Ice Cream

1.7K 211 25
                                    

Seojun x Suho

Happy Reading

.

.

.

.

.

Seojun itu sebenarnya lemah. Bukan lemah dalam artian ia tak berdaya atau tak bisa melakukan perkerjaan berat. Ia lemah dalam menghadapi Lee Suho. Kekasihnya.

Sejak tadi siang ia dihadapi serangan manja dari kekasihnya, mati-matian ia menahan diri agar tak membawa Suho kekamarnya untuk ia peluk sepanjang hari serta memberikan kecupan pada setiap inchi wajah kekasihnya karena ia sedang mengerjakan tugas yang entah kenapa bisa ia lupakan.

Sedangkan Suho tak berhenti menempeli kekasihnya sambil merengek dan mengusak manja pada punggung atau lengan Seojun.

Seojun menahan geli saat Suho dengan kurang ajarnya mengecupi belakang leher Seojun tak lupa sesekali meniupnya dengan seduktif.

"Suho..." mata kucingnya terpejam kala hembusan nafas hangat dari Suho menerpa permukaan kulitnya, Suho dibelakangnya tersenyum jahil lalu semakin giat melakukan hal tadi.

"Suho stop!"

"Nggak!"

Suho mengeratkan pelukannya pada pinggang Seojun yang duduk diatas karpet bulu dengan laptop terbuka diatas meja didepannya, wajahnya terbenam pada punggung lebar Seojun.

"Kaaaak pleaseee..." Suho mendengking diakhir kalimatnya, yang tanpa sadar membuat Seojun menggigit bibir bawahnya. Kaki Suho yang berada disisi pinggangnya bergerak gusar.

"Suho, jangan sekarang sayang" Seojun menepuk tangan Suho yang semakin erat memeluknya. Bukanya Seojun tak suka, hanya saja ia tak bisa bernapas.

"Kak aku nangis nih" ancam Suho, Seojun memejamkan matanya perlahan mengatur emosinya yang rasanya berada diubun-ubun.

"Suho, mendingan kamu masuk kamar deh kakak mau lanjutin ini dulu ya nanti kakak kekamar juga" kata Seojun, Suho dibelakangnya menggeleng.

"Nggak mau!"

"Yaudah nangis aja sana"

Suho berdecak kesal, melepaskan pelukannya pada pinggang Seojun lalu melenggang pergi setelah sebelumnya memberi tamparan keras pada pundak yang lebih tua.

"Kak aku ngambek ya!!"

Suara Suho dari kamar Seojun terdengar, sang pemilik kamar menggeleng pelan susah ternyata mengurusi Suho yang dalam mode keras kepala.

"Iya jangan lama-lama ngambeknya, ngebujuk kamu susah!" bodohnya Seojun juga menyahuti.

Dua jam kemudian Seojun selesai dengan tugasnya, ia meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Matanya menatap sekitar tak ada tanda-tanda Suho keluar dari kamarnya.

"Suho? Sayang?"

Hening.

"Tidur kali ya?" monolog Seojun, ia membawa kaki panjangnya menuju kamar miliknya. Didepan pintu kamar berwarna cokelat itu Seojun menempelkan telinganya, berniat mendengarkan aktifitas yang mungkin dilakukan Suho.

Love So FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang