Permen

1.5K 167 5
                                    


Seojun x Suho

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Don't forget to vote and comment

.

.

.

Suho mematikan televisi didepannya saat hujan deras mulai menguyur di luar sana, ia tak bisa mendengar apapun. Ia beralih mengambil ponselnya yang terkubur diantara bungkus-bungkus makanan ringan diatas meja, ia menghela nafas panjang saat banyak pesan serta panggilan yang sengaja ia abaikan seharian berbondong-bondong memenuhi ponselnya.

Isinya kebanyakan ucapan semangat untuknya, juga beberapa pesan sumpah serapah yang ditunjukan pada orang itu, serta salah satu nomor yang mengiriminya puluhan pesan berisikan permintaan maaf. Jangan lupakan puluhan langgilan tak terjawab dari nomor yang sama.

Merasa tak perlu membalas Suho kembali meletakan ponselnya diatas meja, seharian ini ia tak melakukan apapun hanya berbaring di sofa sambil menonton tv, makan, tidur atau duduk diam sambil berpikir.

Maklum saja, Suho sedang galau karena putus dengan pacarnya kemarin.

Suho meraih boneka beruang berukuran besar yang sejak kemarin tengkurap dilantai, dipandanginya lamat-lamat benda berbulu dari mantannya itu. Tangannya mengepal lalu memukul kepala benda mati di tangannya itu kuat-kuat, seolah ia sedang memukul kepala kosong milik mantannya itu.

Menyesal? Tidak bisa dikatakan seperti itu, Suho hanya sedikit menyayangkan hubungan mereka yang terjalin hampir empat tahun harus berakhir.

Senang? Tidak juga. Suho merasa kosong saat hubungan mereka kandas.

Sedih? Tidak juga. Suho sama sekali tak menangis hari ini.

Hari ini. Bukan kemarin.

Belum move on? Tentu saja. Walaupun bukan cinta pertamanya tapi kali ini benar-benar berkesan, Suho kali ini benar-benar serius menjalaninya. Tapi walaupun begitu ia tak mau bertindak bodoh seperti menangis memohon-mohon untuk tidak di putuskan atau berlutut meminta balikan.

Suho punya harga diri, lagi pula tak mungkin ia meminta balikan setelah ia sendiri yang mengakhiri hubungan mereka.

Tak mau mengingat-ingat kejadian kemarin Suho meletakan boneka itu disebelahnya lalu turut merebahkan tubuhnya di atas buntalan empuk berbulu itu.

Sepertinya besok Suho harus membereskan semua barang-barang yang mengingatkannya pada sang mantan, bahkan jika perlu Suho akan mengganti pengharum ruangan yang entah kenapa tercium seperti aroma mantannya.

"Seojun anjing!" umpatnya kesal, di saat seperti ini ia malah memikirkan perlakuan-perlakuan manis pemuda itu.

Walaupun hubungan mereka selalu dibumbui pertengkaran tapi dari sanalah hubungan mereka menjadi lebih kuat. Setiap mereka berbaikan saat itu pula rasa cinta diantara mereka terasa semakin kuat.

Walaupun mantannya itu berandal dan otaknya minus, ditambah tingkat kepercayaan diri yang tinggi, Suho mencintainya dengan tulus. Namun kemarin mereka sama-sama meledak, tak ada yang mau mengalah hingga kata putuslah yang mengakhiri semuanya.

"Galau bikin laper terus, bisa hilang perut kotak-kotak gua" Suho menepuk perutnya yang terasa lapar, padahal ia sudah makan malam tapi sekarang ia lapar lagi.

Love So FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang