*/Hoseok/*

1K 92 16
                                    

HAPPY READING//TYPO IS MANUSIAWI♡


Seperti yang kemarin dijanjikan Jimin melatih appanya untuk dapat mengontrol kekuatannya lagi dan tepat di sebelah kanan mereka ada dua namja lagi yang juga sedang berlatih, siapa lagi kalau bukan Yolsang dan hoseok.

Luhan sendiri memang sudah mampu mengendalikannya hanya saja ia tetap kekeuh ingin berlatih supaya keinginan agar kekuatannya bertambah bisa terwujud.

"Appa tambahkan lagi"

Pusaran airnya semakin membesar yang mana membuat tanah yang Jimin bentuk berubah menjadi lumpur. Tak tinggal diam Jimin juga menambahkan api ke dalamnya, dengan takaran yang pas lumpur itu berhasil berubah menjadi lava merah yang panas.

"Wahh appa kita berhasil"
Kedua Ibu jarinya terangkat tinggi tinggi.

"Anak kita sudah tumbuh besar, lihat dia menjadi sangat kuat dan cerdas sepertimu" gumam Luhan sembari menatap sang putra dari jauh.

"Kuharap kau tidak terlalu bodoh Jim membiarkan lavamu menghanguskan akademi kita!!"
Teriakan Hoseok berhasil membuat Jimin kalang kabut ia tak tau cara menghilangkan lavanya sedangkan Luhan disana hanya menggeleng disertai kekehan ringan.

"Ternyata dia belum berubah, masih ceroboh" ujarnya kemudian segera mengeluarkan kemampuan tumbuhannya sebelum lavanya menghanguskan gedung di hadapannya.

Yolsang Jimin beserta Hoseok terkagum melihat tumbuhan yang hampir menyamai tinggi gedung akademi. Tumbuhan itu melingkari daerah yang terdapat lava dan mengurungnya hingga tumbuhan tadi menyerap lava dan membuat daunnya berubah menjadi merah.

"Latihannya berakhir"

-
-
-
-
-

Setelah mendengar kabar yang cukup mengejutkan Jungkook berlari secepat yang ia bisa, karena terlalu terkejut ia melupakan kemampuan teleportasi miliknya.

Lorong demi lorong ia lewati. Sempat beberapa murid tertabrak olehnya namun itu tak membuat langkahnya semakin pelan. Membuka pintu sebuah ruangan dengan kasar tak mempedulikan jikalau nanti ia akan dihukum.

"Hoseok hyung?!!" teriakannya membuat dua orang yang sedang berbincang menoleh kearahnya.

"Jungkook mana sopan santunmu?!!" teriak salah seorang diantaranya.

"maaf aku tak punya banyak waktu, dimana hoseok hyung?" tanyanya lagi

"Kur- Dia sedang di kantin bersama yang lain" potong namja lainnya.

Ia kembali berlari menuju tempat dimana Hoseok berada.
Saat akan memasuki kantin Jungkook berteriak memanggil Hoseok dan berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian.

Seseorang yang merasa terpanggilpun ikut bingung dengan apa yang terjadi.
"Hyung dunia Elang sedang tidak baik baik saja" ujarnya sambil berbisik.

Suara Gebrakan meja mengalun dengan nyaringnya disusul dengan hoseok yang berlari kesetanan. Tujuannya hanya satu 'asrama'

Tidak ada yang mendengar bisikan Jungkook kecuali Hoseok. Yang lainnya jika ditanya pasti penasaran dengan apa yang Jungkook bisikan.

"Hyung ke gerbang sekarang"

.
.
.
.
.

Hoseok tetap berlari seperti saat ia meninggalkan kantin. Di jarinya tersemat sebuah cincin yang dulu pernah eommanya berikan. Di punggungnya juga terdapat tas yang entah apa isinya.

"Hoseok hyung bawa kalungku lagi"
Kali ini Hoseok langsung menerimanya.

"Hati hati seok maaf kita tidak bisa membantu" ucap seokjin sedih

Bangtan Elemental Fantasy***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang