21

442 70 11
                                    

Happy reading~~~

Semua penampilan kawan kawan kamu berjalan dengan lancar, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu tampil??

Tentu saja tidak, kamu menghindari hal hal buruk yang mungkin akan terjadi. Dan juga, kamu takut dengan ancaman Somi. Karna dia tidak pernah main main dengan perkataannya.

Ryujin menghampiri kamu, sesuai dengan permintaannya. Kamu bertepuk tangan dengan heboh, meski Karina dan Winter harus ekstra suara untuk berteriak (tentunya kamu memaksa mereka).

"Makasih banget, gue kira lo ingkar janji. Ya walaupun lo gak teriak, tapi lo cukup heboh. Hahaha." Ryujin memelukmu erat, "makasih udah mau jadi sahabat gue, temen gue pas lahi down. Gue seneng dan bersyukur kenal sama lo."

Kamu tersenyum, membalas pelukannya. Sesekali menepuk pundak gadis Shin itu. Mencoba untuk membuatnya nyaman.

"Tidak perlu berterimakasih, aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Doa yang terbaik buat kamu, semoga kamu menjadi orang yang luar biasa dan sukses."

Ucapmu dengan bahasa isyarat setelah kalian melepaskan pelukan tentunya.

"Kamu harus sadar, kalau aku ada disini untuk kamu. Aku tau, mungkin apa yang kamu alami mungkin berat. Tapi kamu harus ingat, aku ada di belakang kamu buat dorong kamu agar kamu maju. Tangan aku selalu terbuka saat kamu butuh pelukkan, atau saat kamu butuh orang untuk bersandar. Aku akan berusaha menjadi orang yang selalu memberikan waktu untuk kamu. Aku janji aku ada untuk kamu."

Air mata Ryujin menetes. Gadis itu benar benar merasa beruntung mengenal kamu yang bisa menjadi penyemangat kamu.

Kembali sahabatmu itu memelukmu, "makasih banget, gue sayaaaaaang banget sama lo."

"Apaan nih?? Ga sayang sama kita juga???"

Kalian melepaskan pelukan kalian, dan melihat wajah Winter dan Karina yang protes.

Akhirnya kalian berempat saling memeluk dan tertawa geli. Ya, kalian berpelukan layaknya teletubies (bener ga sih? 😭🙏🏻).

~~~~~

Hari berlalu, kamu pulang kerumah dengan membawa banyak makanan.

Siapa.yang membelinya? Tentu saja kamu.

Dalam rangka apa? Ya untuk makan bersama dirumah kamu dan keluarga.

Ingat yaaa, keluarga itu nomor 1. Tanpa keluarga kamu tidak akan lahir.

"KAKAAAAAAKK.. AKHIRNYAAAA, PULAAANG. SEOHYUN KANGEEEN." Adik semata wayangmu langsung memeluk kamu.

Kamu terkekeh, "ayah dimana?? Tolong panggil ayah, yok kita makan bareng bareng. Ini kakak bawa makanan kesukaan ayah sama kamu."

Seohyun mengangguk antusias, "AYAAAHH!!! AYO MAKAAAN!!!." Seohyun kembali berlari masuk ke kamar ayah kalian.

Kamu hanya menggeleng dan menyiapkan makanan untuk kalian makan.

~~~~

Acara makan malam selesai, segala bentuk piring kotor dan alat makan kotor sudah kamu bersihkan. Dibantu oleh ayahmu dan Seohyun tentunya.

Kalian sudah berada di kamar masing masing.

Kamu satu kamar dengan adik cerewetmu itu.

Dan saat ini Seohyum sudah berada di alam mimpinya.

Kamu tiba tiba merasa haus dan berjalan ke dapur, namun atensimu jatuh ke ruang tengah rumah kecil kalian.

Kamu melihat ayahmu mengusap wajahnya, terlihat dari rautnya kalau dia sedang banyak pikiran.

"Ayah?? Kenapa??"

Ayahmu terkejut, "loh? Kakak? Ayah kira kamu udah tidur."

"Tadinya iya, cuman tadi (y/n) haus. Kenapa? Ayah ada masalah?" Tanyamu.

"Ayah cuma merasa gagal, ayah dari kemarin coba cari kerjaan. Ayah sedikit kesulitan, karna status ayah mantan narapidana."

Kamu mendatangi ayahmu, memijit pelan pundaknya.

"Jangan dipaksain ayaah, tabungan (y/n) masih cukup kok. Nanti (y/n) minta bantuan kak Taeyong buat cariin ayah kerjaan. Mungkin ayah bisa kerja di cafe punya temen kak Taeyong kan??"

Ayahmu tersenyum, "maaf ya, gara gara ayah semuanya jadi kacau. Pasti kamu menghadapi hal berat ya?" Ahn Bohyun mengelus pelan tangan mungilmu yang ada di bahunya.

"Awalnya iya, cuma (y/n) inget kata kata ayah. Tuhan ga akan kasih cobaan melewati batas kan? Tuhan tau kalo (y/n) masih kuat. Jadi (y/n) coba buat bertahan, apalagi ada bocah yang tidur itu kan? Kasian kan kalo misal (y/n) pergi atau apa gitu. Hehehehe." Kamu memeluk ayah kamu dari belakang, "intinya, kita. Aku sama ayah harus sama sama saling menguatkan. Kita harus saling menopang, buat Seohyun. Masa depan dia masih panjang kan yah? Jadi kita berjuang bersama. Ayah harus bertahan yaa??"

Ahn Bohyun tersenyum, "iya, ayah tetep bertahan buat dua gadis ayah. Ga cuma buat Seohyun, tapi buat kamu juga sayang."

Dan kalian melewati malam dengan saling menguatkan.

Kamu sadar, bahwa ayahmu butuh dukungan. Butuh support dari kamu.

Haaaii...
Aku kembali setelah sekian lama vakum teman2..

Pertama2 aku mau MAKASIIIH BANGET, buat temen2 yang masih mau nunggu cerita ini.

Keduaaaa, aku mau bilang kalau aku gabisa janji sering2 update. Karna ini juga aku nulis dengan keadaan tremor, hehehehe.

Ketigaaa, tetep jaga kesehatan ya buag temen2 semuanyaaa..

Ditunggu ya update an selanjutnyaaaa...

Lope2 temen2 semuaaaa...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang