"Tadi itu siapa?" Tanya Mina."Ahh dia, mantan pacarku." Jawab Jeongyeon sambil menggenggam tangan Mina.
"Pacar itu apa?" Tanya Mina.
"Pacar itu kekasih. Bila kau mencintai seseorang, kau bisa membuat komitmen bersama orang itu dengan menjadi sepasang kekasih. Sama seperti berjanji, berkomitmen itu seperti membangun dan menjaga kepercayaan pasangan dengan tidak berbohong kepada pasangan, tidak membuat pasangan sedih atau kecewa, dan tidak mengkhianati pasangan." Jelas Jeongyeon.
"Kalau Mantan itu apa?" Tanya Mina lagi.
"Mantan itu seperti bekas." Jawab Jeongyeon.
"Jadi mantan pacar itu semacam barang bekas atau apa?" Tanya Mina.
"Aniyo, mantan pacar itu bekas pacar. Jadi bila sudah tidak pacaran lagi, itu namanya mantan pacar." Jelas Jeongyeon.
"Ahh begitu." Mina mengangguk angguk.
"Aku mau punya pacar juga!" Pinta Mina.
"Ahh aniyo tidak boleh itu." Jeongyeon menggeleng.
"Kenapa?" Tanya Mina.
"Ya tidak semudah itu Mina. Bila ingin pacaran kau harus siap secara mental. Maksudnya kau sudah harus bisa menjaga dirimu sendiri, bisa mengendalikan dirimu sendiri, dan dapat berpikir lebih dewasa. Kau juga tidak boleh asal mengajak orang lain pacaran. Kau harus tau siapa orang itu, bagaimana kepribadiannya, apakah dia mencintaimu apa tidak." Jelas Jeongyeon.
"Pacaran dengan Jeongyeon boleh?" Tanya Mina.
"Eu-eum aniyaa tidak semudah itu." Jelas Jeongyeon.
"Kenapa? Mina sudah mengenal Jeongyeon, Mina sudah dekat dengan Jeongyeon, Mina juga sayang Jeongyeon." Mina tersenyum begitu manis sambil menatap Jeongyeon.
"Eu-eu.." Jeongyeon membeku.
Tatapannya terkunci pada senyuman manis Mina. Gadis itu mengucapkan segalanya dengan sangat polos, namun tak ia temukan kebohongan di kedua mata indahnya itu.
"Tapi dia cantik sekali loh, apa kau tidak terpana olehnya?" Kata kata Eunha kembali berputar di kepalanya.
"Cih, dia benar. Gadis ini sangat cantik." Pikir Jeongyeon sambil tersenyum tipis.
*Puk
Jeongyeon meletakan tangannya diatas kepala Mina dan mengelus kepalanya lembut sambil menyamakan tingginya dengan gadis didepannya itu.
"Masih terlalu cepat untuk menyadari perasaanmu. Aku yakin kau akan berubah pikiran nanti." Nasehat Jeongyeon.
"Tapi kalau tidak berubah pikiran, boleh pacaran dengan Jeongyeon?" Tanya Mina.
"Tentu." Angguk Jeongyeon.
"Hihi! kalau begitu Mina tidak akan berubah pikiran sampai kapanpun!" Mina lagi lagi tersenyum manis dan membuat Jeongyeon terpaku menatapnya.
"Hahaha baiklah, kita lihat saja nanti." Jeongyeon mencubit pelan hidung Mina.
"Ayo." Ajak Jeongyeon sambil menarik tangan Mina.
.
.
.Sore hari ini Jeongyeon mengajak Mina berjalan jalan di dongdaemun. Wilayah yang terkenal ramai pengunjung dan turis karena banyak street food dan juga barang barang lainnya. Jeongyeon membelikan Mina banyak makanan yang gadis itu minta selama mereka berjalan. Mereka jalan jalan cukup lama hingga hari pun mulai gelap dan dongdaemun semakin ramai.
"Jeongyeon lihat itu!" Ucap Mina sambil menunjuk ke penjual balon.
Mina langsung berlari ke arah penjual itu dan berhenti sambil menatap balon itu dengan mata berbinar.
"Halo nona manis, apakah anda mau balon?" Tanya penjual itu.
"Eum!" Angguk Mina.
"Kami sedang masa promosi, jadi 10 pembeli pertama akan di gratiskan. Kebetulan anda pembeli ke 10 jadi ini balon untuk anda gratis!" Ucap pria paruh baya yang ramah itu sambil memberikan Mina balon berwarna merah.
"Terima kasih." Mina tersenyum manis sambil membungkuk.
"Sama sama." Ucap pedagang itu.
"Jeongyeon, lihatlah aku dapat balon!" Mina menghadap kebelakang namun Jeongyeon sudah tidak ada.
"Jeongyeon?" Mina mulai bingung karena melihat begitu banyak orang yang berjalan dan itu membuatnya takut karna harus sendirian.
"Jeongyeon??" Mina mulai berkaca kaca.
"Jeongyeon???" Mina mulai meneteskan air matanya.
Dilain tempat, Jeongyeon masih berjalan tanpa menyadari bahwa Mina dan sudah tidak bersamanya lagi.
"Aku sangat lelah. Nanti saat pulang langsung mandi dan tidur yaa." Jeongyeon menoleh kebelakang.
"Mina??" Ia mengedarkan pandangannya.
"Mina??" Ia pun mulai panik.
"Oh shit!" Jeongyeon langsung berlari kembali ke jalan yang sebelumnya ia lewati sambil mengedarkan pandangannya.
"Astaga bodohnya aku! aku bahkan tak sadar sudah tidak menggenggam tangannya lagi!!" Umpat Jeongyeon dalam hati sambil berlari sekuat tenaga melewati orang orang yang berjalan.
"Permisi, permisi maaf, permisi. Minaaa!" Panggil Jeongyeon namun hasilnya nihil.
"Sial! bagaimana ini?? dimana terakhir kali aku bersamanya??" Jeongyeon masih menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Mina.
"Apa di distrik bawah ya??" Jeongyeon kembali melangkahkan kakinya dengan cepat menuruni tangga.
"Minaa!! mina!!" Panggil Jeongyeon.
"Eoh?" Mina mengangkat kepalanya dan melihat Jeongyeon sedang berdiri di tangga sambil mengatur nafasnya.
"Mina!!" Jeongyeon melihat nya."Jeongyeon!!" Mina menangis sejadi jadinya sambil membawa balon dan menghampiri Jeongyeon.
Jeongyeon langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat sambil bernafas lega. Jeongyeon benar benar takut setengah mati bila gadis itu hilang. Ia tak tau apa yang akan terjadi bila ia tak berhasil menemukan gadis alien itu.
"Hiks hiks Jeongyeon!!" Tangis Mina dalam peluka Jeongyeon.
"Dasar pabo! apa yang kau lakukan?? mengapa bisa terpisah dariku??" Tanya Jeongyeon.
"Aku pergi melihat balon hiks hiks aku kira kau ada di belakangku hiks hiks, maafkan akuuu, aku sangat takut hiks hiks." Tangis Mina.
"Aigoo-ya, dasar anak ini." Jeongyeon mengelus kepala Mina sambil membiarkan gadis itu menangsi di pelukannya.
"Sudahlah tenang, aku sudah disini. Aku sudah menemukanmu." Ucap Jeongyeon.
"Aku takutt hiks hiks." Mina benar benar memeluk tubuh Jeongyeon dengan sangat erat. Dapat Jeongyeon rasakan tubuh gadis itu gemetar dipelukannya.
"Tenanglah.. tenang.. aku sudah disini." Jeongyeon mengelus lembut punggung Mina.
pulu puluuuu pulu pulu pulu pupuluuuuuu pulu pulu puluuu pulu pulu pupulu pulu pulu
ayo coba translate sendiri kalo bisa bikin saya ketawa nanti sore saya up lagi 2 cerita awokwokwok
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Way
FanfictionFull chapter. Setelah putus hubungan dengan mantan kekasihnya, Jeongyeon yang frustasi pun memutuskan untuk rehat sejenak dan menjernihkan pikirannya dalam sebuah liburan kecil. Namun semua orang tau alam semesta ini amat sangat luar biasa luas. Sia...