17

581 116 12
                                    

Happy reading~~~

Bel pulang sekolah terdengar, semua siswa dan siswi mulai keluar dari kelas satu per satu.

Begitupun kamu, kamu keluar dari kelas dan langsung pergi ke ruang dance.

Karina dan Winter meminta kamu menemani mereka latihan dance dan vocal.

"Eh Lo udah disini aja. Yuk masuk kayanya Giselle sama Ningning udah di dalem." Karina merangkul kamu memasuki ruang dance.

Kamu hanya menurut.

Sejujurnya, kamu lelah setelah kemarin seharian kamu bekerja.

Dan kamu memang tidak bisa menolak ajakan Winter juga Karina.

Bahaya sih kalau mereka marah bahkan ngambek sama kamu. Susah bujuknya.

Jadi ya kamu tidak ada pilihan lain selain menerima ajakan dan paksaan dari mereka berdua.

Mereka berempat mulai menari, kamu melihat mereka.

Ya, Karina dan Winter tau kalau kamu orang yang teliti. Jadi jika salah satu dari mereka berempat melakukan kesalahan, kamu tidak segan untuk mengingatkan dan mengajari mereka.

Dan ya, mereka berempat memang sudah lama berlatih. Jadi tidak banyak kesalahan yang mereka buat.

Kamu yang sebenarnya sudah mengantuk pun merebahkan diri di kursi. Dan ya, akhirnya kamu terlelap.

Saat grup aespa, grup Karina dkk berlatih. Anak Dream yang berisikan Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, juga Jisung masuk.

Mereka juga ingin berlatih.

Dan mereka semua, Dream maupun aespa tidak tahu kalau kamu tertidur di kursi yang disediakan.

Karena memang mereka terlalu fokus dengan kegiatan mereka masing masing.

Setelah grup aespa selesai, Karina dan Winter sadar kalau kamu tidak ada.

"Lah, kemana tuh bocah ya??" Karina mencari kamu.

Dia yakin kamu masih ada di ruangan dance karena tas kamu masih ada dan tergeletak di sana.

Renjun yang melihat Karina bingung pun berinisiatif untuk bertanya, "Kenapa Rin??"

"Itu (Y/N) gak ada. Ngilang tuh bocah." Jawab gadis cantik itu.

Renjun mencoba menelaah ruangan dance dan matanya menangkap seseorang yang tergeletak di kursi. Memang kursinya berada di tempat yang tidak begitu di perhatikan oleh orang orang.

"Tuh, anaknya molor keknya." Renjun menunjuk kamu.

Jeno yang mengikuti arah tunjukan Renjun pun menengok, dan tersenyum geli karna kamu tidur di tempat yang kurang nyaman.

"Gak berubah juga dari dulu. Sukanya tidur di mana mana." Gumamnya.

"Hadeh, kebiasaan banget." Winter menggeleng tersenyum.

Karina menghampiri kamu, mengelus pelan kening kamu.

"Bangun, ini jadi kerumah Lo kan?" Karina berucap halus.

Dia paham kalau kamu cukup lelah dengan semua aktivitas dan kegiatan kamu.

Kamu membuka mata kamu, mencoba membiasakan matamu dengan cahaya yang ada di ruangan itu.

Dan tanpa kalian sadari, kalian menjadi objek perhatian semua orang yang ada di sana.

"Jadi kerumah Lo kan?" Karina kembali bertanya.

Kamu mengangguk lalu duduk. Mengumpulkan nyawa yang masih tersebar entah kemana.

"Jadi kerumah Lo kan? Syukuran?" Tanya Winter, dan suaranya lumayan keras.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang