Kesepakatan orang tua

13.7K 1K 31
                                    

Happy reading

(Banyak typo ges)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍂🍂🍂

Bel pulang sekolah pun berbunyi

Kring...kring...kring

"Lu pulang naik apaan dah?" tanya Tasya kepada Nafizah

"Angkot lah, emang naik apaan lagi kakak gua lagi di kampus masa iya gua telpon dia" ucap Nafizah dengan nada ngegas nya

"Ye gua cuma nanya kali" ucap Tasya dengan memanyunkan bibirnya

"Lu naik apaan?" tanya balik Nafizah

"Angkot" jawab Tasya singkat

Setelah beberapa lama mereka menunggu angkot akhirnya angkot pun berhenti di depan gerbang sekolah SMA Taruna Bangsa.

Mereka berdua pun menaiki angkot tersebut bukan hanya mereka saja yang berada didalam angkot tersebut ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi SMA Taruna Bangsa yang lain.

Satu persatu mereka turun dari angkot tersebut, sisa lah Nafizah, Tasya dan seorang laki-laki yang bersekolah di SMA yang berbeda dilihat dari seragamnya dia bersekolah di SMA Bhakti Dharma, sekolah yang pernah tawuran atau ribut dengan SMA Taruna Bangsa.

Sedari tadi Nafizah dan Tasya sangat ketakutan bahkan was was dengan laki-laki yang duduk di pojokan dekat kaca itu, mereka berdua menatap laki-laki itu dengan penuh kewaspadaan.

"Gue takut nih Tas" ucap Nafizah berbisik ke Tasya

"Emang lu doang gua juga kali" ucap Tasya berbisik

"Ngapa lo pada liat liat gue" ucap laki-laki itu membuat Nafizah dan Tasya memalingkan pandangannya ke arah lain

"Gua bentar lagi turun, lo hati hati ya" ucap Tasya berbisik

"Yah, lo gak ada niatan mau kerumah gua dulu gitu?" tanya Nafizah berbisik

"Gak, gua takut" ucap Tasya berbisik

"Kiri pak" ucap Tasya memberhentikan angkot tersebut

"Hati hati" ucap Tasya berbisik di telinga Nafizah membuat Nafizah semakin bingung dan takut

Setelah Tasya turun angkot tersebut pun melaju kembali dengan kecepatan sedang, Nafizah yang saat ini sedang takut sekaligus deg degan karena hanya mereka berdua yang menjadi penumpang di dalam angkot tersebut.

Sedari tadi Nafizah berdoa agar ada penumpang lain yang menaiki angkot ini namun Allah berkehendak lain sedari tadi tidak ada penumpang yang memberhentikan angkot ini.

Saat angkot sudah berada di dekat rumah Nafizah ia memberhentikan nya walaupun belum tepat di depan rumahnya tetapi dia sudah meminta turun karena takut.

Setelah turun ia merasa laki-laki itu memperhatikannya lewat kaca angkot tersebut, tetapi Nafizah tidak mau berprasangka buruk dia berusaha berfikir positif.

Nafizah pun memasuki pekarangan rumahnya lalu mengetuk pintu rumahnya dan disambut oleh mama tercintanya.

"Kamu makan dulu ya Fizah itu udah mama masakin ayam semur, tahu, tempe orek dan sayur kangkung sama sambel ulek tapi sebelum makan kamu ganti baju dulu sama cuci muka ya" ucap mama nya

"Iya ma" ucap Nafizah lalu memasuki kamarnya untuk mengganti seragamnya dan mencuci mukanya

Setelah mencuci muka dan berganti pakaian dia pun turun kebawah untuk makan siang, kini Nafizah tengah mengenakan gamis berwarna merah muda dengan rambut yang di kuncir kuda, jika dirumah Nafizah tidak memakai kerudung kecuali jika ada tamu.

Si Bad Boy (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang