•12 tweet•
Tangan Yedam terus ditarik oleh Ningning sampe halaman belakang sekolah, tempat ini sepi, jarang banget murid ada dikawasan sini, bahkan hampir gapernah.
Yedam menaikkan satu alisnya kala melihat mata Ningning mulai berkaca-kaca.
"Aku gamau putus sama kamu!" Ujarnya. Yedam membuang nafasnya pelan lalu menyilangkan tangannya didepan dada.
"Gak bisa, gue udah punya pacar"
"Tapi kita baru aja putus kemaren!"
"Ya terus?"
Ningning menggelengkan kepalanya tak percaya, air matanya keluar begitu saja, Yedam yang melihat itu mendecih pelan.
"Udah kan? Gue mau balik, jemput pacar gue dulu." Yedam membalikkan badannya, baru beberapa saat melangkah tubuhnya membeku mendengar ucapan Ningning yang sedikit keras.
"Aku hamil"
Yedam membalikkan badannya, matanya menatap kearah Ningning yang sedang menangis sambil mengusap perutnya.
"Gugurin." Suruhnya, Ningning menggeleng pelan, "Aku gapunya duit."
"Nanti gue transfer ke lo, lo kirim aja noreknya." Jelasnya, Ningning cuma bisa menunduk, tak berani menatap Yedam. Yedam mendesah pelan, dia berjalan kearah Ningning lalu memeluknya.
"Besok gue temenin ya? Jangan bilang siapa-siapa, gue gamau reputasi kita hancur." Yedam mengelus puncuk kepala Ningning pelan, Ningning membalas pelukan tersebut lalu mengangguk.
•12 tweet•
Yedam memarkirkan motornya di parkiran kos-kosannya, dia mengambil tasnya lalu masuk kedalam.
"Eh Yedam, baru pulang?" Tanya Sungchan, salah satu penghuni kos disana, Yedam menganggukkan kepalanya, "Iya, tadi ada rapat osis dulu."
"Oalah, semangat ya kakak osis hehe." Yedam terkekeh melihat tingkah laku Sungchan, dia kembali berjalan kearah kamarnya, sebelum masuk kedalam, dia melihat tetangga kamar kos nya sedang berbicara dengan seorang perempuan cantik yang tinggi.
Yedam masih diam ditempat, menunggu teman kosnya itu selesai berbicara dengan perempuan cantik tersebut. Akhirnya setelah sepuluh menit, perempuan tersebut melambaikan tangannya lalu pergi dari hadapan mereka.
Yedam langsung saja menghampiri temen kosnya itu, "Kak, tadi siapa?" Tanyanya.
Jeno menoleh kearah Yedam, "Oh tadi? Tadi temen gue, mau ngasih tugas kelompok. Kenapa? Suka?"
Yedam mengangguk, Jeno tertawa kecil membuat matanya menyipit, "Kembarannya Hyunjin lhoo"
"Lho? Kak Hyunjin yang udah pindah itu?"