Senin adalah hari yang dibenci semua siswa. Tak terkecuali Yeonjun. Saat ini ia tengah berjalan gontai ke kelas, nyawa nya seakan-akan melayang ke suatu tempat. Dia terlihat seperti zombie yang bangkit dari alam kubur. Wajah pucatnya sangatlah mendukung.
Hyunjin datang dan merangkul Yeonjun. Tubuhnya sedikit tersentak, ia melihat Hyunjin yang tersenyum manis ke arahnya. Dia menatap sinis lalu melanjutkan langkahnya. "Hey yo! Yeonjun. Kok lo nggak semangat gitu sih?"
Yeonjun tak menanggapi pertanyaan Hyunjin. Dia melepas rangkulan temannya itu dan memasuki kelas. Seperti biasa, ia hanya dianggap sesosok hantu yang numpang lewat. Yeonjun sudah terbiasa.
Anak-anak sekelasnya menjauhi dirinya karena sikap dingin dan acuh yang mendominasinya. Padahal jika mereka berani berteman dengan Yeonjun. Mereka bakal melihat sisi lain namja itu. Yeonjun pun duduk di bangkunya. Lalu membuka buku materi yang mencakup materi hari ini.
"Lihat tuh, sok baca buku."
"Dasar sok pintar."
"Sombong amat nggak nyapa kita."
Bisikan-bisikan setan sayup-sayup terdengar. Yeonjun hanya menghela napas pendek. Dia selalu dibicarain terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Keberadaannya baru dianggap sewaktu Soobin nggak sengaja mengikutinya.
Jika dilihat-lihat, Yeonjun tuh tampan pakai banget dan pintar. Cocok jadi most wanted. Namun karena sifatnya lah yang membuatnya diperlakukan demikian. Untungnya Yeonjun tak mempermasalahkan hal itu, ia menyukai ketenangan seperti ini.
Ketenangan itu surganya, walaupun di rumahnya sudah tak lagi menjadi surganya karena kedatangan hybrid kelinci nyebelin yang bikin naik darah. Wajahnya imut-imut tapi tingkahnya amit-amit. Dia jadi ingin tukar tambah sama Jungkook, Yeonjun lebih suka Taehyung yang penurut dan lugu.
Sedangkan Soobin bar-bar nggak ketolongan, nakal, nyebelin. "Eh kok gue mikirin Soobin sih?" Yeonjun menggelengkan kepalanya, seherusnya dia tak memikirkan namja kelinci alias hybrid laknatnya itu.
Tak lama setelah itu Taehyun muncul diekori Hyunjin yang nampak memelas. "Ayolah.. hyunie sayang~" Nada menggelikan itu keluar dari mulut memble yang membuat siapapun yang mendengarnya akan bergidik risih. Terkecuali untuk Jeongin.
"Najis." Satu kata dari Taehyun membuat Hyunjin memanyunkan bibirnya mirip kembang perawan. Taehyun lantas menaboknya, "Geli anjir!"
Hyunjin memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan maut Taehyun. "Kakanda tega sama adinda!" Hyunjin mulai mendrama. Yeonjun merotasi bola matanya melihat kelakuan temannya itu. Dia mengakui jika dua namja yang tengah saling menjambak dan menendang itu adalah teman.
"Jangan ribut di sini dong!" Tegur Jeno. Hyunjin melongo, sedangkan Taehyun berdecih lalu menendang tulang kering si memble. "Makan tuh!"
"Njun, ayok bolos sesekali." Ajak Taehyun. Si biang bolos sebenarnya itu bukan Taehyun melainkan Hyunjin. Biasa si memble kalau bolos ngacir ke tempat pacarnya. "Ogah, ntar kena hukum kaya nih memble." Tolak Yeonjun. Dia masih ingat waktu itu Hyunjin dihukum suruh lari keliling lapangan 20x. Terus bersihin kamar mandi.
Yeonjun benci hal yang merepotkan. "Tenang, nggak bakal dihukum, kita nggak bener-bener bolos kok." Ujar Hyunjin. Taehyun menganggukkan kepalanya. "Tetep ogah." Yeonjun tetap menolak, lagi pula apa enaknya bolos yang hanya terisi kegabutan.
Si rubah mana tahu nikmatnya bolos, kerjaan sehari-hari aja berkutat dengan buku. Hyunjin miris lihatnya, temannya itu terlihat sangat hampa. Sebelum Soobin datang ke kehidupannya. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepalanya.
"Njun, ada Soobin loh.."
"MANA?!" Yeonjun panik duluan karena mengingat jika hybrid kelincinya biang rusuh, bisa hancur sekolahan mereka. Hyunjin terkikik, Taehyun yang melihatnya bergidik. "Waras nggak sih lo?"
![](https://img.wattpad.com/cover/228250583-288-k248007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Hybrid [ Yeonbin ]
Fanfic[ON GOING] Jika pada dasarnya Hybrid itu penurut. Mengapa Hybrid yang dibeli Yeonjun justru berbeda? Dia tak ada nurut-nurutnya dengan Yeonjun. Hybrid nya nakal, namun luarbiasa. Tingkahnya membuat Yeonjun pusing sendiri. Hybrid nya punya pikiran te...