Bye-bye fever

2K 218 13
                                    


Seojun x Suho

Happy Reading
.

.

.

.

.

Seojun mondar-mandir didepan gerbang sekolahnya, bukan karena ia terlambat tapi karena menunggu seseorang yang membuat harinya kurang lengkap jika tak menemuinya barang sehari.

"Ya! masuklah kekelasmu, kau mau menggantikanku menjadi satpam?"

Seojun melirik pria yang bertugas menjadi satpam disekolahnya itu sinis "Boleh, asal bapak menggantikanku ulangan kimia hari ini" jawabnya membuat satpam itu menggeleng pelan.

Setelah dibuat keheranan karena siswa yang sering terlambat ini datang cukup pagi, sekarang ia kembali dibuat keheranan karena Seojun tak hentinya mondar-mandir didepan gerbang.

"Bapak yakin tidak melihat pacarku?" tanya Seojun sekali lagi, dibalas gelengan malas oleh yang ditanya. Sudah delapan belas kali Seojun menanyakan hal yang sama, kalau sekali lagi pemuda itu bertanya ia akan menyeret Seojun kekantor kepala sekolah.

"Hubungi saja pacarmu itu, atau kirimi pesan" sarannya, Seojun mengambil ponselnya dari saku jaket dan mengarahkannya didepan wajah satpam itu.

"Aku tak akan diam disini jika dia menjawab" Satpam tadi memutar matanya malas, lalu menurunkan ponsel Seojun yang memenuhi pandangannya.

"Ck, mungkin pacarmu sedang sakit-"

"Aku tidak bisa diam saja, pak buka lagi gerbangnya. "

Seojun berlari kearah parkiran, memakai helmnya dengan cepat lalu melajukan motornya.

Satpam yang berjaga didepan sampai menggeleng prihatin karena kebucinan Seojun.

Seojun mempertahankan kelajuan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang lumayan padat, ia ingin segera sampai dirumah Suho untuk memastikan pacarnya itu baik-baik saja. Karena tak biasanya Suho datang terlambat kesekolah, kalaupun ada apa-apa pasti Suho akan memberitahunya.

Hari ini Seojun tidak menjemputnya karena Suho melarangnya, terlebih rumah mereka yang memang berlawanan arah. Seojun yang berangkat lebih pagi hari ini sengaja menunggu Suho didepan gerbang, namun sampai gerbang ditutup dan seluruh siswa masuk kedalam kelas masing-masing pacar Seojun yang paling manis dan pintar itu tak juga menunjukan batang hidungnya.

Seojun memarkirkan motornya dihalaman rumah Suho yang tampak sepi, Seojun mengambil ponselnya untuk menghubungi Suho sekali lagi namun masih tak ada jawaban membuat Seojun semakin khawatir.

Seojun bergerak kearah pintu utama, mengetuk pintu tinggi bercat putih itu beberapa kali. Beberapa menit menunggu masih tak ada tanda-tanda pintu akan terbuka.

Seojun memilih pilihan terakhir, dari pada ia mati khawatir Seojun beralih mengambil kunci cadangan yang ada dibawah pot tanaman hias disamping pintu.

Dengan segera ia memasukan kunci tadi kedalam lubang pintu, setelah terbuka Seojun segera bergesas masuk kedalam.

Matanya mengedar keseluruh ruangan, tampak sunyi. Seojun masuk lebih dalam dan langsung terkejut saat melihat sesosok pemuda dengan selimut tebal yang tersampir dikepalanya sedang menuruni tangga.
"Seojun?"

Seojun menyerit saat suara itu terdengar serak dan lemah, Seojun mengamati dengan alis yang hampir menyatu pemuda itu hingga diujung anak tangga.

Pemuda itu menurunkan selimutnya dari atas kepala, menatap Seojun dengan mata sayunya yang sedikit memerah dan berair. Jangan lupakan wajahnya yang pucat serta bibir pinknya ikut berubah menjadi pucat.

Love So FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang