19

2.6K 118 36
                                    

Tandai typo dan kejanggalan dikolom komentar

Happy reading 🤗

__________________________________________

Makin hari kondisi Mei makin membaik, tapi walau begitu Mei harus tetap mendapat perawatan intensif dari rumah sakit, bahkan pihak rumah sakit dan keluarga sedang gencar mencari pendonor jantung untuk Mei.

Dan kini ketiga wanita cantik sedang menunggu Meisya yang tertidur, mereka hanyut dalam lamunan masing masing.

"Teteh akan bawa Mei berobat keluar"tegas Teh Ody.
"Bunda setuju teh, kalau di Indo kita gak dapat pendonor jantung kita harus cari keluar
" timpal Bunda Rike.

"Tapi bun, teh, Nk belum ini ke mas Iqbaal" ujar Nk
"Gak perlu (nam), biar teteh yang bawa kamu ikut in aja, kebetulan teteh punya kenalan dokter di Amerika" Nk tetap menggeleng cemas.
"Walau bagaimanapun, mas Iqbaal harus tau teh, tunggu ya biar Nk bicara dulu ke mas Iqbaal" kekeh Nk

"Nggak sayang, Iqbaal masih sibuk sama keluarganya yang lain, kamu percaya sama bunda ya,nanti malam kita bawa Mei keluar negeri, biar bunda yang urus semuanya ya" dan akhirnya Nk mengangguk walaupun ragu.

***

"Bun,Mei beneran mau pindah rumah sakit?" tanya Meisya saat diruangannya hanya ada dirinya dan Nk.
"Iya sayang, gapapa ya?kita cari pengobatan yang terbaik buat Mei biar Mei cepet sembuh" jawab Nk .

"Ayah ikut?" Nk menggeleng pelan.
"Kita pergi sama Onty ody sama Oma aja, ayah ka kerja"alibi Nk.
"Ayah sama Nura"ralat Meisya sambil terkekeh.

"Mei istirahat ya, bunda mau cari Onty sama Oma dulu"

Meisya menatap kepergian Nk, lalu ia mengambil buku pinknya dan menulis isi hatinya disana.

***

Kini teh ody, Nk, bunda Rike telah bersiap untuk pergi meninggalkan tanah air.

"Mei udah siap?"tanya Teh ody.
"Belum onty, Mei nunggu Andri dulu" Meisya memang sedang menunggu Andri yang katanya akan datang sebelum Mei pergi.

"Duuh cucu oma lagi nunggu pujaan hati nya" ujar bunda Rike menatap Mei jail
"Yaaah LDR dong" tambah teh ody.

Nk hanya menatap ketiga tersenyum tanpa ingin ikut campur.

"Apaansih Mei sama Andri cuma sahabatan kok" Mei mengerucutkan bibirnya.

Ceklek

Teh ody dan bunda Rike tersenyum jail menatap orang yang baru saja masuk.

"Ada apa?"tanyanya bingung, dengan kompak teh ody dan bunda Rike menggeleng sambil terkekeh.

"Kok kamu gak bilang dulu sama aku kalo mau pergi? Aku kan bisa berduaan dulu sama kamu...."

"Bukan makhrom"potong teh ody,

"Andri salam dulu kek apa kek, datang datang langsung marah"tegur Mei.

Andri langsung membalikan badannya dan segera ia salam (cium tangan) ke Nk teh ody dan Bunda.
"Khawatir banget ya dri sampe lupa salaman segala" Andri tersenyum kikuk menanggapi teh ody

"Bun, Andri ikut ya" ujar Andri memohon pada Nk.
"Kamu kan kuliah dri"jawab Nk
"Andri bisa izin dulu kok bun"bujuk andri.
"Mei kan mau berobat bukan liburan,nanti kalo Mei nya udah sembuh total bunda ajak kalian berdua liburan deh" Andri menunduk lemas,ia menurut saja kalau sudah begini.

"Jangan gitu dong dri,Mei kan mau berobat,harusnya doain biar cepat sembuh"ucap Mei.
"Aah gak asik" jawab nya.

"Oh ya aku titip ini ya buat ayah"Mei memberikan sebuah kertas kepada Andri.

Ayah [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang