Part 6 -Mengikuti-

1.5K 168 23
                                    

Namja bersurai kuning nampak bergulung dalam selimut. Menghindari hawa dingin yang merasuk hingga tulang rusuknya. Senyumnya merekah saat menyelami alam mimpi yang indah. Namun semua itu buyar karena Soobin seenak jidatnya, melompat-lompat di kasur empuk Yeonjun.

Yeonjun berusaha tetap tak terjaga tidurnya, tetapi sia-sia. Soobin makin berulah. Dia melompat sembari menyanyi lagu para kelinci putih menyebalkan. "WawawiwawaWI.. wawawi..wawa.." Begitulah. Padahal sebelumnya dia sebal dengan para kelinci yang ingin sekali ke bulan itu.

"BERISIK!" Tenang, itu bukan Yeonjun melainkan Jungkook yang berteriak sembari membuka pintu kamar adiknya kasar. Dia juga tak segan-segan melempar Soobin dengan guling yang dibawanya. Alhasil keseimbangan Soobin goyah dan jatuh menimpa Yeonjun.

BRUKK

"ANJIR" Yeonjun mengumpat karena ketimpa tubuh Soobin yang beratnya naudzubillah, beruntung dirinya tak menjadi dendeng. "Minggir oy!" Katanya sembari mendorong Soobin hingga terjatuh ke lantai.

DUGH..

Soobin meringis sakit. Dia berdiri dan mengusap-ngusap pantatnya. Lalu menendang Yeonjun yang masih terbaring. "Sakit, njir." Umpat Yeonjun sembari menatap tajam si pelaku. Soobin tak mau kalah pun ikut melemparkan tatapan tajam.

Sedetik kemudian, Yeonjun menghela napas. "Soobin, ini masih jam 3. Jangan mengacau tidurku." Ujarnya lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Dia ingin kembali menyelam alam mimpinya.

Sedangkan Soobin memiringkan kepala dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 3 pagi lebih 5 menit 10 detik. Soobin sangat rinci dalam mengamati. Jungkook yang menetralkan rasa kesalnya pun kembali ke kamarnya.

"Apa masalahnya sama jam 3?" Guman Soobin kemudian mengambil laptop Yeonjun tanpa ijin dari tas si pemilik. Dia sudah pandai menggunakan benda itu berkat ajaran Irene yang melihatnya antusias dengan laptop.

Ia memasang mouse untuk memudahkannya dalam mencari video yang ingin ditonton. Kini Soobin duduk tenang di meja belajar Yeonjun. Dia melihat tayangan video yang mengenalkan tentang sekolah. Bangunan yang bagus, penuh dengan siswa-siswa yang bercengkrama dan menimba ilmu.

Mulut Soobin membuka dan menutup saking terpesonanya. Dia belum mengerti beratnya sekolah kalau sudah di jenjang akhir. "Wahh.. Soobin mau ke sini." Gumamnya lirih sembari menunjuk tempat-tempat yang ingin di datangi saat di sekolah. Terutama perpustakan. Mata Soobin berbinar melihat banyaknya buku di perpustakan.

Dia ingin sekali ke sana dan membaca buku-buku tersebut. Semenjak dia belajar melalui laptop, Soobin jadi tertarik dengan namanya ilmu. Bahkan Paman Gongchan memberinya banyak buku saat Soobin sangat tertarik dengan buku yang dibacanya.

Anehnya, buku tersebut telah dibaca oleh Soobin dalam waktu seminggu. Padahal buku tersebut ada 10 dan tebalnya hampir mirip buku kamus. Yeonjun saja terheran. Dia pintar, tapi tak semaniak itu dalam membaca.

Soobin terus menonton tayangan tersebut, lalu melihat seragam yang dipakai oleh siswa-siswa di video tersebut. Lantas dia melihat piyamanya. Bibirnya mengerucut sebal. Kedua telinganya melayu. "Ugh.. Soobin mau ini." Ujarnya kemudian berlari ke arah lemari Yeonjun.

Dia menatap seragam Yeonjun. Pipinya menggembung lucu. Soobin menghentakkan kakinya pelan. Ia meletakkan seragam Yeonjun kembali ke tempatnya. Lalu menonton video itu lagi.

Sesekali Soobin menggigit pipi bagian dalamnya saking inginnya bersekolah. "HUWA SOOBIN MAU SEKOLAH!" Teriaknya. Yeonjun terperanjat dari tidurnya. Dia menatap Soobin malas. Mengganggu tidurnya saja, padahal dia mimpi jadi artis terkenal yang dikenal dingin. Semuanya berubah menjadi buih-buih dan lenyap berkat teriakan Soobin.

My Amazing Hybrid [ Yeonbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang