4

1.8K 107 8
                                    

Tandai typo di kolom komentar 🙏

______________________________________________

12 Februari 2011
Ayah...
Mei bingung, mei gak ngerti sama apa yg ayah bilang, Mei hanya berusaha menuruti semua kata ayah agar Mei jadi anak baik.
Ayah.,Apa Mei masih nakal? Kenapa ayah pergi lagi?

14 Februari 20112
Ayah, apa kabar? Mei selalu berdoa agar kabar ayah baik baik saja.
Apa ayah bahagia? Apa ayah pernah sedih? Apa ayah pernah merasakan rindu seperti mei?
Yah... Udah setaun Mei gak ketemu ayah, mei masih terlalu malu untuk ketemu super hero seperti ayah,

Ayah tau? Mei selalu nunggu ayah pulang tapi mei tidak berani untuk bertemu ayah, Mei selalu berharap dan berdoa dalam kamar agar ayah menanyakan kabar Mei, tapi ternyata harapan terlalu tinggi hehe maaf ya yah

"Dooor!"
"Mei gak kaget dri" Andri berdecak kesal mendengar penuturan datar Mei.

Andri ikut duduk di rumput taman sekolah samping mei sambil menengok buku pink yg mei pegang

"Nulis mulu pinter kagak" ujarnya meledek,
Meisya yg diledek hanya memutarkan bola matanya malas. Mulai lagi ngeselinnya

"Ganggu aja!"
"Lagian ya mei, apa sih spesial nya buku itu? Sampe sampe pangeran andri yg tampan mempesona ini dicuekin?"
"Buku ini bikin tenang, gak bikin sakit kuping kaya kamu"
"Astagfirullah ukhty bacotmu" ucap andri

Meisya bergidik ngeri mendengar nya

"Dahlah yu masuk kls, jgn bolos bolos" lanjut nya.

****

"Ayah Nura mau sekolah biasa aja, gak mau homeschooling" ujar nura disela sela makan pagi nya.

Iqbaal mengernyit bingung, kenapa anaknya tiba tiba ingin sekolah biasa? Fikirnya.

"Nura homeschooling aja ya"
"Gakmau, Nura mau sekolah biasa biar kaya Meisya pake seragam kan cantik"
"Gak, ayah gak akan izinin Nura keluar rumah, bahaya sayang kmu ngertiin ayah dong"
"Tapi Nura butuh teman ayah, nura harus tau dunia luar ayah ngertiin nura dong"
"Tapi sayang ayahkan... "
"Ayah gak sayang Nura"potong Nura dengan wajah muram
"Sayang maksud ayah.."
"Ayah gak taukan rasanya di kurung? Ayah gak pernahkan merasa kesepian? Ayah tau gak? Ayah pernah gak?" Iqbaal menghela nafas panjang ia tidak bisa melihat air mata anaknya sungguh ini lebih menyakitkan dari apapun.

"Ok, SMP Ayah akan daftarkan Nura di sekolah terbaik" mata Nura berbinar dengan senyum merekah

"Makasih ayah" ucapnya tulus
"Bun nanti beli peralatan sekolah ya" lanjutnya

*****

"Bunda Nura mau tas Pink ya, kaya Meisya"
"Nura juga mau sepatu hitam putih kaya meisya juga"
"Nanti Nura pake seragam kaya Meisya ya bun"

Nura tak henti henti nya mengoceh dlama perjalanan menuju toko alat sekolah, ia terus mengutaran keinginannnya di hadapan kedua orangtuanya,

"Bunda itu sepatu yg kaya meisya"histeris Nura sambil berlari menuju sepatu tersebut,sementara Iqbaal yg panik melihat Nura berlari dan Hendak mengejarnya,Zidny malah tertawa renyah sambil menepuk punggung suaminya.

"Anak kamu emang satu selera ya baal" ucapnya berlalu menyusul Nura

Nura segera menggapai sepatu itu namun nihil ia tidak sampai untuk mengambil sepatunya,tangannya hanya bisa menyentuh bawah sepatunya saja.

"Aku bantu ya" ucap seorang dari belakang Nura
"Nih" lanjut nya menyerahkan sepatu itu pad Nura.

Nura mengambilnya lalu melirik orang tersebut dan ia terkejut, Meisya dihadapannya ada Meisya orang yg dari tadi Nura sebut namanya.

Ayah [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang