Suara detak jarum jam mendominasi sebuah ruangan, di dalamnya berisi enam namja yang membisu di telan waktu. Mata mereka saling menatap. Bibir terasa berat, enggan mengucapkan sepatah kata pun hingga salah satu dari mereka membuyarkan keheningan.
"Kenapa?" Sepatah kata itu membuat tubuh Yeonjun meremang. Dia tak tahu kenapa tubuhnya merespon aura dominan dari orang di sampingnya. Tak hanya dirinya yang merasa tertekan akan aura tersebut. Rafael, Hyunjin, dan Taehyun juga merasakannya kecuali Junnie yang hanya memasang wajah polos.
Sesekali Junnie tersenyum dan melambaikan tangan kepada Soobin yang memulai pembicaraan dengan suara beratnya. "Kenapa kau berubah lagi?" Tanya Rafael sembari menatap manik hitam adiknya. Soobin memejamkan mata sejenak dan menghembuskan napas sejenak.
"Saya tidak tahu." Jawabannya di luar ekspetasi seorang Rafael. Junnie yang lelah memandangi saja pun berdiri. Ia mendekati Soobin yang duduk di samping Yeonjun. "Junnie mawu dudu cini." Ujarnya lalu duduk di pangkuan Soobin.
Soobin tak merasa keberatan justru dia membenarkan posisi Junnie yang berada di pangkuannya. Setelah itu melingkarkan lengannya ke pinggang ramping Junnie. Hal itu tak luput dari pengawasan Yeonjun yang merasakan rasa aneh di hatinya. Ia menggelengkan kepalanya dan memegang dada kirinya.
Rafael tahu jika ketiga orang lainnya masih bingung akan perubahan Soobin dari hybrid kelinci menjadi hybrid serigala yang memiliki aura dominan. "Di tempat kami ada pembagian sistem AOB. Alpha, Omega, dan Beta."
Yeonjun mengernyitkan dahi. "Alpha adalah seorang yang dominan dan berkuasa. Dia yang paling tinggi dalam clan. Lalu ada Omega. Biasanya omega itu yeoja, tetapi ada juga yang laki-laki dan memiliki rahim layaknya yeoja pada umumnya. Sementara Beta seperti wakil Alpha, hampir setaralah. Sebagian kecil memiliki rahim, tetapi ya begitulah." Sambung Rafael sembari mengacak-acak surainya.
"Jadi, Soobin alpha atau omega?" Tanya Hyunjin. "Keduanya." Jawab Rafael. Taehyun, Hyunjin, dan Yeonjun menganga saking terkejutnya. Meskipun mereka tak paham, tapi dalam pikiran membayangkan seseorang yang memiliki dua gender sekaligus. "Namun, kesadaran Alpha dan Omega Soobin terbagi. Hybrid sama aja kaya werewolf yang ada AOB kalau kalian tak paham, soalnya wajah kalian mengatakan hal itu." Lanjut Rafael sembari menatap Junnie yang bercerita banyak hal dengan Soobin.
Junnie nampak akrab dengan Soobin dalam versi Alpha maupun Omega, tetapi ia cenderung manja pada Alpha. "Tahu nda? Junnie bica loh nelbangin balang. Wusss.. begwitu." Soobin menanggapi dengan senyuman, lalu menatap ke arah Taehyun dan Hyunjin. "Kalian siapa?" Tanyanya.
Hyunjin dan Taehyun saling memandang. Kemudian menatap Rafael yang merotasi bola matanya. Mereka pikun atau gimana sih?, batinnya seraya menggelengkan kepalanya. "Lu nggak kenal kita?" Tanya Hyunjin. Soobin menggeleng. "Wah parah!!" Lanjutnya yang langsung dihadiahi jitakan oleh Taehyun.
"Kan kesadaran mereka terbagi anjir." Taehyun yang baru sadar setelah melihat Rafael menggelengkan kepala. "Oh iya ya, gue lupa." Kata Hyunjin sembari mengelus kepalanya. Dia pun memperkenalkan diri. "Nama gue, Hwang Hyunjin. Namja paling tampan."
"Namja? She's not a girl?"
Hyunjin langsung menunjukkan wajah malas diiringi suara Taehyun yang tertawa pelan. "Gue bukan yeoja anjir." Balasnya. Soobin hanya ber-oh, kemudian mengusap surai biru Junnie. Yeonjun yang melihat itu hanya tersenyum masam. Gue lebih suka Soobin versi nyebelin daripada versi cool, batinnya.
Seketika Yeonjun teringat saat makan malam bersama raja atau ayah Soobin. Dia mengingat ucapan sang raja yang membuatnya tak bisa tidur. "Apa dia merasakan sesuatu?" Gumamnya.
Flashback.
Yeonjun makan dengan hikmad di samping Soobin yang tengah mengunyah kue coklat hingga membuat pipinya mengembung lucu. Dia melirik sekilas hybrid kelinci kesayangannya, lalu melanjutkan makannya. Tiba-tiba sebuah dentingan piring membuyarkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Hybrid [ Yeonbin ]
Fanfiction[ON GOING] Jika pada dasarnya Hybrid itu penurut. Mengapa Hybrid yang dibeli Yeonjun justru berbeda? Dia tak ada nurut-nurutnya dengan Yeonjun. Hybrid nya nakal, namun luarbiasa. Tingkahnya membuat Yeonjun pusing sendiri. Hybrid nya punya pikiran te...