Psycho 7

1.5K 207 13
                                    

49?

What!?

Sial Hyunsuk rasanya ingin berkata kasar, tinggal satu lagi dan dia tak harus menerima hukuman dari Yoshi

Bagaimana mungkin, Hyunsuk merutuk dalam hati "Hanya tinggal satu lagi Ya Tuhan." Mendesah pasrah, Junkyu yang melihat menaikkan alis bingung. Padahal biasanya Hyunsuk adalah yang paling acuh urusan nilai, terlebih lagi kekasihnya sekarang Dosen kaya macam Yoshi. Jadi apa yang Hyunsuk permasalahkan? Pikirnya

"Kau kenapa sih? Dari tadi menggerutu terus?" Hyunsuk cemberut kesal sembari menatap Junkyu, melahap kentang Gorengnya rakus

"Kkyu aku-" Ucapannya terhenti saat Yoshi mendekati mereka

"Hyunsuk? Bukankah setelah ini tak ada kelas lagi? Cepat pulang!" Yoshi berdiri di sebelah Hyunsuk, menatap Hyunsuk dengan tatapan mengintimidasi

Mengerjap beberapa kali, Hyunsuk memandang Junkyu untuk berpamitan

Mengekori Yoshi dari belakang dengan pandangan setia menunduk

Tangannya diraih oleh Yoshi, membuat mereka berjalan beriringan "Jangan di belakangku."

Hyunsuk hanya mengangguk kecil, merapat pada Yoshi saat melihat tatapan Mahasiswa lain

Saat sampai dirumah, Yoshi langsung membawa Hyunsuk ke kamar. Mendudukkan Hyunsuk pelan ke atas ranjang sementara Dirinya bergerak melepas Jas di tubuhnya

Dasi lalu kemeja hingga dia Shritless, memandang Hyunsuk dengan senyum miring nya "Nilaimu 49 bukan? Aku bilang jika nilaimu di bawah Lima puluh kau akan mendapat Hukuman. Maka, terima hukumanmu sekarang!"

Hyunsuk beringsut mundur hingga punggungnya membentur Tembok di dekat kasur "T-tapi kan hanya kurang satu." Ujarnya tergagap

"Tetap saja kurang!" Yoshi sudah naik ke ataa ranjang, merangkak perlahan mendekati Hyunsuk lalu membelakangi Hyunsuk

"Pijit aku Hyunsuk, badanku rasanya akan remuk. Bagaimana bisa jadi Dosen melelahkan seperti ini? Ahh jika bukan karena ingin mengawasimu mungkin aku akan mundur jadi Dosen."

Tunggu. Apa? Jadi Hyunsuk hanya diminta memijit Yoshi. Begitu? Benar begitu? Astaga! Hyunsuk pikir Yoshi akan.......... Ah lupakan

Hyunsuk beringsut mendekati Yoshi dengan wakah di tekuk masam, memijit pundak Yoshi pelan

"Ahh itu disitu. Hmm pijitanmu enak, pas sekali kriteria Calon Istriku." Yoshi terkekeh geli, saat menyadari wajah masam Hyunsuk. Dia berhasil mengerjai Hyunsuk sekali lagi

"Ish, jangan menggodaku!" Seru Hyunsuk tangannya masih tetap memijat lembut Pundak Yoshi

"Jadi kalau aku menggoda Mahasiswa di kampus boleh?" Pukulan cukup keras Yoshi terima setelah mengatakan itu

"Jangan macam macam!" Ancam Hyunsuk main main

"Oh ada yang cemburu?!" Hyunsuk cemberut kesal, menghentikan tangannya yang tengah memijat Yoshi lalu turun dari Ranjang berniat membersihkan diri

"Kenapa berhenti?" Yoshi menarik tangan Hyunsuk hingga pemuda manis itu kembali terduduk di kasur

Hyunsuk mengerjap beberapa kali "Aku ingin mandi."

"Hmm kalau begitu. Ayo mandi bersama!"

What?!

__________    ________

Tok Tok Tok Tok

Hyunsuk menggeliat dalam tidurnya, bangun dari tempat tidur saat mendengar suara pintu utama di ketuk teratur

Di sebelahnya Yoshi sudah lelap dalam tidur tanpa atasan

Beranjak menuju pintu depan dengan langkah pelan, takut takut jika Yoshi terbangun karena pergerakannya

Membuka pintu itu pelan dirinya mendapati Tiga Orang laki laki yang memandangnya intens

"Kau siapa?" Yang paling putih dengan Lesung Pipi bertanya

"Aku ekhem Kekasih Yoshi." Hyunsuk menunduk takut taku, apalagi saat Aura ketiga orang itu menyebar. Aura yang sama dengan Yoshi. Seorang Psikopat

Yang samping kiri bertepuk tangan "Woaah Psikopat buluk itu sudah punya kekasih saja ternyata."

Yang berlesung pipi menggeplak kepalanya kasar "Ahh aku Asahi adiknya, ini Jaehyuk kekasihku dan itu Junghwan teman kami."

Hyunsuk tersenyum canggung, sudah akan mempersilahkan mereka masuk andai pelukan Yoshi tak menghentikannya

"Kalian kenapa tidak bilang mau kesini?" Sebelah tangan Yoshi terangkat menunjuk ketiga orang itu, sementara satunya memgelus perut Hyunsuk seperti sedang hamil

Asahi mendengus malas "Memang tidak boleh?"

Terkekeh singkat, Yoshi melepas pelukan pada Hyunsuk meninggalkan satu kecupan di tengkuknya lalu mempersilahkan kawanannya masuk

"Ahh iya dia Hyunsuk kekasihku!" Yoshi tersenyum manis, menggenggam tangan Hyunsuk di sebelahnya

"Hyunsuk? Sabar ya kalau sama Yoshi, dia kadang suka tidak bisa mengendalikan diri." Asahi berbisik di telinga Hyunsuk, meski padahal suaranya masih bisa di dengar jelas oleh Yoshi

Puk

Bantal sofa melayang mengenai wajahnya "Diam kau! Dasar adik durhaka!"

"Aku hanya bicara fakta kok.!" Yoshi sudah akan melempar Asahi dengan pulpen diatas meja andai gelengan Hyunsuk tak ia lihat

"Kalian ini baru juga bertemu sudah bertengkar saja." Ujar Jaehyuk seraya meminum Jus Jeruk yang sempat di buat Hyunsuk tadi.

Hyunsuk menguap kecil, Yoshi yang melihat mengelus rambutnya pelan "Mengantuk? Tidur gih biar mereka urusanku." Hyunsuk mengangguk, berdiri hendak kembali ke kamar

"Aku duluan," Ucapnya pelan, Yoshi tersenyum mengecup kening Hyunsuk lalu membiarkannya kembali ke kamar

"Romantisnyaa," Yoshi memutar bola matanya malas

"Ada apa?" Tanyanya lugas, wajahnya berubah serius memandangi Jaehyuk, Asahi dan Junghwan bergantian

Junghwan menegakkan badan "Si Masker kembali!" Ujarnya setengah berbisik

"Aku tahu. Aku sudah bertemu dengannya!" Yoshi berucap santai, satu kakinya menumpu kaki lainnya

Asahi menegang "Kapan? Dimana?"

Memyesap Jusnya santai Yoshi memandang Asahi dalam "Kemarin saat aku dan Hyunsuk sedang pergi ke tebing tempat kita biasa berkumpul."

"Apa dia menyakitimu?" Tanya Jaehyuk, menyenderkan kepalanya di bahu Asahi

"Hampir."

Junghwan mengjela nafas, kejadian Sepuluh tahun lalu benar benar kejadian terburuk yang tak akan pernah ingin ia ingat. Itu terlalu mengerikan

"Apa yang harus kita lakukan?" Sambung Junghwan

Yoshi melamun menatap langit langit "Untuk sekarang berhati hatilah saja, saling bertukar kabar jika ada sesuatu yang janggal, jangan mudah terpengaruh omongan orang lain-"

"Dan yang terpenting kita harus saling menjaga!" Asahi tersenyum tipis, Yoshi kakaknya tidak pernah berubah

Meski di depan matanya Ibu mereka terbunuh, meski di tangannya Ayah mereka meregang nyawa. Tapi Yoshi tetap tegar

Ahh Asahi kadang malu mengatakan ini

Tapi Asahi benar benar menyayangi kakaknya















Tbc

Finally, Update semua cerita Juga

Niat aku terpenuhi buat Update semua cerita di Hari Valentine😌

Maklum Jomblo 👀 Nunggu di lamar Sehun 👁👄👁

I'm Your Psycho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang