[✓] Werewolf || Jakehoon

19. Gyuhyun

Jaeyoon sempat bertelepostasi ke rumah nya untuk bersiap-siap. Sekarang ia sedang mengendarai mobilnya menuju mansion Pack Blue Moon. Mungkin sunghoon sedang bersiap-siap.

"Jaeyoon, aku benar-benar akan membunuhmu."

Yang diancam hanya tertawa mendengar perkataan calon kakak iparnya itu. "1 tahun lagi jungwon akan mendapat tanda miliknya."

Ia sudah sampai di kediaman Pack Blue Moon. Dan menunggu sunghoon turun.

"Tapi samchon mu itu kejam bodoh. Yang ada aku di tampar dengan panci panas nya."

"Aku pernah di posisi mu."

Jongseong memutar bola matanya malas. Tak lama datang sunghoon dengan riang nya, memang sudah biasa seorang omega akan bahagia setelah heat.

"Hyung, eomma memanggil mu."

"Jongseong, jangan pakai hyung."

"Waktu itu kau meminta ku untuk sopan, jadi aku memakai kata hyung."

"Jongseong saja yah sunghoonie." Ujar jongseong dengan senyum yang dipaksakan.

"Baiklah." Sunghoon memilih mengalah.

Jongseong langsung memasuki rumah nya, sedangkan sunghoon memasuki mobil sang alpha.

Baru saja duduk, ia sudah mendapat perlakuan manis. Mendapat usakan di rambut dan kecupan ringan di bibirnya.

"Setelah dari panti asuhan, kita ke agorá."

"Baik tuan putri."

Jaeyoon langsung mendapat cubitan di lengannya. "Aku masih laki-laki!"

"Kau manis."

Ekspresi sunghoon berubah datar, alpha nya hanya tertawa.

Jaeyoon langsung menghidupkan mobil nya dan menjalankannya keluar dari perkarangan mansion Pack Blue Moon.

Keduanya sudah sampai di panti asuhan milik seorang elf bernama Umji. Jaeyoon datang karena perintah sang ibu, membiarkan omega nya bermain dengan anak-anak panti.

"Sunghoon hyung kami merindukan mu." Anak-anak langsung memeluk kaki sunghoon, lalu melepaskan nya.

Omega Blue Moon itu berjongkok, menyamakan tinggi badannya. "Hyung juga merindukan kalian."

"Aku ada urusan dengan umji imo, kau bermain saja." Ujar jaeyoon yang diangguki dengan senang hati.

Alpha nya itu langsung pergi dari ruang bermain. Sunghoon langsung bermain dengan anak-anak panti.

"Sunghoon hyung, kami kedatangan teman baru. Tapi, dia hanya diam saat kami ajak main." Adu seorang anak laki-laki berumur 7 tahun.

"Siapa?"

"Itu orang nya." Anak laki-laki itu menunjuk seseorang yang hanya diam menatap keluar jendela.

"Kalian bermain lah." Sunghoon langsung bangun, menghampiri anak kecil yang kemungkinan berumur 10 tahun.