Jealous 2

1.7K 203 27
                                    


Happy Reading

.

.

.

Seojun menjatuhkan dirinya disebelah Suho, sebelah tangannya terangkat untuk menutupi wajahnya yang dibanjiri keringat. Pikirannya mulai kembali waras setelah apa yang terjadi barusan, dadanya berdebar sekaligus berdenyut nyeri saat bayangan itu melintas.

Lagi-lagi ia tak bisa mengontrol dirinya. Lagi-lagi ia kelepasan. Lagi-lagi ia membuat Suho terluka.

Tapi bagaimana Seojun tidak marah jika kekasihnya mengancam akan melakukan hal itu dengan mantannya.

Mengatur nafasnya yang berderu telinga Seojun dengan jelas bisa mendengar suara isakan lirih yang berasal dari sampingnya.

Sudah tak ada lagi desahan atau teriakan dari Suho setelah Seojun menghentikan kegiatannya, pemuda yang berbaring terlentang tanpa sehelai benang itu masih dalam kondisi menyedihkan dengan luka hampir disekujur tubuhnya.

Seojun bangkit dari kasur, mengambil kaos dan celana baru dari dalam lemari lalu memakainya. Mata tajamnya tertuju pada kasur, dimana pacarnya masih berbaring seperti semula.

Seojun mendekat, bisa ia pastikan mata merah nan sembab milik sang kekasih mengawasinya takut-takut. Tangan panjangnya bergerak meraih ujung selimut yang tergolek dilantai bersama celana jeans abu milik Suho.

Dalam diam Seojun meletakan selimut tebal itu diatas tubuh Suho, sedangkan pemuda Lee itu memejamkan matanya erat dengan tubuh bergetar. Seojun meraih kedua lengan Suho yang terikat kuat dengan kaos Seojun yang disobek memanjang, melepaskan ikatan kuat itu perlahan Seojun merutuki dirinya yang menyebabkan lebam kebiruan dipergelangan tangan Suho.

"Suho?" lirih Seojun, ia menyentuh pipi Suho yang memerah bekas tamparanya. Pipi gembil kesukaannya yang biasanya ia buat merah berkat ucapan manis serta gombalan itu kini memerah berkat tanganya.

"Maafkan aku" lanjut Seojun lirih, ia tercekat saat menyadari air mata turut mengalir dari kedua mata Suho yang terpejam.

"Kali ini aku benar-benar kelewatan, maaf Suho" Seojun mengecup bekas kemerahan dijemari Suho, ia menggenggam erat tangan dingin Suho.

Suho menarik sebelah tangannya untuk ditumpukan di diatas tangan Seojun "Hm, tak apa Seojun aku yang salah" ujarnya tipis nyaris menyerupai bisikan.

Seojun meringis dalam hati, kapan Suho akan menyadari apa yang sudah Seojun lakukan itu termasuk perbuatan kejam tanpa sisi kemanusiaan, kenapa Suho bisa dengan mudah mengatakan tak apa dengan itu.

In bukan pertama kalinya Seojun bermain tangan, namun ini pertama kalinya Seojun tak bisa mengontrol diri sepenuhnya hingga melecehkan Suho disaat ia sendiri berjanji pada dirinya sendiri serta Suho, jika ia tak akan melakukan hubungan intim hingga mereka menikah nanti.

Seojun tadi benar-bebar diliputi emosi serta rasa cemburu yang membakar hingga tak sadar perlakuannya bisa saja membuat Suho trauma.

Memukul, menjambak, menampar bahkan mencambuk dengan ikat pinggangnya ia lakukan, melumat bibir kekasihnya dengan kasar, menyebar tanda disekujur tubuh Suho hingga mencumbuinya tanpa henti, dan tanpa sisi kemanusiaan. Menulikan telinganya dari teriakan serta jeritan kesakitan Suho yang memilukan ia malah balas berteriak mengata-ngatai Suho bahkan mengumpat kasar didepan wajahnya.

Seojun kehilangan akalnya.

Suho memejamkan matanya saat Seojun merunduk untuk mengecup keningnya yang basah dengan keringat. Ia tak tau harus bagaimana sekarang, ia takut sekaligus lega. Takut Seojun kembali memperlakukannya dengan kasar dan lega karena Seojun tampak menyesali perbuatannya, setidaknya Seojun sudah meluapkan rasa kesal dan cemburunya.

Love So FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang