7

618 134 28
                                    

Sebelumnya makasih banget udah kasih doa dan semangat ke aku.. hehehehe.
Aku udah mendingan, cuman masih agak ga enak badan hiks 😭
Demi temen temen semua aku up niih..

Oh iya, aku bakalan jarang update yaaa~~~

Tapi di usahakan seminggu 3-4 kali.. kekekekeke..
Okeeey

Happy reading~~~~

Kamu duduk berhadapan dengan beliau, ayah kamu.

Kamu duduk berhadapan dengan beliau, ayah kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ahn Bohyun.

Sudah lama kamu tidak menjenguk ayah kamu.

Ayah kamu masih menjalani harus hukuman selama 2 tahun lagi.

"Ayah.." lirihmu pelan, kamu mencoba menahan tangismu.

Ayah kamu hanya tersenyum, senyuman yang membuat kamu tenang.

"Taeyong bilang anak ayah sakit? Kok kesini? Seohyun mana?"

Kamu mengangguk, "iya yah aku sakit. Seohyun sekolah. Aku hari ini gak di bolehin masuk sekolah sama kak Taeyong."

"Anak ayah kenapa nangis?" Ayah kamu menatap kamu yang sudah menangis.

"Yaah, aku udah ga sanggup." Kamu menutup wajah kamu dengan kedua tangan kamu. Menahan air mata yang terus menerus mengalir.

Ayah kamu menatap kamu sedih.

Kamu terus menangis, "aku gak bisa jadi kakak yang baik buat Seohyun yah. Aku nambahin luka. Aku gak bisa jadi ayah sekaligus ibu buat Seohyun. Aku udah capek. Aku paksain kerja selama 2 Minggu ini buat nabung. Biar bisa nabung buat bayar denda ayah, biar ayah cepet keluar dari neraka ini. Aku pengen kita kumpul lagi kaya dulu yah. Aku gagal yah, aku gak sanggup."

Ayah kamu memandang kamu dari pembatas kaca yang ada.

"Maafin ayah." Ayah kamu ikut menangis, dia merasa gagal jadi ayah yang baik.

"Ayah gak salah, ayah cuman korban kejahatan orang lain." Kamu melepas tangan kamu. Menatap ayah kamu.

"Ayah gagal jagain kalian." Ayah kamu masih menangis.

Untuk pertama kalinya kamu melihat ayah kamu menangis.

Selama ini dia tersenyum, menyembunyikan segala sesuatu yang terjadi dengan baik.

"Ayah jangan gitu. Ayah bisa jagain kami kok." Kamu tersenyum, mencoba menenangkan ayah kamu.

Kamu tidak bisa menyentuhnya, merasakan pelukannya, menggenggam tangannya.

"Maaf yah, aku Dateng malah bikin ayah nangis."

"Enggak sayang, kamu gak salah. Justru kamu bikin ayah seneng. Ayah masih merasa berguna." Ayah kamu tersenyum.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang