1

1.7K 177 16
                                    

Happy reading~~~

Lagi dan lagi, kemarin air pel. Dan sekarang? Telur busuk?

Kamu menutup mata kamu, menerima semua caci maki dari mereka.

Ya, kamu adalah salah satu murid di sekolah ini.

Sekolah yang terkenal dengan anak anak yang berbakat dalam bidang seni.

Entah menari, bernyanyi, akting.

Dan banyak juga artis artis terkenal yang dulunya lulusan sekolah di sini.

Kamu cukup bangga dengan semua itu, dan kamu juga sangat bangga karena kamu salah satu dari sekian anak berprestasi yang mendapatkan beasiswa.

"HEH!!! BISU!!! LO NGAPAIN SEKOLAH DI TEMPAT KAYA GINI, ORANG MISKIN AJA BELAGU!!!"

Kamu mengepalkan tangan kamu, menahan amarah yang mungkin saja meledak.

"APA?! HM?! Lo mau marah? Marah aja. Orang bisu aja belagu."

Kepalamu di pukul dengan keras oleh orang itu. Sampai kamu terjatuh, kepala kamu terkena dinding

Kamu merintih pelan menahan sakit.

"SOMI ANJING!!! LO NGAPAIN (YN)!!!"

Ya, sejak tadi kamu di siksa dan di permalukan di depan orang banyak oleh Somi.

"Gue cuman ngelakuin hal yang emang seharusnya gue lakuin. Kenapa? Mau belain si bisu?" Somi menatap remeh gadis yang membela kamu.

"Perlu berapa kali gue bilang kalo sahabat gue gak bisu? Haruskah gue ngomong semua rahasia Lo ke orang orang disini?" Ucap orang itu dingin.

Somi langsung pergi tanpa berucap apapun.

Dan orang yang mengumpat Somi adalah sahabat kamu, Karina.

Winter berlari, menolong kamu memapah kamu pelan.

"Lo gapapa?" Tanya nya halus.

Kamu tersenyum, seakan mengatakan kalau kamu baik baik saja.

Padahal? Tidak, kamu merasakan sakit di kepala kamu. Sedikit berdenyut.

"Lo bohong, Lo gak baik baik aja." Karina menatap kamu datar.

Kamu tersenyum, mengambil tangan Karina lalu menggelengkan kepala kamu.

Karina dan Winter sepakat menghela nafas.

"Gue mau ambil seragam cadangan gue. Winter, Lo ambil perlengkapan mandi yang sengaja Lo simpen buat jaga jaga keadaan kaya gini." Karina pergi, kamu hanya menatapnya dengan tatapan sedih.

Tentu, kamu merasa bersalah. Dan kamu merasa sudah sangat merepotkan kedua orang ini.

"Gak usah mikir aneh aneh deh. Gue tau apa yang ada di otak Lo." Ucap Winter.

Kamu dan Winter pergi ke lokernya untuk mengambil perlengkapan mandi.

Lalu dia menuntun kamu pelan ke kamar mandi.

"Lo mandi, gue tunggu disini."

Kamu mengangguk, kamu langsung membersihkan badan kamu. Menggosok tubuh kamu dengan sedikit tenaga. Ya, bau telur busuknya susah hilang.

Setelah di rasa bersih kamu mengetuk pintu kamar mandi dari dalam.

Lalu Karina memberikan seragam cadangan miliknya dari bawah ke kamu.

Untung saja pakaian Karina cukup untuk kamu. Tidak terlalu besar, hanya terlalu panjang.

Tapi tidak apa apa, kamu nyaman.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang