/(White flower?)/

1K 113 8
                                    

Happy reading  ♡(∩o∩)♡

+++---...---...---...---...---...---...+++

---...+++...+++...+++...+++...+++---

...+++---+++---+++---+++---+++---...

Selamat membaca ♡(∩o∩)♡

——————————————————
     ———————————————
          ————————————
               —————————

               —————————
          ————————————
     ———————————————
——————————————————



Srek

Jungkook ditarik paksa keluar untuk menjalani siksaannya. Ia hanya pasrah dan siap menghadapi sesuatu di depan sana.

Ternyata Dia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang didominasi warna hijau pekat.
tangan dan juga kedua kakinya diikat terpisah sehingga membentuk huruf X. Seseorang datang dari arah pintu dengan membawa sebuah cambuk.

Jungkook menatap tepat ke arah matanya. Dapat diakui bahwa onyx hitamnya cukup indah mengingatkannya pada onyx mata miliknya Namun Tatapannya kosong seperti tak ada kehidupan di dalamnya.

Jungkook dapat melihatnya secara jelas. Jauh Di lubuk hatinya ia sedang memohon kepada seseorang untuk menyelamatkannya dari kegelapan.
"Jungkook-sii semoga kau bisa bertahan hingga nanti"
Ucapnya namun pandangannya tetaplah kosong dan berwajah datar.

Ctass ctass ctass

Cambukan demi cambukan dilayangkan namun berkat kemampuannya cambukan tadi tak ada yang berbekas hanya pakaiannya yang robek dimana mana.

Ternyata sedari awal semuanya tak lepas dari pengawasan seseorang. Sedikit merasa geram Kemudian dia memerintahkan sungyoul seseorang yang mencambuk jungkook untuk terus mencambuknya tanpa henti.

Seperti yang diperintahkan sungyoul terus mencambuk bahkan kini seluruh ruangan dipenuhi oleh suara cambukan.

-----
----
---
--
-

"Hyung tiga hari lagi"

"Nee tiga hari lagi kita akan menyelamatkan jungkook"

"Tapi perasaanku tak enak hyung, seperti akan terjadi sesuatu"

"ah mungkin hanya perasaanmu saja tae sudahlah lebih baik kita latihan kembali mereka sudah menunggu"
Seokjin beranjak menghampiri yang lain dengan ella yang senantiasa mengikuti kemanapun tuannya pergi.

Taehyung tetap bergeming ia kalut mimpinya kemarin malam seperti sebuah petunjuk. Tapi ia merasa tak memiliki kemampuan untuk melihat masa depan seperti jungkook lalu apa arti mimpi itu.
Deice sedari tadi terus memandangi tuannya sambil bergumam dan sesekali meringis saat tuannya menggeleng dengan brutal lalu kembali seperti awal dan itu selalu terulang.


"Tae apa kau tak waras?"

Taehyung mendelik hell dia yang notabenya tuanya sendiri berani dikatain tak waras cari mati namanya.
Hendak menjambak beice namun tangannya berhenti di udara dan menarik tangannya kembali kemudian murung seperti awal.
Beice yang tak menyukai sikap tuannya ini sudah mencoba segala cara agar taehyung kembali bersemangat kembali.

"Menurutmu apa orang tuaku masih hidup?" Pertanyaan itu terlontar dengan sendirinya.

"aku juga tidak tahu. Tapi bukan hanya kau yang ditinggal orang tuamu pergi aku juga tae dan aku pun sama denganmu berharap suatu saat dapat bertemu mereka. Hati kecilku berkata bahwa mereka masih hidup tapi logikaku menyangkalnya. Mereka ikut andil dalam peperangan itu bersama tuannya dan kemungkinan besar mereka juga tewas saat itu. Untuk saat ini buang jauh jauh pikiran tentang orang tuamu dan pikirkanlah bagaimana caranya kita memenangkan pertempuran nanti"

Bangtan Elemental Fantasy***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang