Sejak hari itu, Mina dan Jeongyeon resmi menjadi sepasang kekasih. Keduanya benar benar sangat hobi bermanja manja saat dirumah. Hubungan mereka yang sudah berjalan 1 bulan pun berjalan tanpa adanya pertengkaran sedikitpun. Jeongyeon yang selalu penyabar dan tak pernah marah dan Mina yang selalu menuruti kata kata Jeongyron dan selalu meminta maaf bila salah, membuat hubungan mereka hanya dipenuhi oleh kasih sayang.Hari ini menjadi hari pertama Jeongyeon kembali bekerja. Hari ini pula menjadi hari terberat bagi Mina karena tidak rela bila harus ditinggal Jeongyeon sendirian dirumah. Gadis itu benar benar menempel pada Jeongyeon semalaman karena takut Jeongyeonnya pergi. Bahkan pagi ini saat Jeongyeon sudah siap keluar dari pintu apartment, Mina masih saja menahan gadisnya itu.
"Apa kamu benar benar tega meninggalkan ku?" Mina mulai cemberut.
"Ayolah sayang, aku hanya akan bekerja dan pulang nanti sore. Aku janji akan langsung pulang dan akan membelikanmu buku nanti. Kau bisa menonton tv atau membaca buku kan? atau menyusun lego?" Jeongyeon menarik pinggang ramping Mina dan memeluk gadis itu.
"Hmm baiklah, cepatlah pulang." Mina pun akhirnya mengalah.
"Aku akan menelpon saat jam makan siang. Jangan menelponku lebih dulu jika tak ada hal yang sangat penting. Kau ingatkan cara menggunakan telpon rumah?" Tanya Jeongyeon.
"Ne." Angguk Mina.
"Baiklah, aku berangkat yaa." Jeongyeon mengecup kening Mina lalu pergi keluar dari pintu.
"Huaaaaa Jeongyeonn!!" Mina langsung menangis sejadi jadinya begitu Jeongyeon keluar.
Sesampainya di tempat kerja, Jeongyeon langsung disambut oleh teman temannya.
"JEONGYEON!!!" Sambut Jihyo
"Huaaaaa Jeongyeon kembali!!" Ucap Momo.
"Akhirnyaaaaa!" Sahut Sana.
Jeongyeon yang disambut teman temannya pun tersenyum lebar. Hari pertamanya bekerja berjalan dengan baik. Rutinitas pekerjaannya kembali berjalan. Walaupun ia masih ingin dirumah dan bermanja manja dengan Mina, tapi sudah saatnya kembali mencari uang. Kedatangan Mina yang tak terduga di kehidupannya membuat dana tak terduga dari tabungannya harus keluar. Fakta bahwa ia harus menafkahi seorang lagi, membuatnya harus kembali bekerja lebih giat agar dapat membahagiakan kekasih tercintanya itu.
Sedangkan itu dirumah, Mina benar benar frustasi. Gadis itu tak bisa menonton tv dengan tenang begitu juga dengan membaca buku. Pikirannya terus menerut tertuju pada Jeongyeon, Jeongyeon, Jeongyeon. Gadis itu benar benar memenuhi kepalanya sekarang.
"Huaaaa sangat sulit sendirian tanpa Jeongyeon!!" Pekiknya frustasi.
"Huftt jam makan siang masih lama." Ucapnya sambil menatap telpon rumah yang sedari tadi ia tunggu untuk berbunyi.
"Jeongyeon....." Lirih Mina kesepian.
*Kringgggg kringgg
"Jeongyeon!" Mina langsung berlari menuju telpon rumah dan mengangkatnya.
"Jeongyeonnnnnn!!!!" Teriak Mina.
"Hahahahaha, kau sepertinya tidak sedang baik baik saja." Jeongyeon terkekeh.
"Aku merindukanmuuu." Lirih Mina.
"Nado." Balas Jeongyeon.
"Kapan kau akan pulang?" Tanya Mina.
"Nanti sore, sabarlah sebentar lagi nona manis." Jawab Jeongyeon.
"Jangan lama lama..." Ucap Mina.
"Iya, aku akan langsung pulang dan mampir ke toko buku. Kau mau makan malam apa?" Tanya Jeongyeon.
"Chicken!" Jawab Mina semangat.
"Arasaeo, nanti akan aku belikan yang banyak untukmu." Ucap Jeongyeon yang membuat Mina tersenyum.
"Sekarang sedang apa?" Tanya Mina.
"Sedang makan. Apakah kau sudah makan?" Tanya Jeongyeon.
"Tadi aku masak ramyeon! sangat enak!" Jawab Mina semangat.
"Ramyeon lagi?? kan perjanjiannya makan ramyeon hanya seminggu 2 kali. Tidak boleh sering sering nanti sakit." Nasehat Jeongyeon.
"Ini baru kedua kalinya di minggu ini. Tidak akan makan lagi kok nanti." Ucap Mina.
"Baiklah kalau begitu. Kau kan sudah kuajari masak tumis tumisan. Lain kain masak itu saja, tapi hati hati terkena pisau." Ucap Jeongyeon.
"Ne!" Mina mengangguk.
"Sudah melakukan apa saja hari ini?" Tanya Jeongyeon
"Buku yang kemarin dibeli sudah selesai dibaca. Hari ini drama di tv tidak bagus, jadi aku tidak menonton dengan semangat." Cerita Mina.
"Lalu apa yang mau kau lakukan setelah ini? kau akan tidur siang?" Tanya Jeongyeon.
"Aniya, tidka bisa tidur bila tidak bersama Jeongyeon." Jawab Mina.
"Hahaha dasar manja. Kalau begitu kenapa tidak menonton dvd? Kaset filmnya ada di loker abu abu bagian bawah. Kau tahu kan?" Tanya Jeongyeon.
"Ahh ne, sebentar akan aku cari." Ucap Mina sembari membuka loker yang dimaksud Jeongyeon.
"Ketemu!" Ucap Mina.
"Nah, kau bisa menonton film film yang belum pernah kau tonton." Ucap Jeongyeon.
"Ne, aku akan menonton sambil menunggu Jeongyeon pulang." Angguk Mina.
"Nontonlah sambil memakan cemilan. Ada keripik kentang di lemari makanan dan ada soda di kulkas." Ucap Jeongyeon.
"Iya aku tahu, tapi aku tidak suka minuman pedas itu." Ucap Mina sembari berjalan ke lemari makanan dan mengambil keripik kentang yang Jeongyeon maksud.
"Hahahaha, kau masih benci sode rupanya. Baiklah, makanlah keripik kentangnya saja. Nanti aku akan membeli banana uyu kesukaanmu yang banyak." Ucap Jeongyeon.
"Yeayy!" Mina pun senang mendengarnya.
"Araseo, jam istirahatku sudah selesai. Aku akan lanjut bekerja lagi." Pamit Jeongyeon.
"Hmm baiklah." Mina kembali sedih.
"Tunggulah sebentar yaa sayang, aku akan segera pulang nanti sore." Pinta Jeongyeon.
"Ne, sampai jumpa nanti. Saranghae.." Ucap Mina.
"Nado sarangahe." Balas Jeongyeon.
Mina pun menyetel salah satu dari dvd film animasi koleksi Jeongyeon. Ia pun menontonnya dengan sangat serius karena menyukai filmnya. Sedangkan, Jeongyeon di kantor sedang merapihkan tempat makannya untuk kembali bekerja.
"Jeongyeon menelpon siapa??" Tanya Momo bisik bisik.
"Dia balikan dengan Nayeon unnie? tidak mungkin kan?? tapi kenapa ada saranghae saranghae??" Tanya Chaeyoung.
"Gawat bila Sana tau. Pasti gadis itu akan patah hati lagi." Komentar Jihyo.
mari bermanis manis ria sebelum bersedih sedih wkwkwkwkwk
VOMENT!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Way
FanfictionFull chapter. Setelah putus hubungan dengan mantan kekasihnya, Jeongyeon yang frustasi pun memutuskan untuk rehat sejenak dan menjernihkan pikirannya dalam sebuah liburan kecil. Namun semua orang tau alam semesta ini amat sangat luar biasa luas. Sia...