Jealous

1.7K 190 30
                                    


Seojun x Suho

.

.

.

Jangan berharap banyak pada cerita ini!

.

.

.

Seojun itu sifatnya cemburuan, namun pemuda itu terlalu pintar untuk menutupinya. Bahkan Suho yang dua tahun terakhir menjalin hubungan dengannya saja kadang dibuat geleng-geleng karena sifat Seojun yang satu itu.

Seojun bisa menutupi rasa kesal dan cemburunya dengan baik didepan umum atau tempat ramai, tapi tidak di depan Suho saat hanya ada mereka berdua.

Seojun bisa berubah menjadi lima kali lebih menyeramkan, apa lagi jika cemburunya itu menyangkut perihal mantan Suho yang masih gencar mengejar-ngejar pacarnya yang manis itu.

Intinya tingkat kecemburuan Seojun itu tergantung apa dan siapa yang dilakukan kekasihnya itu.

Seperti saat ini, baru saja kali panjangnya memasuki area kantin mata kucingnya sudah disuguhi adegan antara Suho dan mantanya sedang duduk berdua dengan posisi saling berdempetan, tak sampai disana Seojun langsung mengumpat saat tiba-tiba Suho menempelkan bibirnya pada pipi mantan kekasihnya itu.

Kepala Seojun hampir berasap, walaupun Suho memasang raut jijik setelahnya bahkan menyeka bibirnya dengan tissue berkali-kali itu tak mampu meredam api cemburu yang membara.

"Wow, aku mencium bau kebakaran" Jukyung muncul dengan hidung mengendus-endus layaknya anjing pelacak. Gadis itu lalu mengarahkan pandangannya pada meja kantin yang berada ditengah-tengah dimana beberapa mahasiswa yang bisa dikatakan terkenal tengah berkumpul dan saling bercanda satu sama lain.

"SUHO!"

Jukyung melambai pada pemuda yang tampak kesal itu, namun sedetik kemudian ia melotot horor kala melihat penampakan disamping Jukyung.

Seojun dengan senyum lebarnya.

Astagaaa

Jangan sampai pemuda itu melihat kelakuannya tadi.

"Ayo Jun, pacarmu itu bisa direbut" Jukyung menarik Seojun semangat menuju meja tengah.

Seolah tak terjadi apapun Seojun berjalan mendekat dengan santai, meminta salah satu orang disamping Suho untuk menyingkir lalu merangkul pacarnya dengan erat tak lupa memberikan lumatan pada bibir merah Suho.

"Menikmatinya sayang?" bisik Seojun dengan suara rendahnya, Suho langsung menegang dan itu bisa dirasakan dengan jelas oleh Seojun.

"Seojun ayo ikut main truth or dare" ajak salah satu orang disana. Seojun menggeleng cepat "Tak usah, aku menonton saja" tolaknya.

"A-aku berhenti-"

"Kenapa?" potong Seojun cepat saat Suho membuka suaranya "Aku ingin melihatmu melakukan dare lagi"

"S-seojun"

"Kelasmu sudah selesai kan? Ayo pulang" Seojun bangkit sambil menggenggam tangan Suho.

"Iya." disaat seperti ini Suho tak punya pilihan apapun selain menurut. Nanti saja ia pikirkan cara membujuk Seojun.

Selama menuju parkiran Suho hanya bisa menghela nafas takut-takut karena Seojun yang tampak menyeramkan dimatanya, padahal Seojun tak melakukan apapun hanya menggandeng tangannya erat dan menyapa orang-orang dengan ramah.

Love So FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang