13

2.1K 114 39
                                    

Tandai typo dan kalimat janggal dikolom komentar

Happy reading dan semoga suka 🤗
______________________________________________

Sudah tiga jam Nk, Iqbaal dan Rike menunggu Meisya sadar, jika ada yang bertanya kemana Aldi dan keluarga? Jawabannya adalah mereka sudah pulang karna suasana yang sangat canggung saat Aldi dan Andri menatap Iqbaal benci alhasil Salsha memaksa kedua lelaki itu pulang.

"Bunda benar benar tak habis pikir sama jalan pemikiran kamu!"ujar Rike penuh penekanan.
"Bunda, mas Iqbaal gak salah"Nk berusaha untuk menengahi.
"Cukup Nk! Kamu gak usah lagi membela dia"tegas Rike.
"Dan kamu! Jika terjadi apa apa sama cucu saya, saya tidak akan pernah mau melihat kamu lagi!"Rike menunjuk Iqbaal.

Iqbaal menundukkan wajahnya, ia tak berani melihat wajah marah sang bunda,

Rike beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah Meisya.

"Maafin oma sayang"bisiknya tepat di telinga kanan Meisya.
"Hiks maafin oma baru mengetahuinya sekarang hiks, jangan marah ya, oma mohon jangan hukum oma kaya gini hiks"Nk menghampiri Rike yang terisak disamping Meisya.

"Bun,udah ya bunda gak salah"ucap Nk.

***

"BUNDA HARUS JELASIN SAMA NURA!"teriak Nura, setelah kejadian tadi Nura tak berhenti menangis dan marah marah bahkan sekarang ia sudah berani membentak Zidny.

"Nura kamu tenang dulu ya"dengan sabar Zidny menenangkan Nura.
"Gimana nura bisa tenang bun, saat ayah sama oma nura sendiri gak mau dengerin nura, bahkan mereka ninggalin nura demi meisya,disini nura korban!" Zidny menghela nafas pelan.

"Ra, kamu gaktau apa apa jadi Stop berbicara kalau kamu disini paling tersakiti!"ujar Zidny penuh penekanan.Setelah itu ia beranjak meninggalkan Nura.

"KENAPA BUNDA JUGA BELAIN MEISYA? KENAPA BUN KENAPA?"Zidny menghentikan langkahnya saat Nura kembali berteriak.

"NURA STOP!BUNDA GAK BELA SIAPA SIAPA!"Nura menggelengkan kepalanya sambil terisak.
"bunda bahkan bentak Nura demi Meisya"lirih nya tak percaya.
"Nura kamu harus bisa menerima takdir,kamu gak bisa salahin Meisya,kalaupun kamu mau salah oranglain, kamu salahin Bunda! Hiks disini Bunda yang salah hiks"Zidny meneteskan airmatanya saat mengingat masa lalunya.

Nura menggeleng kuat"Meisya yang salah, dia yang ngambil ayah dari nura"tegas Nura.

"MEISYA SALAH BUNDA! ANAK SOK ALIM ITU UDAH NGAMBIL AYAH NURA DAN BUNDA NK ADALAH PELACUR YANG GODA AYAH! MEREKA YANG.... "

PLAK

Zidny menampar pipi Nura tanpa sadar, ia refleks melakukan itu saat mendengar anaknya menyebut Nk adalah PELACUR.

"Nura benci bunda" Nura berlari keluar rumah meninggalkan Zidny yang masih mematung.

***

Tangan Meisya bergerak perlahan, hal itu disaksikan langsung oleh Nk, Rike dan Iqbaal. Bahkan Tanpa sadar Iqbaal tersenyum haru melihatnya. Ia menggenggam tangan Meisya dan mengelus kepala Mei yang tertutup hijab.

Dengan segera Nk memencet tombol merah untuk memanggil dokter, tak butuh waktu lama dokter pun datang bersama dua orang perawat.

Iqbaal tak lepas pandangan dari Meisya yang periksa dokter,

"Alhamdulillah kondisi Meisya sudah mulai membaik buk, pak"ujar dokter tersebut tersenyum bahagia.

"Tapi kita tetap harus mencari donor jantung untuk Meisya dengan segera"lanjutnya.

"Kami akan bantu rumah sakit untuk mencari pendonor dok dan kami juga menaruh harapan besar untuk kesembuhan Meisya pada dokter" Dokter Rizki mengangguk.

"Kalau begitu kami permisi dulu"

"Mei ini bunda sayang"ucap Nk lembut.
"Bunda"suara meisya nyaris tak terdengar.
"Mei mau minum?"Meisya mengangguk lemah.Dengan segera Rike mengambil air minum di atas nakas dan memberikannya kepada Nk,ia berpikir akan lebih baik jika Nk yang memberikannya karna mungkin Meisya tak mengenali dirinya.

"Meisya lihat? Disini gak cuma ada bunda sayang"Meisya mengerjap berusaha menormalkan penglihatannya dan menatap dua orang di hadapannya.

"Eh ada Om Iqbaal juga"ucapnya, Nk menjadi tak enak hati pada Iqbaal, ia akan menasehati anaknya saat ini.

"Mei itu ..."
"Meisya ini oma Rike, panggil nya oma aja ya sayang, maaf oma baru bisa jenguk mei"Rike memotong ucapan Nk dan memperkenalkan dirinya sendiri.

Iqbaal menghela napas pelan ia tahu setelah ini ia akan dicuekan habis habissan oleh ketiga wanita cantik ini, apalagi sekarang ada sang ketua genk yang pasti tak akan memberinya celah untuk bicara.

Meisya tersenyum senang melihat Rike,
"Maa syaa allah senyum cucu Oma cantik sekali"ujar Rike.
"Alhamdulillah oma"timpal Meisya.

"Untung nya hati kamu ngikut Bundamu nak, coba aja kalo sama kaya ayah, haduuh ancur deh dunia"Meisya terkekeh kecil
"Meisya masih jauh oma kalo di banding sama bunda" Rike mengangguk saja.

Ceklek

Semua orang menoleh kearah pintu yang di buka kasar, mereka terkejut melihat wajah memerah menahan emosi yang ditujukan oleh Nura si pembuka pintu.

"Nura"ucap mereka serempak.

Nura mendekat perlahan ia melihat keempat orang disana dengan raut muka tak bersahabat.

"Heey sayang kamu kenapa bisa disini?"tanya Iqbaal mendekati Nura, namun Nura tak menggubrisnya, ia terus berjalan mendekati brangkar Meisya.

"Nura"ucap Rike bingung, ia tak mengerti dengan kedatangan Nura yang tiba tiba.

Mata Nura memerah melihat wajah teduh Meisya.

"Nura kamu mau apa?"ujar Meisya takut. Ia tak biasa melihat orang marah selain ayahnya.

Nura mendekat melewati Rike, ia mengangkat kedua tangannya lalu mencekik Meisya.

"KAMU TELAH MENGAMBIL MILIKU"Teriak Nura, keadaan menjadi riuh karna teriakan Rike dan Nk yang menyebut nama Meisya,mereka segera melepas cekikan Nura, namun Nura mencekiknya sangat kuat membuat Nk dan Rike kesusahan melepasnya.

"Nura lepas! Apa apaan kamu ini?"Ujar Rike yang ikut kesal dengan kelakuan cucunya.

"Nura Meisya bisa celaka"Nk berkata lembut walau ada sedikit nada khawatir.
Rike mencengkram tangan Nura kuat, ia berusaha menarik tangan Nura dari leher Meisya,itupun yang dilakukan Nk pada Nura walaupun ia mencengkramnya tak terlalu kuat,

Sedangkan Iqbaal?dia hanya Diam terkejut,ia bingung harus melakukan apa,ia takbisa membiarkan Meisya kesakitan namun ia juga takmampu melawan Nura.[dasar bodoh-Author]

"Aaa.. Le-pas sa--kit"ucap Meisya terbata.

"NGGAK, DIA UDAH NGAMBIL AYAH SAMA OMA"ujar Nura tanpa berniat melepas cekikannya.
"DIA HARUS MATI" lanjutnya, Nura mencekik lebih kencang.

Nk panik ia bahkan tanpa sadar mencengkram lengan Nura sangat kencang.
"NURA JANGAN GEGABAH!"bentak Rike.

Wajah Meisya sudah pucat pasi, matanya merah mengeluarkan airmata, bahkan bibir Meisya sedikit membiru dan bergetar, dalam hati ia mengucap kalimat ALLAH.

Bersambung
______________________________________________




"ITU AYAHNHA MEISYA MANA? KOK DIEM AJA KAYA ORANG B*G*" Author.


Follow ig @elsavirgia17

SubNovel Assassin di Novelme

Ayah [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang