Untuk feel yang lebih baik, saya sarannya membacanya sambil dengerin lagu diatas:)
Happy Reading...
Alih alih menjelaskan langsung pada Jeongyeon, Mina pun mengajak Jeongyeon pergi ke rooftop gedung apartmentnya. Mina pun duduk lalu menatap ke langit diikuti oleh Jeongyeon.
"Aku suka berada disini setiap malam. Makhluk dari planetku berasal memiliki kemampuan untuk berbicara dengan benda langit. Jadi aku sering berbicara dengan bulan setiap malam." Mina membuka suaranya.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Jeongyeon.
"Dia selalu menyuruhku kembali ke tempat asalku. Ia bilang ia bisa membantuku memasuki portal waktu untuk kembali ke galaxy ku berasal." Jawab Mina.
"Galaksi ku dan galaksi tempat bumi berada berjarak sangat jauh. Tidak akan mungkin menggunakan pesawat roket yang biasa manusia pakai. Kami biasanya berkelana ke galaxy lain menggunakan portal waktu. Hanya membutuhkan sekejap untuk pergi kemana mana. Namun saat aku datang ke bumi, portal waktu yang aku gunakan tidak dapat mengantarku dengan baik karena aku pergi dari planetku tanpa ijin. Jadi aku 'menumpang' di dalam meteor yang kebetulan akan jatuh ke bumi." Jeongyeon hanya memperhatikan Mina dengan seksama. Setelah itu terjadi keheningan diantara mereka berdua.
"Aku bukanlah seorang manusia." Mina kembali membuka suaranya.
"Aku bukanlah makhluk yang 'dirancang' untuk menghirup oksigen. Planet tempatku tinggal di selimuti dengan gas hidrokarbon CH4, bukan oksigen. Dari awal aku sudah tau bahwa melarikan diri kesini bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Cepat atau lambat pasti aku harus kembali ke asalku. Tapi ternyata aku bertemu dengan seseorang yang amat sangat baik. Seseorang yang selalu dengan sabar mengajariku banyak hal dan juga menjagaku. Aku melupakan rencanaku untuk kembali dan memutuskan akan menghabiskan sisa hidupku denganmu-" Ucapan Mina terpotong.
"Apa maksudmu??" Kaget Jeongyeon.
"Cepat atau lambat aku takkan bertahan Jeongyeon. Aku tak mau berpisah denganmu. Aku mau tetap disini bersamamu walau harus mati." Ucap Mina membuat wajah Jeongyeon mengeras.
"Jangan bodoh Mina!" Teriak Jeongyeon yang membuat Mina tercekat.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu kesakitan disini?!" Tanya Jeongyeon.
"Kau pikir aku sebodoh itu mementingkan kehadiranmu disisiku daripada keselamatanmu?!" Tanyanya lagi.
"Aku... hiks.. aku sudah cukup merasa bodoh tak mengetahui kebenarannya selama ini. Hiks hiks kalau aku tau ini dari awal. Kalau aku tau kau tidak seharusnya berada disini. Mungkin aku tak akan membiarkanmu tinggal bersamaku- mungkin aku.. mungkin aku takkan membiarkan hatiku jatuh padamu." Jeongyeon tak kuat lagi menahan air matanya, begitu juga dengan Mina.
"Maafkan aku.." Mohon Mina.
"Kumohon kembalilah Mina.. kumohon.. kumohon kembalilah ke asalmu. Aku tak mau melihatmu menderita. Aku takkan membiarkanmu tinggal bersamaku kalau harus menderita. Hiks hiksss aku tak mau melihatmu mati karenaku!!" Teriakan Jeongyeon membuat air mata Mina mengalir deras.
"J-jeongyeon.." Lirih Mina.
"Aku... aku sangat mencintaimu!!!!!" Teriak Jeongyeon.
Mina menutup mulut dengan kedua tangannya dan menahan tangisannya.
"Aku takkan sanggup kehilanganmu. Kumohon pergilah, pergilah Mina.." Mohon Jeongyeon.
"Khhh hiks hiks hiks kumohon Mina.. aku tak mau melihatmu kesakitan karenaku." Jeongyeon menunduk sambil menangis kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Way
Fiksi PenggemarFull chapter. Setelah putus hubungan dengan mantan kekasihnya, Jeongyeon yang frustasi pun memutuskan untuk rehat sejenak dan menjernihkan pikirannya dalam sebuah liburan kecil. Namun semua orang tau alam semesta ini amat sangat luar biasa luas. Sia...