15

592 116 6
                                    

Happy reading~~~~

Hari yang baru, semangat yang baru.

Kamu masih nyaman berada di kasurmu. Enggan untuk membuka mata.

Kebetulan juga hari ini libur dan kamu tidak ada jadwal bekerja. Jadi kamu memang ingin beristirahat.

"Kak, kok tumben gak bangun?" Adikmu menggoyangkan badan kamu.

"Hhmmm, kakak libur. Mau rebahan seharian. Sini ikut Kakank rebahan." Kamu menggeret Seohyun agar tertidur di sebelah kamu.

Kamu memang tidak mau menggunakan kata 'istirahat' pada Seohyun. Kamu takut dia teringat momen itu.

Baru saja kalian berdua hampir terlelap, ada ketukan pintu.

"Aku aja kak yang buka pintu." Seohyun berdiri, kamu diam.

Karna kamu benar benar malas barang bergerak sedikitpun.

Kamu bisa mendengar, Seohyun yang heboh.

Menghela nafas, Seohyun memang selalu heboh jika sudah melihat siapapun tamunya.

Kamu terduduk, mengucek mata kamu. Mengumpulkan nyawa yang masih melayang entah kemana.

"Anak perawan kok jam segini masih muka bantal gitu."

Kamu sangat ingat suara ini.

Suara yang sangat kamu rindukan setiap harinya.

Suara ini yang membuat kamu banting tulang setengah mati berharap tabungan kamu bisa membuat orang ini bebas dari 'neraka'.

Kamu menoleh memastikan.

Menggeleng, kamu menepuk pelan pipi kamu lalu mencubitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menggeleng, kamu menepuk pelan pipi kamu lalu mencubitnya.

"Akh, sakit.." kamu mengelus pipi kamu.

Ayahmu, ya ayahmu ada di depanmu. Berjongkok menyamakan tingginya dengan mu yang sedang duduk.

"Anak ayah." Ucapnya lembut dan jangan lupakan senyuman nya.

Kamu tidak bisa menahan air mata kamu.

Kamu meraba wajahnya, tubuhnya yang kekar.

"Ini beneran ayah?" Kamu masih terisak parah.

"Iya sayang, ini ayah. Ayah udah bebas." Mengusap kepala kamu penuh sayang.

"T-tapi bukannya ayah baru bebas 2 tahun lagi?" Kamu masih tidak percaya, setelah 2 tahun kamu tidak bisa melihat wajahnya dengan dekat, tidak bisa menyentuhnya seperti ini.

"Iya, ayah nggak tau Taeyong ngelakuin apa. Yang jelas selama ini dia sama tim pengacaranya dia berusaha buat buktiin ayah gak bersalah, dan akhirnya kamu bisa lihat? Ayah bebas dan dinyatakan tidak bersalah."

Kamu memeluknya dengan erat.

Tangismu makin pecah. Ya, tangisan yang sudah lama tidak orang dengar.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang