"Jangan boleh Chaeyoon keluar dari rumah," Bu Ana hanya mengangguk mendengar apa yang Jaehyun katakan.
Dengan setelan black suit Tom Ford miliknya Jaehyun menjauh dari pekarangan rumah karena ada suatu urusan bersama para sahabatnya.
Chaeyoon yang masih pucat pergi ke bagian dapur rumah besar ini, "Ayah kemana?"
"Ayahmu ada kerjaan, hanya sebentar katanya."
Chaeyoon beralih membuka kulkas dan mengambil satu kotak susu dan hendak menuangkannya ke gelas.
"Bu Ana udah buat teh jahe buat kamu," Ujar Bu Ana sambil memberikan gelas berisikan teh jahe tersebut dan memasukkan kembali kotak susu tersebut ke dalam kulkas.
Setelah meneguk habis Chaeyoon kembali ke kamarnya.
Disisi lain Jaehyun sekarang tengah berkumpul di mansionnya bersama dengan sahabatnya.
Johnny menyilangkan kakinya, "Jae rencana sabtu besok gua bakal ke Aussie buat ngelola perusahaan bokap."
"Lo ga ada niat gitu buat lanjutin investigasi soal Rose?" sambung Johnny.
Semua yang tengah berkumpul langsung menoleh ke Jaehyun untuk mendengar jawabannya.
"Nope. Gua gak mau Chaeyoon berharap besar soal mamanya," Jawabnya.
"Kalo Rose... itu Chaeyoung gimana?" Ucap konyol Yuta membuat semua orang menyatukan alisnya.
"Lo apaan si Yut," balas Jaehyun.
Jungwoo angkat bicara, "Lo mesti minta Mark buat lanjutin tugasnya Jae."
Taeil mengangguk setuju, "Itu bener Jef, gua denger Namjoon bakal balik dinas dan otomatis Rose bakal balik ke Melbourne."
Kalau Taeil sudah memanggil Jaehyun dengan sebutan Jeffri itu artinya dia dalam mode seriusnya.
"Gua kemarin juga sempet datengin Jungkook," Ujar Doyoung.
"Dia pernah cari tau soal Rose dan bilang ke gua kalo Rose itu anak angkat. Paham kan maksud gua? yeah I don't believe it, tapi apa salahnya buat cek lapangan."
Jaehyun melepas jasnya dan melipat lengan kemejnya hingga ke siku, "Gua juga penasaran soal Rose. Tapi gua gak mau Chaeyoon terus - terusan mikir kalo Rose itu mamanya."
"Oke gua ambil kesimpulan kalo gua sama Mark mesti ke Aussie buat cari tau soal Rose. Lo gak perlu ikut campur Jae," Ujar Johnny.
"Terserah."
Jaehyun berdiri dari kursinya, "Minggu depan gua mau pindahin Chaeyoon ke sekolah baru. Gue minta tolong lo urus berkasnya," Ujar Jaehyun pada Taeyoung lalu berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
Jaehyun masuk ke kamar miliknya dan masuk lagi ke satu ruangan yang pernah Chaeyoon masuki sebelumnya. Ia memasukkan foto yang pernah putrinya ambil ke dalam pigura.
"I Miss you."
"Maaf aku gak bisa jadi ayah yang baik buat anak kita," Ujar Jaehyun sambil wajah seseorang di pigora tersebut.
"Bukan engga. Tapi belum Jae," Ujar Taeyong dari belakang.
Taeyong menepuk pundak Jaehyun untuk menyalurkan energinya, "Gua yakin Chaeyoung tersenyum bangga punya suami kaya lo. Gua yakin Chaeyoon juga bangga dan bisa ngertiin lo kedepannya," ujar Taeyong menenangkan Jaehyun.
Jaehyun hanya tersenyum sambil mangangguk, "Kejadian dua tahun yang lalu ke ulang lagi Yong."
"Soal Chaeyoon?" Tanya Taeyong.
"Temen Chaeyoon mulai nyinggung soal mamanya lagi. Makanya gua pindahin dia ke sekolah baru," Ujar Jaehyun sambil memposisikan dengan benar pigora yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Daddy | JJH
Fanfiction❝My Father is the worst for them, but for me no one is better than Him❞ - Jung Chaeyoon. Highrank #24 in Jaerose (18-11-2020)