•12 tweet•
Kecepatannya sudah berada diatas rata-rata, tetapi dia masih belum puas sehingga dia semakin menambah kecepatannya lagi.
Dia dipenuhi oleh emosi, suara deru motornya memecahkan keheningan malam di jalanan yang kosong.
Matanya melotot melihat adanya mobil dari arah sebrang, saat hendak ingin berbelok kearah kanan dia tidak sengaja menabrak salah seorang dari dua orang yang berada dipinggir jalan.
Jantungnya berdebar, dia menoleh kebelakang melihat kedua orang itu terbaring ditengah jalan, mobil yang tadi hampir kecelakaan dengannya berhenti, dia menggeleng, lalu kembali melajukan motornya.
Meninggalkan tempat kejadian.
Tapi tiba-tiba, ada sesuatu yang membuatnya berhenti, sebuah tangan yang entah datang darimana mulai mencekik lehernya.
Dilihatnya orang didepannya yang datang seperti cahaya sedang mencekik lehernya sambil berguman, "Tanggung jawab, nyawa dibayar dengan nyawa."
Dia mulai kehabisan nafasnya, rasanya sesak, dan dia mulai merasakan ada sesuatu menghantam dadanya.
•12 tweet•
"HAH..."
Jaehyuk terbangun dari tidurnya, nafasnya tak beraturan, keringat mulai mengalir dari keningnya, dia memegang dadanya yang berdegup kencang.
Jaehyuk baru saja bermimpi buruk.
Dia melirik obat yang berada diatas mejanya, Jaehyuk buru-buru mengambil obat itu dan langsung meminum nya tanpa bantuan air.
Nafasnya perlahan membaik, dia memejamkan matanya mencoba menenangkan pikirannya.
Jaehyuk melirik jam yang berada di dinding kamarnya, pukul 03:44 pagi, dan sekarang dia tidak bisa tidur kembali. Lebih tepatnya tidak mau tidur karena takut memimpikan hal itu lagi.
•12 tweet•
"Muka lo pucet banget"
Jaehyuk hanya melirik Heeseung sekilas, tak berniat membalas perkataannya. Heeseung semakin mendekatkan dirinya kearah Jaehyuk, mengamati wajah laki-laki itu lebih teliti.
"Lo gak ngapa-ngapain tapi keringetan"
Jaehyuk menyeka keringat yang berada didahinya, dia juga bingung kenapa dia bisa keringatan begini. Sejak seminggu yang lalu, dia selalu bermimpi buruk, dan mimpi itu sama semua.
"Gue ke toilet dulu bentar." Jaehyuk beranjak dari tempat duduk, kemudian pergi menuju toilet, dia mencuci mukanya di wastafel lalu menatap pantulan wajahnya didepan cermin.
Jaehyuk mengawati wajahnya sendiri yang pucat, kantung mata yang hitam, bibir yang juga ikut pucat, dia terlihat sangat berantakan. Tiba-tiba matanya melihat kearah pantulan disebelahnya, ada seseorang berambut putih berjalan dengan wajah yang tertutup beberapa helaian rambutnya, dia memasuki kamar mandi ketiga lalu menutup pintunya.