5

673 157 14
                                    

Minta tolong doong, ramein huhuhu..
Disini sepi banget 😭
Aku jadi sedih 😭

Happy reading~~~~

Kamu sudah ada di kelas, dan sudah duduk di tempat kamu.

Memandang teman sekelas dengan malas.

Kamu sebenarnya ingin sekali tidur, rasanya tubuhmu sangat lelah.

Kamu menumpukan kepalamu pada meja.

Bagaimana tidak, kamu baru beristirahat kemarin.

Kamu sibuk kerja paruh waktu selama 2 Minggu ini.

"Lemes amat."

Kamu terduduk tegak secara otomatis. Kamu sangat kaget.

Ternyata Renjun baru datang. Dia terkekeh dengan tingkah mu.

"Lo kenapa kok lemes banget?" Dia mengulang pertanyaannya tadi.

Kamu buru buru mengambil kertas dan menulis.

"Aku baik baik saja."

"Oh, gue kira kenapa."

Kamu hanya tersenyum menjawabnya.

Pak Chen, guru seni kamu masuk. Membawa beberapa alat musik, tentu di bantu oleh teman teman sekelas kamu.

"Nah, kalian sudah lihat. Bapak bawa beberapa alat musik. Ini keyboard nya nanti di colokin aja ke listrik. Hari ini praktek bermain musik, main instrumental aja. Mau nyanyi atau enggak ya terserah kalian. Bapak hanya akan menilai instrumental yang kalian mainkan." Pak Chen memeriksa absen, "mau sesuai absen atau saya acak?"

"ACAK AJA PAAAK." jawab teman teman kamu serentak.

Pak Chen mengangguk, "mulai dari bangku paling belakang saja ya. Ahn (YN) maju kedepan."

Kamu yang sejak tadi diam tersentak kaget, namun kamu tetap melangkahkan kaki kamu kedepan.

"Ini ambil satu." Pak Chen memberikan kotak berisi kertas kepada kamu.

"Ini pilihan alat musik yang akan kamu mainkan. Sengaja biar pada panik." Pak Chen tertawa pelan.

Kamu mengambil salah satu kertas itu.

'GITAR'

Kamu menunjukkan tulisan kertas itu ke pak Chen.

"Main gitar." Ucap pak Chen padamu.

Kamu mengambil gitar.

(Anggep aja ini kamu ya)


Kamu memainkan instrumen River Flows In You milik Yiruma.

Entah mengapa jari jari lentik kamu memainkan instrumen ini.

Semua yang ada dikelas terkagum kagum dengan lantunan musik yang kamu petik dari gitar akustik itu.

Begitupun dengan pak Chen dan Renjun, bibir mereka terbuka saking mereka kaget dan terkagum.

Selesai kamu memetiknya kamu menatap pak Chen, beliau masih terbengong.

Kamu ikut bingung, tentu saja tadi semuanya baik baik saja.

Kenapa sekarang jadi sesenyap ini.

LISTEN - HUANG RENJUN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang