... = pembatas cerita, tulisan miring = cerita pada buku. Zyn menjelaskan daripada bingung. Nanti buat diceritakan orang ada tanda khusus. Happy reading~
+.+.+ My Amazing Hybrid +.+.+
Jari-jari Soobin perlahan bergerak, kedua matanya perlahan terbuka, mengerjap pelan menyesuaikan pencahayaan. Tubuhnya terasa ringan, tidak ada rasa sakit sedikitpun saat dia memposisikan dirinya menjadi terduduk. Ia mengingat dirinya yang terjatuh dari langit.
Kedua netranya memandang Yeonjun di sampingnya, tangannya terulur ke surai namja tersebut, mengusapnya lembut seraya tersenyum. "Obin ccudah cadal! Yeayy!" Sorak kesenangan dari seseorang yang familiar membuatnya menoleh. Soobin melihat Junnie yang memberontak dari gendongan Rafael dan berlari ke arahnya.
Soobin dengan senang hati merentangkan kedua tangannya menyambut adik manisnya. Keduanya berpelukan sambil duduk. Tangan kanannya yang tadinya mengusap kepala Yeonjun kini mengelus lembut punggung Junnie. "Junnie nggak papa?" tanyanya.
Junnnie mengangguk. Tak lama kemudian, Yeonjun mengerjapkan matanya. Tangannya mengusap-ngusap wajahnya. Setelah itu dia beranjak duduk, ia melihat sekitarnya yang buram. Matanya belum bisa menyesuaikan oleh sinar mentari. "Ini dimana?" Yeonjun bertanya seraya menatap Soobin yang menggendong seseorang.
"Dan siapa yang digendongan mu?" lanjutnya.
"NYA! Yeontan nda ingat Junnie?!" sungut Junnie sembari memanyunkan bibirnya. Pandangan Yeonjun yang mulai normal akhirnya mengetahui seseorang yang digendong oleh Soobin, terlebih lagi setelah mendengar suaranya. "Ahahaha..maaf gue nggak tahu dan gue bukan Yeontan."
Junnie mencebikkan bibirnya. Soobin menggelengkan kepalanya lucu, kemudian menjawab pertanyaan Yeonjun "Uhm.. ntahlah tapi Obin liat kaya Magic Island." Yeonjun mengernyitkan dahi. "Apaan itu?" tanyanya lagi.
"Itu adalah tempat ajaib, apakah kamu tahu Nerverland di cerita dongeng yang kerap anak kecil dengar? Tempat itu sama seperti di sini. Namun di sini tak hanya anak kecil yang bisa tinggal di dalamnya." jawab Peri cantik dengan senyum manis. "Dan nama ku Ningning."
"BWAHAHA NAMA KOK NINGNING!" tawa Hyunjin mengejutkan. Ningning menatap tajam si memble kemudian menggerakkan tangannya sembari mengucapkan mantra. Alhasil mulut Hyunjin terkunci rapat. "HMMMPHH.." Rafael ingin tertawa tapi dia tidak ingin bibirnya dikunci oleh si peri.
Setelah itu Taehyun dan Beomgyu terbangun dengan wajah bingung. Ningning sudah menduganya, "Akan ku jelaskan nanti. Sekarang kita harus menunggu satu orang lainnya," ujarnya sembari menatap langit.
"Hah ada satu lagi?" Rafael melongo, dia pikir hanya mereka atau ada yang ketinggalan, tapi ia telah mengabsen dan tidak ada yang kurang. Berarti memang ada satu orang yang belum dijemput. Ningning mengangguk, kemudian matanya menatap sebuah pohon maple yang berada di padang rumput.
Soobin mengikuti arah tatapan sang peri, kemudian berdiri dan berlari ke arah pohon tersebut. Lainnya saling melemparkan pandangan, lalu mengikuti namja kelinci tersebut. Setelah mereka tiba di hadapan pohon maple tersebut.
Yeonjun, Taehyun, dan Beomgyu merasa tidak asing dengan pohon tersebut. "Bukannya ini yang ada di taman?" celetuk Taehyun sembari menatap Yeonjun. Sementara yang ditatap mengendikkan bahu acuh, lalu memeluk Soobin di depannya. Taehyun mendengus, "Dasar bucin, tahu perasaannya Soobin aja kagak," batinnya.
Ningning mendekati pohon maple tersebut dan mengelus batangnya, "Kalian ingat tidak saat duduk di sini?" Pertanyaan tersebut membuat mereka mengerutkan dahi serempak. "Ck.. jahat sekali kalian tidak mengingat ku," cibir pohon maple tersebut.
"HEH, BISA BICARA?!" Mereka berteriak kompak, tentunya kecuali Soobin dan Ningning. Sementara Junnie mengerjapkan matanya imut seraya menatap pohon tersebut. Ada sesuatu yang mungkin hanya dilihat oleh dirinya saja. "Eung.."Dia melangkah mendekati pohon tersebut. Kepalanya ia miringkan, "Waw.. tho thamu bica macukk di pwohon? Pathe magi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Hybrid [ Yeonbin ]
Fanfiction[ON GOING] Jika pada dasarnya Hybrid itu penurut. Mengapa Hybrid yang dibeli Yeonjun justru berbeda? Dia tak ada nurut-nurutnya dengan Yeonjun. Hybrid nya nakal, namun luarbiasa. Tingkahnya membuat Yeonjun pusing sendiri. Hybrid nya punya pikiran te...