[13]

978 126 9
                                    

"DOR!"

"DOR!"

"Chae!"

"Ayah!"

Chaeyoon yang baru selesai mengambil segelas air bening dan berdiri di ambang pintu ruang kerja ayahnya langsung lari masuk ke dalam. Sedangkan ayahnya masih dengan nafas tak beraturannya. Mimpi buruk? itu mungkin yang terjadi pada ayahnya saat ini.

"Ayah kenapa?" Tanya Chaeyoon yang letih dengan teori yang ia buat sendiri dengan spekulasi angan - angan melalui mimpi buruk yang terjadi pada ayahnya.

Chaeyoon menangis di depan ayahnya saat ini sambil menunduk dan meramas erat ujung baju yang ia kenakan.

"Chae capek yah, Ayah kenapa? Chae? ayah selalu sebut nama itu, Chae yang ayah maksud siapa? Chaeyoon? atau ada Chae yang lain?" Chaeyoon masih menangis. Tangisnya semakin keras bahkan tubuhnya pun ikut bergetar.

Jaehyun yang tak tega melihat Chaeyoon dengan kondisi sekarang langsung berdiri dari kursi kerjanya dan  memeluk anaknya membawa Chaeyoon ke pelukannya, bahkan Jaehyun pun ikut menitikan air matanya.

Sekitar hampir sepuluh menit mereka berpelukkan Chaeyoon melepasnya, "Chaeyoon mau ayah cerita sekarang. Capek yah, hampir setiap hari Chaeyoon gak bisa tidur karena tau tiap malam ayah selalu kaya gini. Chaeyoon juga mikir apa yang sekiranya Ayah alami, masalah apa yang buat ayah gak mau cerita soal mama. Chaeyoon juga mau tau soal mama, setidaknya kalo mama jahat aku tau gimana wajah mama aku yang jahat."

Jaehyun mengusap rambut belakang anaknya yang tengah menangis sambil menggeleng, "Ayah cuma gak mau kamu terjerumus sama masalah ini."

"Ceritain semuanya yah, aku cuma mau itu!" Mohon Chaeyoon sambil menangis. 

Jaehyun hanya bisa menghela nafas pelan lalu menarik kursi kerjanya untuk tempat duduk Chaeyoon, toh semua masalahnya juga sudah tuntas.

Jaehyun berjongkok didepan anaknya sambil memegang kedua tangan anaknya, "Setelah ayah cerita, ayah mau kamu janji gak boleh gegabah bertindak kalo ada sesuatu yang terjadi sama kamu ataupun ayah," Tutur pelan Jaehyun yang masih mewanti - wanti Chaeyoon.

Chaeyoon mengangguk sambil memunculkan jari kelingkingnya dan dibalas oleh Jaehyun, "Mama kamu meninggal setelah tiga bulan ngelahirin kamu, itu bukan karena penyakit tapi karena seorang yang berusaha nyakitin kamu."

Jaehyun bercerita panjang dan lebar sesuai dengan kenyataan yang dulu ia alami, ia juga menjawab semua pertanyaan yang Chaeyoon tanyakan.

Namun satu yang tidak Jaehyun ungkap yaitu wajah dari mama Chaeyoon atau istrinya, padahal Jaehyun masih memiliki beberapa foto lama mendiang sang istri yang dirinya simpan rapih di suatu ruangan. Kenapa? mana saya tau sayakan bukan siapa - siapanya Jaehyun.

"Tau kenapa bulan lalu ayah gak ijinin kamu ke sekolah?" Tanya Jaehyun padahal dirinya sendiri tau kalau anaknya akan menjawab tidak.

Chaeyoon tentu menggeleng.

Jaehyun berdiri lalu mengusap puncak kepala sang anak, "Karena adik dari orang yang nyakiti mama kamu itu ngincer kamu."

"Saya sendiri gak tau kenapa mereka masih ngincer kita."

"Balas dendam?" Ucap asal Chaeyoon.

"Mungkin," Jaehyun berdiri tapi tangannya di tarik pelan oleh Chaeyoon.

"Ada yang pingin aku lihatin ke ayah," Ucap Chaeyoon lalu berlari ke kamarnya dan kembali lagi ke dalam ruangan kerja Jaehyun dengan membawa satu kertas berwarna dan langsung menunjukannya pada ayahnya.

"Siapa yah?"

"Dari mana kamu dapat ini?" Tanya balik Jaehyun.

"Itu mama kan yah?" Ucap Chaeyoon.

My Best Daddy | JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang