.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.
Sudah cukup lama Haknyeon berada di ruang operasi. Orang yang menunggu nya tidak bisa tenang. Teman teman yang lainnya juga sudah datang. Tidak ada yang bersuara, mereka larut dalam pikiran masing masing.
Tak lama pintu ruang operasi terbuka, keluarlah dokter Minhyun.
"Gimana dok? Operasinya berhasil kan?" Minhyun menghela nafas.
"Maafkan kami!"
Deg
Hyunjae tahu kelanjutannya, tubuhnya terasa lemas seketika, air mata membanjiri pipi berisi nya. Dunianya hancur, dia tidak pernah membayangkan hidupnya akan seperti ini.
"Ga mungkin, dokter kerjasama dengan Haknyeon buat kerjain saya kan? Haknyeon baik baik aja didalam iya kan?"
Minhyun menggeleng. "Tidak, Haknyeon sudah meninggalkan kita."
"Ga ga, aku mau lihat Haknyeon." Hyunjae masuk ke dalam ruang operasi. Dilihatnya tubuh kaku Haknyeon yang terbaring di brankar.
"Ga mungkin, ini semua mimpi, ga mungkin Haknyeon ninggalin aku." Hyunjae mulai terisak. Dia menyentuh wajah Haknyeon, rasa dingin menjalar ke tubuhnya.
"Kenapa? Kenapa kamu ninggalin kakak?" Hyunjae menangis sejadi jadinya sambil memeluk Haknyeon. "Enam bulan terlalu singkat untuk kita, kakak mohon bangun!!"
Diluar Gaeun juga terisak di pelukan Sunwoo. Sunwoo juga ikut menangis, Eric dan Hyunjoon juga menangis dalam diam. Yang lain berusaha menahan air matanya.
Mereka tidak menyangka orang seceria Haknyeon menderita penyakit berbahaya seperti ini. Tidak ada yang mengetahuinya, bahkan sahabat baiknya pun tidak mengetahuinya. Sepintar itu Haknyeon menyimpan rahasia.
Rasanya seperti mimpi bagi mereka, tadi pagi Haknyeon masih tertawa dan bercanda bersama mereka. Tidak ada yang mengira bahwa Haknyeon akan meninggalkan mereka malam ini.
Suara teriakan terdengar dari dalam ruang operasi. Younghoon, Sunwoo, dan Gaeun langsung berlari masuk.
"Kak jangan gini!" Gaeun memeluk Hyunjae yang sedang histeris, dia sedang memegang cutter.
"Apa gunanya gue hidup, mereka semua ninggalin gue. Gue mau ketemu sama mereka."
"Ga gini kak caranya." Sunwoo mengambil cutter itu dengan tangan gemetar, Hyunjae tadi sempat menyayat pergelangan tangannya.
"Jae jangan lepas kendali! lo bisa lo kuat Jae."
"Gue udah ga bisa Hoon, gue udah ga kuat lagi. Semuanya hancur, ga ada lagi kebahagiaan dalam hidup gue."
"Kebahagiaan ada apabila kita mencarinya. Kalo kak Hyunjae kaya gini bukan hanya kakak yang hancur, kami semua disini akan hancur bahkan Haknyeon juga. Kita semua sayang sama kakak." kata Hyunjoon yang baru saja masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincero || Ju Haknyeon [Completed]
RandomJika cinta yang tulus tidak bermakna, maka mengikhlaskan adalah jawabannya. © ara_alfi, 2O2O