ndang mandi sana," ujar wanita tua itu menarik Haekal panik. (*Ndang/Cepat)

Haekal yang belum menyadari keadaan menatap Mbah Rukik bingung, "Mbah-mbah, santuy. Sekarang libur semester loh," ujarnya tenang seraya mencari harta karun pada lubang nafasnya -Kebiasaan ketika bangun tidur.

"Kal, kamu ndak sekolah?" (*Ndak/Tidak)

Mereka yang berada di bawah pohon mangga menoleh, menatap Johnny -bujangan yang tinggal di kos Haekal. Sudah berpakaian lengkap, sangat bertolak belakang dengan stylenya yang hanya memakai boxer atau sarung tanpa atasan, Indonesia hot guys -katanya.

Haekal mengedipkan mata, menelisik, mengingat, menghirup bau Reno, "Ren," panggil Haekal serius, "Tumben lu enggak bau pete?" tanyanya otomatis mendapat tempelengan Reno.

"Sakit weh!"

"Serah lo Kal. Mbah Ru, Reno berangkat." Kesal Reno menyalami mbah Rukik lalu melenggang pergi menghampiri motor besarnya. Masa bodoh dengan Haekal yang akan mendapat hukuman dari Pak Huri -guru olahraga mereka. Mari doakan perut bayi Haekal akan hilang setelah berlari mengelilingi lapangan tiada henti.

"Reno!" Johnny yang tengah mengikat sepetu melihat Reno ingin menaiki motor menyuara, "Abang nebeng, sampai gang depan," ujarnya mendekati Reno. Reno yang sudah sangat terbiasa menjadi ojek pribadi keluarga Kos Haekal mengangguk, lebih tepatnya terpaksa mengangguk. Reno takut dengan wajah dan tubuh sangar Johnny. Lebih baik ia mengiyakan keinginan mahasiswa semester akhir itu dari pada mendapat delikan seakan mengajak beradu jangkrik.

Samudra Haekal || Lee Haechan NCT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang