Mobil tersebut telah terparkir rapi di garasi kediaman keluarga choi. Rumah yang terdiri dari dua lantai bernuansa putih serta pekarangan yang luas bahkan bisa memiliki kolam renang sendiri. Namun sayang jika hanya ditinggali empat orang saja. Yeonjun, Jungkook, Irene, dan Paman Gongchan.
Irene itu adik dari ibu mereka yang diamanahkan untuk menjaga keduanya. Sedangkan Paman Gongchan adalah tukang kebun yang disuruh Jungkook untuk tinggal bersama.
Tak lama setelah itu Yeonjun turun dari mobil diekori oleh Soobin yang mengerjapkan matanya ketika melihat rumah tersebut. Yeonjun yang merasa diikuti memilih acuh, ia telah menduga jika itu Soobin.
"Uwahh, tomat tlipek. Lumahnya besal." Soobin mengungkapkan kekagumannya sembari bertepuk tangan. "Panggil aku Yeonjun bukan tomat triplek."
"Eum Ngenjun?"
"Yeon-jun."
"Eonju?"
Yeonjun menghela napas. Jungkook hanya menahan tawanya saat melihat interaksi keduanya. Lalu menggendong Taehyung dipunggungnya karena sedari tadi hybridnya enggan keluar dari mobil.
Punggung Jungkook serasa membawa karung beras 100 kg ketika menggendong Taehyung. Namun tak apalah, sekalian olahraga.
"Njun, buka pintunya." Titah Jungkook cepat sebelum tulang belakangnya retak. Yeonjun membuka pintu dengan kunci yang ia bawa, kemudian masuk ke dalam rumah.
Setelah itu Yeonjun melangkah menyusuri anak tangga untuk ke lantai dua. Sebelumnya ia melihat Jungkook yang kepayahan karena menggendong hybridnya itu.
Namun langkah Yeonjun terhenti saat akan memasuki kamarnya. "Bisa tidak? Kau berhenti mengikutiku." Yeonjun jengah diikuti Soobin. Dia berasa induk bebek yang diikuti anak bebek jumbo.
"Enjun mau macuk kamal kan? Obin ikut!!" Seru Soobin antusias. "Pergi." Tolak Yeonjun singkat. Soobin mengerucutkan bibirnya, telinganya pun melayu. "Huee Enjun jahat hiks..hiks.." Tiba-tiba Soobin menumpahkan liquid beningnya.
Yeonjun hanya menatap datar Soobin, kemudian memilih masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Berisik banget, batin Yeonjun seraya membaringkan tubuhnya,
DUAGHH..
DUANHH..
Suara gedoran pintu yang memekakkan telinga cukup membuat si pemilik kamar terlonjak kaget. Bahkan Taehyung yang terlelap pun terkejut dan menangis dipelukan Jungkook yang tengah memakan kentang gorengnya.
Jungkook sempat terkejut tadi, sampai-sampai kentang gorengnya nyangkut di kerongkongan. Beruntung Jungkook buru-buru meminum colanya.
"BERISIK." Seru Yeonjun dari dalam kamar. "ENJUN BUKAIN KAMALNYA!!" Soobin berteriak sembari memukul pintu tak bersalah. "OBIN MAU MASUK!!" Teriaknya lagi, kali ini gedorannya makin brutal.
Yeonjun berdecak kesal, kemudian membuka pintu kamarnya. Buaghh, pukulan Soobin mengenai rahangnya. Sialan, batin Yeonjun.
"Ups.. cakit ya? Mau Obin obatin?" Tawar Soobin sembari mengelus rahang Yeonjun yang mengeluarkan setetes darah. Namun segera ditepis oleh Yeonjun. "Gak perlu." Tolak Yeonjun untuk sekian kalinya.
Soobin menatap nanar, kemudian memukul bahu namja di depannya. "Aww.. sakit anjing." Yeonjun mengaduh. Pukulan Soobin itu bukan main-main. Bisa memar bahunya.
"Udah dibilangin. Obin bukan anjing." Soobin menekankan kata terakhirnya. "Eh, udah salah bukannya minta maaf malah ngegas." Sindir Yeonjun. "Obin nda salah apa-apa!." Bela Soobin.
Yeonjun memicing matanya, lalu mendorong Soobin hingga terjatuh. "KELINCI BONGSOR SIALAN." Umpat Yeonjun sembari membanting pintunya.
Jungkook kembali tersedak kentang gorengnya. Soobin menatap sendu pintu berwarna biru toska itu. Hidungnya memerah, telinganya melayu, dan tubuhnya gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Hybrid [ Yeonbin ]
Fanfic[ON GOING] Jika pada dasarnya Hybrid itu penurut. Mengapa Hybrid yang dibeli Yeonjun justru berbeda? Dia tak ada nurut-nurutnya dengan Yeonjun. Hybrid nya nakal, namun luarbiasa. Tingkahnya membuat Yeonjun pusing sendiri. Hybrid nya punya pikiran te...