11

612 115 14
                                    

Happy reading~~

Kamu merajuk pada Taeyong yang tadi membuat kamu malu.

"Udahan ngambeknya. Mau tampil juga malah ngambek." Ucap Taeyong.

Seohyun tidur sejak di jemput oleh Taeyong.

"Abisnya kakak berlebihan banget." Kamu enggan menatap lelaki itu.

"Kakak gak mau kejadian dulu keulang lagi. Kakak gak mau dia deketin kamu lagi."

Kamu menoleh, menatap Taeyong penuh tanya.

"Kak, dia gak salah. Aku yang salah. Udah ah, kak Taeyong tau kalo aku gak nyaman kalo kita ngomongin dia." Kamu kembali menatap kejalan.

Cuaca mendung dan sedikit gerimis.

Seakan bumi dan alam tau akan memori sedih kamu.

*Flashback*

Kamu sedang duduk di taman.

"Eh ada neng (Y/N), sendirian aja?"

Seseorang menepuk bahumu.

Kamu hanya menatap orang itu penuh tanya.

"Kenapa? Tumben? Mau apa?" Tanyamu bertubi tubi.

Tentu saja, kamu dan siswa itu tidak dekat.

"Gak apa sih, mau nyapa aja. Salah ya nyapa temen sendiri? Kita temen sekelas tapi ga pernah saling ngobrol loh." Ucapnya.

"Salah lah, gue sama Lo beda. Lo anak orang kaya Jen. Gue cuman anak narapidana. Udah sana jauh jauh dari gue. Lo tau sendiri kan? Gue di kucilkan?"

Kamu mendorong Jeno, ya orang yang sejak tadi mengobrol dengan kamu adalah Jeno Lee.

"Gak lah, ga bakalan ada yang bakal berani sama gue. Ga ada juga yang berani Macem macem sama Lo selagi Lo ada di Deket gue." Jeno merangkul kamu.

Jujur, kamu merasa kurang nyaman. Karena yang kamu tau Jeno itu lagi Deket sama adek kelas. Dan lagi, Somi juga memiliki rasa kepada lelaki itu.

Kamu melepaskan rangkulannya dan menatap Jeno tidak nyaman.

"Jen, maaf gue gak nyaman." Ucapmu sembari pergi meninggalkan Jeno sendirian.

Jeno hanya tersenyum manis.

"Lucu banget siiihhh..."

~~~~

Kamu merasa sebal dengan oknum yang bernama Lee Jeno.

Bagaimana tidak, selama sebulan ini dia tidak pernah berhenti mengganggu kamu.

"Jen, munduran dikit. Jangan Deket gue." Lagi dan lagi kamu mencoba mendorong Jeno.

"Terserah gue dong, hidup gue ngapain Lo ngatur?" Ucapnya santai.

"Kenapa sih Lo ngebet banget deket gue." Kamu menahan bahu Jeno.

Dia mendekat.

"Gue suka sama Lo. Jadi gue mau Deket sama Lo. Gue sadar selama ini Lo gak nyaman sama gue. Tapi gue harap Lo bisa bales perasaan gue sekarang." Bisik lelaki bermata sipit itu tepat di telinga kanan kamu.

Kamu menggeleng, "jangan pernah suka sama gue Jen. Lo Deket sama gue aja udah kesalahan. Gimana kalo Lo suka sama gue. Itu dosa besar." Lirihmu.

Sejujurnya, kamu pun memiliki rasa yang sama dengan Jeno. Tapi kamu merasa kamu tidak layak jika bersanding dengan dia.

Dia terlalu sempurna untuk kamu.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang