Happy Reading 😊.
.
.
"Seojun pacarmu datang"
Seojun sontak menoleh kearah pintu, disana ada pacar manisnya yang datang dengan kotak bekal ditangannya. Terlalu asik dengan dunianya Seojun jadi tak mendengar bunyi bel istirahat.
"Hai sayang, bagaimana kelasnya?"
Suho mendengus jengkel, ia meletakan kotak bekal ditangannya diatas meja dengan sedikit bantingan kecil. Tentu saja Suho tak mau menghancurkan makanan yang dibuatnya hingga harus bangun pagi-pagi buta.
"Sejak kapan toilet berubah menjadi gudang belakang huh?" kata Suho kesal, ia mengambil sebatang rokok yang terapit bibir Seojun lalu menginjaknya hingga hancur.
"Jangan marah, kau tak kasihan pada otakku yang mungkin mengeluarkan asap karena belajar terus?" Seojun merangkul bahu pacarnya, tak lupa mengelus lengannya lembut.
"Mungkin otakmu berasap karena kau merokok, coba kurangi kebiasaan tak sehat itu, katanya kau mau berhenti tapi mana? Kata-katamu memang tak bisa dipegang." omel Suho, beberapa orang yang membolos bersama Seojun menahan tawanya. Kapan lagi mereka melihat Seojun yang dimarahi guru saja masih bisa tertawa tidak jelas atau justru melawan kini tampak seperti anak kecil yang dimarahi karena ketahuan memecahkan vas bunga ibunya.
"Jam tujuh malam, datang kerumahku aku akan jejalkan matematika hingga otakmu mengepul" final Suho, Seojun hanya menghela nafas pasrah dan mengangguk.
"Kau membawa apa?" tanya Seojun mengalihkan pembicaraan dan berhasil, Suho yang awalnya tampak kesal langsung malu-malu.
"Bukan apa-apa, hanya nasi goreng dan telur" jawab Suho sambil membuka kotak bekalnya. Ia mengulum bibir bawahnya saat Seojun menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutnya.
"Bagaimana?"
Semua orang jika Suho itu hampir sempurna, namun hanya orang terdekatnya yang tau jika Suho sangat payah dalam urusan dapur. Memasak mie instan saja bisa sampai gosong.
"Lumayan, tapi lain kali kurangi garamnya ya, juga usahakan cangkang telurnya tidak ikut dimasak" Seojun tersenyum lebar sebelum menelan makanan dengan rasa asin berlebih serta gurihnya cangkang telur.
Dimana lagi Suho bisa menemukan pacar seperti Seojun?
"Baiklah akan aku perbaiki nanti. Ayo habiskan Seojun" Suho tersenyum lebar saat Seojun menyuapkan sesendok penuh makanan kemulutnya.
Selama menunggu Seojun menghabiskan nasi goreng spesial buatannya, Suho mengalihkan pandangannya pada sekelompok anak laki-laki disudut ruangan. Asap mengepul dari sana, tampak mirip dengan kebakaran.
Suho tanpa sadar memajukan bibirnya, melakukan seolah ia tengah mengeluarkan asap dari mulutnya.
Entah kenapa itu tampak keren sekali dimatanya.
"Kenapa bibirmu begitu? Mau dicium?" Seojun menepuk bibir Suho yang mengerucut.
"Seojun kalau aku merokok bagaimana?"
Hampir saja Seojun menyembur Suho dengan nasi goreng spesial dimulutnya, Suho baru saja mengomelinya beberapa menit yang lalu dan kini pemuda itu sendiri yang ingin merokok.
"Ya! Kau gila?"
"Bukankah aku akan tampak keren?" Suho mendekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya kearah bibirnya sendiri, lalu menjauhkannya sedikit diikuti bibirnya yang kembali mengerucut seolah memang ada asap yang keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love So Fine
Short StoryDrabble singkat cerita Seojun x Suho. warn! BxB Typo bertebaran Don't like don't read! Tolong bijak dalam memilih bacaan.